[6]

211 51 3
                                    

"Haeyoon! Buka pintu nya Haeyoon!"

"Haeyoon jangan seperti ini, aku belum mengatakan apapun"

"Haeyoon... Apa kamu tidak mau mendengarkan aku dulu?"

Aku mendengar Eunbi sudah menangis didepan pintu apartement ku, namun aku tidak ingin membuka nya.

Sejak sore dan sekarang sudah menjelang malam, biarlah dia disana, nanti dia akan lelah sendiri dan pergi dari sini.

Sejujurnya aku tidak mau seperti ini terhadap Eunbi. Tapi aku merasa dihianati. Aku ini apa selama ini sehingga dia menyembunyikan hal ini padaku? Aku akan memaklumi nya jika aku baru berteman dengannya kemarin. Namun aku sudah berteman dengan nya sejak kecil.

Aku tahu masalah ini adalah masalah besar, namun ini seperti dia tidak mempercayai ku. Apakah aku terlihat seperti seseorang yang akan menggosip kan kejadian ini kepada semua mahasiswa dikampus?

Bahkan aku selalu menceritakan setidak nya sedikit dari hal-hal yang aku alami entah senang atau sedih, itu karena aku mempercayai nya. Ini bukan karena hal itu saja, setidak nya jika Eunbi menceritakan ini kepadaku dia tidak akan menyelesaikan masalah rumit ini sendirian dan tidak merasa susah sendirian.

-Haeyoon's POV end-

"Haeyoon tolong dengarkan aku Haeyoon!"

"Haeyoon tolong"

"Haeyoon! Keluarlah"

2 menit

3 menit

5 menit

Haeyoon sudah tidak mendengar suara Eunbi.

Apakah dia sudah pergi? Batinnya.

Haeyoon keluar untuk mengecek apakah Eunbi sudah benar benar pergi atau tidak.

Mata nya membulat sempurna saat diri nya membuka pintu dan melihat Eunbi yang sudah terduduk lemas sambil menyenderkan kepala nya pada dinding sisi pintu dengan darah di daerah kaki nya yang sudah mengotori jeans nya.

"Eunbi!" Haeyoon menepuk-nepuk pipi Eunbi.

"Eunbi bangun! Eunbi!"

Panik. Haeyoon bingung, dirinya takut terjadi apa-apa pada Eunbi dan itu karena dirinya.

Haeyoon menarik Eunbi masuk ke dalam unit nya dengan susah payah, dan membersihkan darah yang sedikit membekas di lantai.

Haeyoon langsung menuju lantai bawah untuk meminta tolong pada salah satu satpam. Namun sebelum dirinya menemui satpam, Haeyoon menyipitkan mata nya saat melihat Sungyoon sedang bersandar pada mobil nya dengan kepala menunduk bermain dengan handphone nya. Dirinya lalu mempercepat langkahnya ke arah Sungyoon.

Haeyoon langsung menarik tangan Sungyoon tanpa menjelaskan apapun. Sungyoon terkejut lalu mengangkat kepala nya sambil mengerutkan dahi karena bingung.

"Eunbi pingsan, cepat" Ucap Haeyoon cepat sambil membalik kan badannya saat Sungyoon melepaskan tangannya dari Haeyoon. Setelah itu Haeyoon kembali melanjutkan langkah nya cepat lebih dulu baru Sungyoon mengikuti nya dari belakang.

***

Lagi-lagi Eunbi sangat membenci bau menyengat ini, bau antiseptik.

Eunbi menghela nafas nya lalu menoleh ke samping, dan mendapati Haeyoon yang sedang sibuk dengan handphone nya. Eunbi tersenyum, apakah ini tanda nya pertemanan mereka akan kembali lagi?

[1] You And I ; Choi SungyoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang