5. Tragedy Meeting

3.7K 434 155
                                    

"Apa ini?" Yuchen membola saat membuka pintu penumpang, ia menemukan sosok pria muda berseragam sekolah yang tertidur pulas.

"Jaga dia, aku ada meeting," titah Xiao Zhan enteng mengecek arlojinya lalu berjalan hendak menjauh, tetapi sebuah cekalan kuat di lenganya, menghentikan langkah Xiao Zhan, tak ayal pria tinggi itu mengeryit menatap Yuchen.

"Apa? Aku sudah telat meeting, lepaskan!" sergahnya, menghempaskan tangan Yuchen. Bukanya Yuchen mengerti, ia malah menatap Xiao Zhan tajam.

"Kau serius, kenapa tidak diantar pulang?"

Xiao Zhan melirik arlojinya lagi, "tidak ada waktu, meeting segera mulai." Kalimat Yuchen tertahan saat, Xiao Zhan memutuskan segera melesat ke dalam kantornya, membuat pria tinggi itu mendesah dengan muka berlipat.

"Mau di bawa kemana dia coba?" guman Yuchen merunduk masuk ke mobil hendak meraih tubuh Yibo untuk di bopong. Tidak sulit, karena tubuh remaja itu memang lebih kecil darinya. Namun naas, saat ingin mencoba mengeluarkan kepala Yibo, suara tulang berbenturan terdengar begitu jelas. Tak ayal bocah yang terlelap itu terbangun hingga terpekik.

"Apa yang Paman lakukan?" teriak Yibo tak terima, mendorong Yuchen hingga terduduk di lantai aspal.

Yuchen yang tahu bagaimana perangai bocah ini hanya menahan geraman tertahan, segera berdiri setelah mengelus pantatnya yang terasa panas.

"Kau sudah bangun? Bagus segera pulang!" seru Yuchen segera berbalik hendak mengabaikan.

Yibo yang mendengar itu membola, berlari cepat menghadang langkah Yuchen dengan tangan berlipat dan dagu terangkat.

"Mana paman Zhan?"

"Pfttt ...." Yuchen menggulum senyum, entah mengapa ia geli saat atasanya dipanggil paman.

"Dia meeting, cepat pulang sana." Yuchen mendorong tubuh Yibo hendak kembali berjalan, tetapi lagi-lagi Yibo menahanya.

"Dia harus mengantarku!" ucap Yibo, "jadi, dimana ia meeting?"

Merasa bahwa ini bukan urusanya, Yuchen dengan santai berkata. "Di lantai dua"

Yibo menyeringai, walau ia masih merasa lemah karena sakit perutnya. Ia masih saja senang saat mengetahui itu.

"Oke Paman, terima kasih!" ucapnya menepuk bahu Yuchen dengan santai. Seolah ia berbicara kepada orang sebayanya, sedangkan Yuchen hanya berdecih kesal. Namun, ia tak mau juga berurusan dengan bocah nakal seperti itu. Xiao Zhan saja mati kutu, apalagi dirinya.

***

Setelah menaiki lift, Yibo segera menyembulkan tubuhnya dengan semangat ketika sampai di lantai dua. Ia Mengecek setiap ruangan yang terlihat begitu sepi. Lorong-lorong yang bersih menjelaskan, kalau ruangan ini memang di jaga ketat. Untung saja salah satu penjaga di sini telah mengenal Yibo. Hingga ia dengan leluasa berkeliaran tanpa ada yang melarang.

Yibo yang melihat pintu terbuka segera ingin membukanya, tetapi tertahan saat matanya bahkan tak rela berkedip untuk menonton. Laki-laki yang berdiri tengah menjelaskan berbagai macam tampilan di layar dengan begitu pintar dan tanpa cela. Tak ada keraguan, hanya ada kepercayaan diri yang mempenghuni dan tak terbantah. Setiap kalimat yang lolos dari bibirnya, atau pergerakan tubuh elegan penuh kesempurnaan membuat Yibo tak mampu mengalihkan matanya dari Xiao Zhan. Yang kemudian di balas oleh sorot mata yang awalnya tenang, kini membola karena terkejut.

Xiao Zhan segera menyelesaikan penjelasanya lalu berjalan keluar, mengabaikan tepuk tangan karyawanya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Xiao Zhan melotot, segera menarik pergelangan tangan Yibo dan membawanya menjauh dari pintu. Menyadarkan Yibo yang sesaat masih terpaku.

[BL]MR. I L U✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang