➰13 October➰Seokjin dan yang lain telah menyelesaikan semua persiapan pesta ulang tahun itu. Usai itu semua tak ber selang lama hoseok datang dan terkagum saat melihat ruang tamu seokjin telah disulap menjadi aula pesta ulang tahun, Dengan dipenuhi balon dimana-mana.
"Hah, aku benar-benar minta maaf teman-teman aku tidak bisa hadir lebih awal untuk membantu kalian" Karena ia tak ikut dalam penyiapkan apa pun, Hoseok hanya bisa melihat hasil yang dibuat sahabat-sahabatnya. Ia juga merasa bersalah karena pekerjaan yang menuntutnya harus membuat nya mengesampingkan acara ini.
"Tidak apa-apa hoseok, santai saja kami selalu mengerti dirimu" Seokjin berjalan pelan menuju sahabat-sahabatnya, sambil membawa panci yang terdapat hasil masakan nya.
Seokjin pun menaruh hasil masakan-masakan nya dimeja, dekat kue ulang tahun.
"Sudah? semua sudah siap kan? masakan, kue ulang tahun, lilin?" Ucap namjoon sambil mengabsen satu persatu keperluan pesta. hanya Tinggal sesi tiup lilin dan potong kue.
"Tunggu. Kita harus menunggu seseorang dulu. Tunggu dia sebentar lagi, aku nyakin dia pasti akan datang" ucap seokjin.
"Siapa? Bukan kah hanya kita? " Tanya hoseok.
"Tidak, kali ini kita merayakan ultah nya bertujuh.. dan aku pastikan kalian berdua akan terkejut setelah melihat siapa orang ketujuh nya" jawab seokjin membuat namjoon dan hoseok mengerutkan dahi. Sedangkan, taehyung dan jungkook sudah tersenyum jahil. yoongi segera menoleh kearah seokjin, saat mengetahui apa maksud dari perkataan hyung nya itu.
Setelah perkataan seokjin yang membuat kedua dongsaeng nya penasaran, suasana ruangan menjadi hening, namun tak lama kemudian keenam penghuni flat kecil itu Dikejutkan seseorang yang tanpa sopan masuk dari pintu utama dengan nafas terengah-engah. Terlihat tersangka baru saja lari untuk sampai ke flat pemuda pemilik acara yang dihadiri nya saat ini.
"Hah.. Maaf ak-aku.. hah.. terlambat" ucap jihyung disela-sela mengambil nafas.
"Tak apa, asalkan kau bisa hadir hari ini hyung sangat senang"
Kedatangan anak itu sukses membuat kedua diantara mereka tergemap sesaat setelah melihat wajah anak itu."Huh.. Terimakasih hyung" ucap jihyung disela-sela mengambil nafasnya, lalu tangan nya beralih mencengram rambut nya saat dirasa kepala nya berdeyut. Bahkan hal itu membuat penglihatan nya sedikit kabur.
"Jihyung-a, kau baik-baik saja?" Tanya Taehyung saat melihat ada yang aneh dengan pemuda bermarga park itu.
"Emm.. Gwenchana" jawab nya kala mendongak guna melihat setiap mata yang tertuju pada nya. Setelah itu kegelapan yang terlihat.
*****
"Kalian lihat, apa dia jimin? Apa selama ini jimin masih hidup? Sungguh Aku tidak percaya ini, apa ak-aku sedang bermimpi?" celoteh hoseok fokusnya tertuju pada jihyung yang masih terlelap diranjang.
"Kumohon berhentilah berharap hyung, anak itu bukan lah jimin. Ingatlah hari itu, jimin dia sudah pergi mendahului kita" ucap taehyung saat menyadari hoseok belum bisa menerima kenyataan.
Jungkook yang berada disamping taehyung mengelus punggung sang kakak termuda saat dirasa sang kakak membutuhkan penenang saat hati nya sedang berkecambuk seperti sekarang. Sedang kan Yang lain seketika membisu kala mendengar kata-kata dari taehyung. Jujur perkataan taehyung telah menyadarkan mereka pada situasi sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
13 October ✔
General Fictioncerita ini, berhubungan dengan tragedi kapal feri sewol dikorea selatan yang mayoritas korban jiwanya adalah murid sekolah danwon yang akan berdarmawisata. ○○○ #27/07/2020 #03/08/2020 (End)