satu

4K 251 20
                                    

"hai Renjun"

"hai Haechan"

Entah apa yang membuat Haechan tertarik dengan seorang anak bangsawan bernama Huang Renjun, setiap harinya di sekokah ia habiskan untuk mendekati, dan mencuri perhatian pemuda Huang itu.

Mereka masih 16 tahun, belum mengerti apa itu cinta, dan Haechan sesuatu yang selalu menghantui hatinya, terbayang bayang sosok Renjun sebelum tidur, ia simpulkan bahwa ia menyukai Renjun.

Seperti siang ini, ketika jam istirahat datang, Haechan selalu ada di hadapan Renjun, setiap saat, dan Renjun tak pernah marah atau bahkan mengusirnya dengan halus, membuat Haechan tak punya alasan untuk menjauhi Renjun.

"Renjun bawa makan apa? "

"roti mentega, Hacehan bawa apa? "

"eum.. Tomat "

Mereka berasal dari keluarga yang berbeda, nasib pun juga beda. Haechan hanyalah seorang anak buruh, yang sudah tak punya ibu. Setiap harinya ia tak pernah membawa bekal, kecuali buah buahan dari pasar di mana bapak nya bekerja.

Dan semenjak Haechan mendekati Renjun, sejak itulah Haechan tak lagi menahan sakitnya perut karena tak pernah makan siang, semenjak Haechan dan Renjun dekat, ia selalu memperoleh makanan dari Renjun, saling berbagi makanan.

"nanti sore main yuk"

Renjun menutup bekalnya, ia menatap Haechan. Lagi lagi, jantung Haechan seperti habis dibawa lomba lari, selalu berdegup kencang, saat Renjun menatap tepat di matanya.

"kayaknya aku nggak bisa Chan"

"kenapa? "

"aku ada acara makan malam sama keluarga besar"

Hacehan mengangguk paham, padahal ia ingin sekali bermain dengan Renjun di danau seperti biasa, terhitung tiga hari ia tak membawa Renjun ke danau membuatnya kesal tapi mau bagaimana lagi, kehidupan Renjun berbeda denganya.

"tapi besok malam aku mau kamu jemput aku seperti biasa"

Haechan menatap Renjun tak percaya, maksud Renjun, membawa Renjun kabur dari rumahnya.

Ia meraih tangan kiri Renjun yang kurus, Haechan mendekapnya dengan kedua tanganya, warna kulit mereka yang sangat kontras tak membuat Haechan merasa insecure sama sekali, ia membawa tangan Renjun untuk dikecupnya, dan rekasi malu malu Renjun membuat Haechan semakin berdegup, dan membuat sesuatu yang aneh di selangkanganya sedikit basah.

"lebih baik aku masuk kelas dulu Chan, sebentar lagi kelas mulai"

Haechan mengangguk, mereka berjalan berdampingan menuju kelas masing masing, memang kelas bangsawan dan rakyat biasa dibedakan.

HyuckRen (HaechanxRenjun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang