ARINA 3 || HARI PERTAMA

22 1 0
                                    

Ingin waktu berjalan semestinya tanpa ada gangguan yang membuatku kembali teringat pada masa lalu.

Arina

***

Pagi pertama di jakarta, hari pertama di sekolah, suasana baru, keadaan baru membuat Arina menghembuskan napas kesal. Duduk dimeja makan dengan sepiring nasi goreng buatan Ayahnya. Arina menghela napasnya sekali lagi dengan mata terpejam

"kenapa Ari?" tanya Ayahnya
Arina yang masih memejamkan matanya menoleh dan membuka matanya sekaligus menggelengkan kepalanya

"ada masalah dengan sekolah barunya?" tanya Ayahnya lagi

"bukan Yah, Ari hanya belum terbiasa dengan suasana baru" ucapnya sedih menatap Ayahnya

" itu sekolah yang direkomendasikan atasan Ayah waktu Ayah sedang sibuk cari sekolah baru untuk kamu" ucapnya menggenggam tangan Arina

Arina menatap Ayahnya dengan mata menyipit

"waktu itu Ayah sibuk melihat-lihat brosur tentang sekolah favorit di Jakarta, dan atasan Ayah merekomendasikan Sky High kepada Ayah" jelasnya mengusap puncak kepala Arina

"Ayo berangkat, hari pertama Ayah mau mengantar kamu ke sekolah baru kamu" ucapnya berdiri dan mengambil jas nya

Arina berdiri dan mengambil tas berwarna Navynya dan menggendongnya menuju pintu depan menyusul Ayahnya yang sudah masuk ke dalam mobil

"nanti supir baru kamu yang akan menjemput kamu pulang sekolah, namanya Pak Juki" ucapnya saat Arina mendudukan bokong di kursi sebelah kemudi dan mengangguk menatap Ayahnya

Dan mobil pajero sport berwarna silver itu melaju meninggalkan pekarangan rumah

***

Arina turun dari mobil Ayahnya dan berjalan memasuki gerbang sekolah. Arina berjalan dengan mata memandang sekeliling. Menatap kagum lingkungan sekitar sekolahnya

'Apa sekolah seperti ini yang disebut favorit' batinnya

'Oh Ayah, ini bukan hanya favorit tapi juga ter-elite' batinnya menambahkan

Arina berjalan mencari ruangan Kepala Sekolah setelah tadi bertanya pada salah satu siswi yang berdiri di depan kelas

Arina sampai didepan ruang Kepala Sekolah yang berada lumayan jauh dari gedung utama. Suara berat seorang laki-laki menyuruhnya masuk setelah Arina mengetuk pintunya

"selamat pagi pak" sapa Arina ramah

"iya pagi" balas sambil tersenyum menatap Arina

"Um, itu pak, saya murid baru disekolah ini"

"oh kamu yang namanya Arina Marthavania?" tanya Kepala Sekolah tersebut sambil menurunkan kaca matanya

"iya pak" ucap Arina sopan

"kamu masuk ke kelas 2 IPA3, kebetulan kelas tersebut ada anak yang baru saja pindah, dan saya lihat nilai kamu cukup bagus untuk menempati kelas IPA3" ucap Kepala Sekolah menjelaskan

"baik pak, terima kasih"

"saya permisi" ucapnya dan berlalu dari ruang Kepala Sekolah dan berjalan mencari letak ruang kelasnya

Ruang kelasnya berada di gedung utama itu artinya Arina kembali ke jalan awal dimana Arina masuk. Gedungnya cukup tinggi dengan 4 lantai. Lantai kelas IPA3 berada dilantai 3

Arina menghela napas lelah. Suasana cukup sepi karna bel jam pelajaran sudah berbunyi 10 menit yang lalu

Arina menghela napas lelah dan mengetuk pintu coklat di depannya. Sambil menunggu suara dari dalam Arina merapikan kembali seragam dan rambutnya

"masuk" ucap sebuah suara dari dalam
Arina membuka pintu dan melangkah masuk

Seketika semua tatapan terkunci padanya. Arina hanya bisa menatap guru wanita yang tersenyum ke arahnya. Arina sampai disamping guru tersebut dan tersenyum sopan

"apa kamu murid baru?" tanya guru tersebut

"iya bu" ucap Arina menganggukkan kepalanya

"baik, silahkan perkenalkan diri kamu" ucapnya lagi

Arina menatap murid-murid yang kini masih menatapnya

"Namaku Arina Marthavania, kalian bisa panggil aku Arina, terima kasih" ucapnya dan mendapat sorakan dari kaum laki-laki

Sedangakan untuk kaum perempuan berbagai reaksi mereka tunjukkan secara langsung kepada Arina

"silahkan duduk Arina" ucap guru tersebut

"terima kasih bu"

Arina mengedarkan pandangannya mencari bangku kosong namun nihil semua bangku hampir penuh

Namun tunggu, ada dua bangku kosong berada paling belakang yang masing-masing bersebelahan dengan seorang cewek dan cowok

Arina benci ini, matanya sudah minus dan sekarang malah mendapat bangku yang jauh dari papan tulis

Arina terpaksa berjalan menuju bangku kosong yang bersebelahan dengan cewek. Ia tersenyum pada cewek tersebut sambil mengulurkan tangannya

"Arina" ucapnya memperkenalkan diri

"Mutiara, panggil aja Tiara" ucap cewek tersebut bernama Mutiara

Arina langsung duduk disamping Mutiara dan menghadap kedepan memperhatikan guru tersebut melanjutkan kembali pelajarannya

Kegiatan belajar kembali berlanjut dengan sebagian besar murid memperhatikan termasuk Arina

Tapi untuk sebagian ada yang bercanda diam-diam, ada yang berniat jahil pada temannya dan juga ada yang tidur seperti sekelompok murid laki-laki yang duduk di pojokan-dia kembali melanjutkan tidurnya setelah ditegur guru tersebut

Sky High, at 7:35 am

TBC

ARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang