***
Pagi harinya Arina berjalan lunglai menuju kelasnya, masih dengan mata sayu dan wajah sedikit kusut menandakan bahwa Arina masih dalam mode mengantuk
Tiara yang berjalan di sampingnya hanya diam karena sama-sama dalam mode mengantuk. Sepulangnya dari rumah Sinar jam 6 pagi Tiara mengantar Arina pulang dan berangkat sekolah bersama
Semalam Arina tidak jadi pulang ke rumah, dia menginap di rumahnya Sinar setelah merayakan ulang tahun Ferry yang baru benar-benar berakhir pukul 2 pagi
Arina tidak mungkin pulang pada jam demikian. Pada akhirnya dia menelepon Ayahnya dan memberitahunya kalau dia akan menginap di rumah Sinar
Sempat ada penolakan dari Ayahnya namun berkat bujukan serta keyakinan Aby bahwa Arina akan baik-baik aja bersama teman-temannya
Pastilah Aby menyimpan modus terselubung saat membantu Arina menyakinkan Ayahnya. Dan benar saja, saat tadi pagi Arina pulang bersama Tiara Aby langsung tersenyum lebar penuh arti menatap Arina yang baru memasuki rumah
Arina hanya mendengus mengingat akal bulus abangnya yang mencari untung dalam situasi seperti ini. Langkahnya tetap berjalan menuju kelasnya bersama Tiara yang sesekali menguap
"kantin dulu Ar" ucap Tiara tiba-tiba
"mau beli apa, bukannya tadi udah sarapan?" tanyanya namun tak urung melangkah mengikuti Tiara
"pengen beli permen kopi" jawabnya dan berjalan menuju kedai jajanan ringan dan membeli satu bungkus permen kopi
Selesai dengan itu semua mereka kembali berjalan menuju kelas mereka yang berada di lantai 2. Di tangga menuju belokan untuk menaiki lantai 2 Tiara tidak sengaja menubruk badan seseorang membuat keduanya meringis
"sorry, gue gak sengaja" ucapnya tanpa menatap orang di depannya dan kembali berjalan menaiki tangga
"eh, mau kemana lo? minta maaf dulu" ucapnya menahan pergelangan tangan Tiara
Tiara yang mengenal nada suara orang tersebut segera mendongak dan mendengus kasar
"tunggu apa lagi, cepat minta maaf" ucapnya lagi
"gue tadi udah bilang" jawabnya malas dan kembali melangkah
Namun lagi-lagi di tahan dan di paksa berbalik menghadap orang tersebut
"bilang maaf sekali lagi, gue tadi gak dengar" paksanya menatap Tiara
"pantang buat gue mengulangi kalimat yang sama" ucap Tiara menantang menatap orang di depannya
"lo bilang apa, berani banget-"
"udahlah, Tiara tadi gak sengaja dan dia udah minta maaf, terus kenapa lagi" ucap Arina berusaha menengahi, dia tidak ingin terjadi keributan di pagi hari
"lo temannya Nathalie kan?" tanyanya lagi memastikan
Perempuan itu hanya diam menatap Arina yang menatapnya dalam. Dan lagi-lagi Tiara mendengus kasar dan kembali melangkah sebelumnya menarik tangan Arina untuk ikut dengannya
Perempuan tersebut hanya menatap kesal pada kedua orang yang menaiki tangga di depannya dan kembali melangkah menuju parkiran untuk mengambil cermin keberuntungannya yang tertinggal di dalam mobil
Masih dengan raut wajah menahan kesal Tiara berjalan menuju bangkunya dan langsung meletakkan kepalanya di atas meja. Arina yang juga dalam kondisi sama masih berusaha menahan kantuknya dengan bermain game di ponselnya
"Tiara kenapa, teller?"
"habis ngapain aja semalam?" tanyanya jahil membuat Arina hanya mendengus mendengar pertanyaan ngawur orang di depannya
KAMU SEDANG MEMBACA
ARINA
Teen Fiction141420 ARINA MARTHAVANIA **** "sorry, lo ga apa-apa" ucap siswa yang sudah duduk di depannya "ga apa-apa gimana, lutut gue sakit kepala gue juga ikutan sakit" semburnya menatap laki-laki dihadapannya "sorry, bukan---" ucapnya langsung dipotong Arina...