Seorang gadis sedang bejalan memasuki area gerbang dengan menggunakan seragam sekolahnya yang sangat ia banggakan. Dia-Aletta Resqulia IX IPS II, masuk ke sekolah SMA NUSABANGSA merupakan salah satu keinginannya dari dulu, SMA favoritnya, dan ia bersyukur bisa ke terima di sekolah itu karena nilainya yang baik.
"Al, sini". Panggil seorang gadis yang sudah berada di lapangan. Dia-Ananda Khanaya, sahabat nya sedari kecil. Dan, kemudian Aletta langsung menghampiri sahabatnya itu.
" Udah disini aja lo, Pian sama Hendra mana? ". Tanya Aletta yang sedari tadi tidak melihat kedua sahabatnya. Dia-Alfian Aditya dan Hendra Wijaya. Alfian cowok dengan tubuh tinggi, dan wajah yang sangat tampan, sementara Hendra hampir mirip dengan Alfian
" Katanya dia telat, soalnya jalanan mancet". Jawab ananda, karna setau dia jalanan pagi ini sangat mancet makanya dia berangkat pagi pagi.
"Yaudah kita duduk disana aja sambil nunggu Pian dan Hendra". Ucap Aletta sambil menunjuk salah satu bangku yang berada di sudut lapangan.
Kemudian mereka berdua menuju tempat duduk tersebut. Dan mulai bercerita-cerita tentang kegelisahan mereka, karena mereka sendiri tidak menyangka bisa masuk kesekolah dimana tidak semua orang bisa di terima disana.
Tidak lama kemudian, Alfian dan Hendra datang dengan membawa sebungkus makanan pesanan Ananda pagi tadi.
"Dimana mereka? ". Tanya alfian karna dia tidak melihat Aletta dan Ananda di lapangan.
"Gatau, ini sekolah besar bener bikin gue bingung". Jawan Hendra yang masih melihat sisi sisi sekolah.
" Heyy sinii, gue ada disini ". Teriak Ananda sambil melambai-lambaikan tangannya.
Alfian yang menyadari teriakan Ananda langsung bergegas menghampiri Ananda dan Aletta yang masih melambai-lambaikan tangannya. Oh ya, kalau kalian bertanya pian itu siapa, Jadi pian itu panggilan khusus mereka buat Alfian.
"Lama banget". Sinis Aletta yang melihan Pian dengan nafas yang tak beraturan. Karna tempat yang mereka duduki ini cukup jauh dari lapangan, sementara lapangannya sangat luas.
" Mancet ". Jawab Pian kesal, karna baru datang udah di loncari ucapan sinis.
" Sini pesanan gue ". Ucap Aletta yang melihat pian membawa sebungkus kantong plastik, dia yakin cowok itu sedang membelikan makanan pesananya pagi tadi.
" Lo pesen apa Al?". Tanya Ananda yang emang dia gatau kalo tadi pagi dia menyuruh Pian membeli makanan.
"Nih, mau lo makan sebungkus-bungkusnya juga gapapa". Ucap Pian dengan nada kesalnya. Emang Aletta dan Pian sejak dahulu tidak pernah akur.
Lalu Aletta langsung mengambil sebungkus kantong plastik yang berisi salad, pesanannya tadi pagi. Dia sangat senang sekali menyusahkan Pian.
" Gue pergi dulu". Ucap pian kepada ketiga temannya itu.
"Mau kemana lo?". Tanya Hendra kepo.
" Bukan urusan lo ". Jawan Pian kesal, kenapa temennya yang satu itu selalu saja kepo dengan urusannya.
" Nemuin gebetannya kali ". Salut Aletta dengan nada yang sedikit menyindir.
" Sejak kapan nih orang punya gebetan ". Sinis Ananda yang ikut-ikutan memanasi Pian.
" Udah, cukup? ". Tanya Pian dengan nada sabarnya.
" Lo mau kemana emang? Gue ikut ". Ucap Aletta . Dia ikut itu karna dia ingin melihat sisi sisi sekolah ini, karna yang dia tau Ananda tidak akan mau diajak jalan-jalan mengelilingi sekolah barunya ini.
