Semangkuk Hadiah

Pembuka

Ada banyak peristiwa yang bisa dijadikan bukti bahwa Kaizo membenci Fang. Mulai dari hari pertama Fang pindah ke rumah ini--saat Kaizo tidak menjemput dia di terminal--sampai kejadian 5 menit yang lalu.

Ada banyak bukti yang semakin meyakinkan diri Fang bahwa abangnya yang memiliki iris mata merah itu membenci dia. Misalnya tadi, saat Fang hendak menghampiri Kaizo yang asyik menonton televisi, Kaizo malah berdiri dan pergi kala Fang tinggal 3 langkah lagi.

Butuh bukti lain? Apakah kejadian 3 bulan lalu, saat Fang demam karena kehujanan dan Kaizo malah keluar rumah entah ke mana, masih belum cukup untuk menambah bukti?

Masih kurang? Kita ambil kejadian seminggu yang lalu. Untuk informasi, Fang sangat menyukai lobak merah. Rasanya, dia bisa saja membuat kekacauan tanpa sengaja hanya karena donat lobak merahnya dicuri. Dan masalahnya adalah, seminggu lalu, Kaizo membeli sekilo gram lobak merah dan tidak memberi sebuah pun pada Fang! Bukankah sungguh keterlaluan?

Fang menghela napas. Mencoba mengingat dan merunut kembali berbagai peristiwa yang membawanya pada posisi ini. Sebelas tahun lalu orang tuanya bercerai, lima tahun yang lalu ayahnya menikah lagi, empat tahun yang lalu giliran ibunya yang menikah lagi, dan setahun yang lalu ibunya meminta Fang untuk bersekolah di SMA dekat rumah ayah kandungnya--yang hanya ditinggali Kaizo lantaran ayahnya tinggal bersama keluarga baru--sambil menetap di sana.

Sebenarnya, Fang tidak terlalu peduli akan urusan rumah tangga ayah dan ibunya. Toh, mereka berdua juga tidak terlalu peduli padanya.

Yang Fang pedulikan cuma satu, abangnya.

Tapi, Fang tahu, Kaizo tidak mempedulikannya.

***

Ini adalah cerita pendek yang hanya berisi 5 part.

[]

Pembuka

1. Dia Benci Aku

2. Ulang Tahun dalam Sekalimat SMS

3. Semangkuk Hadiah dan Selembar Alasan

Penutup

[]

-02 Agustus 2020-