Sean Zhan/Xiao Zhan.Laki-laki berusia 29 tahun tersebut merupakan seorang pengusaha muda terkenal berbakat dan sempurna. Menyukai ketenangan daripada keributan. Menyukai semua berjalan apa adanya daripada berbelit-belit. Dan suka menyendiri daripada jadi pusat perhatian.
Wang Yibo.
Laki-laki remaja berusia 18 tahun yang masih sekolah menengah tingkat atas. Merupakan anak pengusaha terkenal. Suka berbuat seenaknya. Mengaku Tidak manja, tapi selalu menyuruh orang semaunya. Dan merupakan playboy kelas kakap.
Lalu bagaimana kisah mereka.
Saya tekankan ya. Disini Xiao zhan dominan. Jadi, bagi kalian yang menyukai Yibo dominan. Maafkan saya.
Karna lapak saya khusus ibo uke. 🤣🤣
Dan sepertinya selalu begitu. Siap untuk cerita saya ini.
Mari kita lanjutkan.
***
Siapa yang tak mengenal Wang Yibo. Dengan wajah rupawan serta dari keluarga terpandang menjadi hal yang tidak mungkin mereka sia-siakan. Semua berbondong ingin memilikinya dan semua berebut untuk melihat aksi konyolnya saat ini. Seperti Keadaan lapangan sekolah yang terlihat begitu ramai. Bukan karna, ada acara festival atau semacam event-event lainya. Tetapi karna ada seorang perempuan cantik tengah berlutut di hadapan seorang pria yang menggunakan seragam sekolah sama sepertinya di waktu jam istirahat.
"Honey, aku tidak mau putus. Aku sungguh mencintaimu." ucap Wanita itu dengan tulus. Tertunduk memohon belas kasihan dengan pria putih didepanya. Menulikan telinga ketika ia jadi cibiran dan membuang malu ketika ia jadi pusat perhatian. Lalu laki-laki tinggi didepanya hanya menatap datar.
"Maafkan, jatahmu hanya satu minggu. Dan, waktunya habis. Aku ... Sudah bosan!" cercanya tak ada perasaan.
Kejam, itulah yang terlintas dari pikiran para Siswa dan siswi disana. Namun wanita itu bukanya tersinggung malah semakin memohon.
"Tapi honey, aku tidak bisa hidup tanpamu." Dua lelaki di belakangnya tertawa, karena mereka akan melihat sang sahabat mematahkan hati seseorang sekaligus mempermalukanya untuk kesekian kali.
Bagai batu yang tak tergoyahkan pria bernama lengkap Wang Yibo hanya menatapnya jengah tanpa ada rasa kasihan sedikit pun. "aku paling benci sama wanita yang sok cantik sepertimu. Bagaimana rasanya di perlakukan begini. Zhaolusi." Yibo tersenyum sinis dan mundur saat Zhaolusi ingin meraih kakinya. "Dan, aku tidak butuh dirimu lagi. Aku muak!!"
"Tapi aku benar-benar sayang denganmu Yibo. Please..."
"Zhaolusi, apa kurang jelas dengan ucapanku." Yibo menunduk menarik dagu Zhaolusi hingga menatapnya. Meski ia tengah memohon. Ia tetap saja merasakan sesak dan berdebar saat melihat wajah Yibo yang rupawan sedekat ini. Tanpa ia sadari pipinya memerah.
"berhenti mempermalukan dirimu. Kita tidak ada hubungan apapun."
Sontak saja lapangan yang di penuhi siswa itu bergemuruh. Terisi gelak tawa cibiran hingga sorakan kebahagian. Seorang Wang Yibo tak punya kekasih, seorang Wang Yibo kembali menyakiti wanita. Dan anehnya, Yibo hanya menggeleng menikmati kegaduhan serta bisikan akan tentang dirinya itu.
"tunggu, aku bisa melakukan apapun yang kau mau. Mau mobil ponsel pasti aku belikan Yibo. Atau kalau mau aku bisa memuaskanmu."
Yibo terkekeh. Yang benar saja, sejak kapan ia jadi matre dan menyukai sex. Lagian, Yibo sudah memiliki apapun yang di maksud gadis itu. Dan ia tak berminat untuk main sex. Ia memang suka mempermainkan hati orang tapi ia juga tak suka bersentuhan apalagi main sex.
Merasa risih ia mulai berjalan melangkah dengan angkuh berlalu ingin meninggalkan segala drama dari wanita yang ia jadikan pacar seminggu. Kerumunan di sepanjang lorong menatap takjub ke arah Wang Yibo. Bahkan tak banyak laki-laki meleleh oleh sosoknya yang sempurna. Walau ia kejam mereka tak munafik bila mereka menggaguminya sosok pria tampan yang kadang terlihat cantik dan cute bersamaan.
Dia, Wang Yibo.
Laki-laki rupawan, tapi selalu membuat masalah bagi siapapun yang merasa hebat didepanya. Termasuk Zhaolusi. Yang selalu merasa ia cantik dan tak ada siapapun yang menolak pesonanya. Dan sialnya ia di patahkan oleh pria ini. Kejam? Tentu saja Yibo akan tertawa terbahak-bahak.
Itu bukan kejam. Tapi memberikan pelajaran.
***
Suasana rapat di sebuah perusahaan besar terlihat begitu khidmat. Apalagi ketika sang narator tengah berbicara mengenai ide-ide berlian mereka di hadapan atasanya. Laki-laki yang tengah duduk di tengah dengan meja kebesaranya memejamkan mata. Bukan tidur ia tengah menghargai usaha karyawanya yang berbicara. Mendengar untuk kemudian ide itu diterima atau tidak.
"stop." ujarnya dengan tegas. Membuat karyawan itu terdiam menghela nafas lalu mundur perlahan. Menyadari jika idenya juga telah di tolak oleh atasanya.
Dengan dua tangan ia letakan didagu. Laki-laki berambut hitam itu menatap para bawahanya kecewa. Lebih dari 15 karyawan dan menghabiskan waktu 30 menit. Tak ada satupun ide yang memuaskan.
"Besok bawakan aku ide yang lebih berlian. Jangan buang waktu berhargaku." ucapnya tegas lalu berdiri meninggalkan ruangan rapat dengan dagu teratas. Walau begitu pria ini bukan sombong, ia masih tau dengan tata krama, Membalas tiap kali sapaan hadir, tersenyum atau menganguk samar ketika ada yang membuatnya suka.
Hanya butuh waktu lima menit untuk sampai di ruanganya. Ia langsung menuju balkon menghirup udara sejuk di pagi hari itu.
Dia, Xiao Zhan atau Sean Zhan.
Laki-laki pendiam yang menyukai ketenangan. Keriuhan yang ia maklumin hanyalah tepuk tangan dari para kolega saat ia menjalin kerjasama. Bukan yang lain, apalagi keributan yang memekan telinga.
TBC.
Gimana?
Infidelity aku tarik dulu.
Aku ganti dengan FF yang kmren pernah aku publish tapi aku tarik.Masih sama tema, pengusaha dan anak sekolah!
Jika minat dan suka tinggalkan jejak ya. Kalau tidak, cukup tekan back. Oki.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]MR. I L U✔️
Fanfictionketika kehidupan Xiao Zhan yang tenang. harus berantakan seketika. oleh kehadiran pria remaja masih sekolah menengah pertama. yang tiba-tiba membuntutinya dan selalu menganggunya. lalu apakah xiao Zhan marah atau ia malah tergoda?