" Ngapain? ". Tanya Pian dengan Keningnya yang berkerut bingung. Sejak kapan seorang Aletta mau jalan sama Pian. Karna setau dia Aletta selalu mengajaknya berantem. Dan sekarang?.
" Mau ikut keliling keliling sekolah baruku lah, karna Ananda juga ga akan mau ". Jawab Aletta kesal, sambil menyindir Ananda.
" Emang gue gamau, bikin lelah aja". Jawab Ananda dengan nada santainya.
•••
Aletta jalan di belakang Pian sambil melihat-lihat sisi ruangan-ruangan di sekolah ini. Dia masih belum nyangka bisa bersekolah disini.
"Apian" Ucap Aletta dengan nada yang sedikit takut.
"Kenapa? ". Jawab Pian bingung.
" Ruangan itu menakutkan ". Jawab Aletta sambil menunjuk sebuah lorong yang bertuliskan DILARANG MASUK. Disana terlihat petang sepi dan angker.
" Mungkin ruangan yang ga terpakai ". Jawab Pian santai. Sejujurnya dia tau itu gudang yang sudah tidak terpakai dan pintu nya juga udah rusak.
" Angker banget tau ". Jawab Aletta yang masih menatap ruangan tersebut.
" Kenapa? Takut? ". Ledek Pian di sertai tawa yang cukup keras.
" Engg- " Belum sampai Aletta membalas ledekan Pian. Tiba tiba ada suara yang datang dari belakang membuat mereka berdua kaget.
"Ngapain kalian disini". Tanya seorang guru tiba-tiba yang membuat mereka berdua kaget.
" Cu.. Cuu.. Cuma keliling-keliling sekolahan pak " . Jawab Aletta takut dengan wajah guru itu.
"Oh, kalian jangan pernah masuk kedalam ruangan itu". Ucap guru itu, yang membuat kening Aletta berkerut bingung. Kalau Pian dia sudah tau alasannya.
" Kenapa pak? Ada setannya ya? ". Jawab Aletta takut, Wajahnya hampir pucat, sementara Pian sudahh menahan tawanya daru tadi melihat wajah Aletta yang berubah jadi pucat.
" Setan? ". Tanya guru itu kepada Aletta, dia bingung ko bisa anak ini bicara soal setan. Padahal pintu sudah terlihat jelas sedang rusak.
" Iya pak, setan. Karna aku liat di film-film horor, kalau ada pintu bertulis DILARANG MASUK itu ada setannya di dalamnya ". Jawab Aletta Panik dengan raut wajah yang sudah pucat. Sementara Pian dan Guru itu mulai tertawa dengan omongan gadis ini.
" Lo ngaco ". Ucap Pian disertai tawa yang sangat keras.
" Loh kok Pak Guru sama Pian ketawa, emang ada yang lucu ya? ". Tanya Aletta dengan kening yang berkerut.
" Itu pintu rusak, Al. Jadi di cap DILARANG MASUK, itu dulu gudang tapi karna pintunya rusak, dan isi di dalamnya juga sudah penuh jadi cap DILARANG MASUK".
Jawab Pian selingi ketawa yang keras.Aletta merasa malu , dia langsung meninggalkan Pian dan Pak guru yang masih menertawainya.
"Permisi". Ucap Aletta malu.
OKE SAMPAI DISINI DULU YA GAYS.
MAAF JIKA ADA PENULISAN SAYA YANG MASIH SEDIKIT BERANTAKAN.JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENT SEBANYAK-BANYAK NYA YA.
ADA YANG INGIN KALIAN SAMPAIKAN KEPADA AUTHOR?
ADA YANG INGIN KALIAN SAMPAIKAN KEPADA ALETTA?
ADA YANG INGIN KALIAN SAMPAIKAN KEPADA PIAN?SEKIAN DAN TERIMAKASIH
@nafisa.fitri12
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfian dan Aletta
Fiksi Remaja"persahabatan berubah menjadi cinta" tentang dia Aletta-Kau adalah gadis istimewa, kau masih bisa tersenyum disaat semua orang menjauhimu secara terang-terangan. tentang dia Alfian-Aku akan terus berusaha agar kau tidak sendirian, akanku pastikan k...