"Mar,perpulangan mar".salah satu teman ku tiba2 ngomong.
"Kapan,sekarang emng" sambil bingung aku menjawab.
"Iya, 2 hari lagi! ya allah pelupa amat"kata temanku kesal sambil masuk ke kamar.Aku jadi inget bahwa dua hari lagi emng perpulangan,sebenarnya sih aku nggak dibolehin pulang sama ketua pondoknya.Gara2 rumahnya nggak jauh sama pondok, cuma beda daerah.Pondok ku di bantul, rumahku di kulon Progo.Tapi ya namanya udah lama nggak pulang ya pengennya ketemu sama keluarga, apalagi pas mau lebaran.
Setelah menunggu 2 hari yg serasa 2 tahun.Akhirnya hari perpulangan tiba.
"Mas Umar nggak usah pulang ya,disini saja.kan rumahnya tidak jauh dari pondok".kata abi sambil duduk santai di ruang tamu pondok.
"Wah,Abi! Nggak bisa dong, masak yg lain pulang aku enggak".kataku sambil menunjukan buku pancasila, sila ke lima yg berbunyi keadilan bagi seluruh rakyat indonesia. Hingga abi pun akhirnya memaklumi dan memboleh kan aku pulang ke rumah.
Aku langsung bersiap siap pulang kerumah,segala macam barang aku bawa ini,itu,semuanya pokonya.soalnya takut dicuri waktu pulang.
"Mar,udah kmu beres2 nya".tanya temanku dengan asik memuat barang2 nya.
"Udah, barangku mah simple nggak kayak punyamu tuh kek barang2 overdosis, kelebihan muatan".kataku sambil tertawa santai.
"Hih, bodo amat! Yg penting punya nggak kayak kmu "kata temenku lagi dengan nada mengejek.
"Astagfirullah, mengejek lebih kejam dari pembunuhan lo lebih sadis malahan". Jawabku dengan nada meyakinkan. Kemudian temanku langsung minta maaf karena terlalu percaya omongan ku dan takut masuk neraka,karna dia tau neraka panas kek setrika 3 jam nggak di matiin.Siang pun menjelang sore, semua santri sudah bersiap untuk pulang. Ada yg dijemput orang tuanya, ada yg naik travel, ada juga yg naik buroq, eh maksutnya motor.
"Mar, kmu pulang naek apaan .jalan kaki yak" tiba2 jun menanyakan sambil mengusap dahinya yg keluar keringat.
"Your brain is very small , mana mungkin aku jalan kaki dari jogja ke kulon Progo yg jauhnya 30 km. Auto varises ni kaki"jawabku sambil mengambil tas bawaan ku yg ngga seberapa banyak."Truzz apa donk!
"Kan , kakak ku sopir disini ya aku sekalian bareng dia lah ,kn enak pulang sama kakak sendiri.gratis lagi". Aku dengan muka mengejek.
"Wah,enak ya kmu kakak di pondok.jadi sopir lagi". Kata jun sambil menahan rasa iri yg tak tertahankan.
Ketika itu datang lah kakakku.kemudian langsung menyuruh ku membawa barang2 ku ke mobil. Setelah barang di masukan,kemudian aku berpamitan dengan abi dan umi sebelum pulang (abi dan umi )sebutan untuk pimpinan pondok."Bi,saya mau ijin pulang dulu. Minta doanya ya bi semoga sampai dirumah selamat,nggak kena yg namanya corengan!..eh Corona maksutnya bi". Aku sambil bersalaman dengan abi.
"Udah mau pulang masih aja bcanda, iya hati2 kmu dijalan semoga tidak terkena cupid".
"Ha! Cupid apaan bi""Covid maksutnya, ya intinya kmu jaga diri dirumah ya Mar. ngajinya yang rajin walaupun dirumah, mbantu2 orang tua kalo bisa, nah pesan terakhir dari abi, jangan pacaran! Ok".
"Waduh Bi, kalo pesan terakhir saya nggak sanggup kayaknya"
"Lah,kenapa!"
"Karena saya pikir2 manusia itu diciptakan untuk saling menyayangi, bukan untuk saling berpacara". Jawabku dengan muka pas pas san.
"Truss apa hubungannya?"
"Nggak tau bi".........loading......
Karena tidak mau bingung2 maka abi langsung mempersilahkan aku pulang, dan bukan itu aja. Mungkin juga karena males debat denganku, karena aku orangnya kadang ngeyel.
Setelah sesi pamit berpamitan selesai (kayak nikahan aja pake sesi sesi).kemudian aku langsung masuk kedalam mobil dan melambai-lambai kan tangan ke teman2 ku yg masih menunggu jemputan.
Diperjalanan aku melewati malioboro, tapi sepi karena korona, melewati tugu jogja juga sepi karna korona, dan terakhir liat kuburan yg sepi."Mas, masih jauhkan?".tanyaku sambil membuka tutup botol yg sudah terbuka(efek gabutz).
" Engga ,tinggal 25 m lagi"
"Ha,25 m! udah deket donk."aku sambil terkaget kaget sampek2 air botolku muncrat kemana mana.
"Eh, 25 km maksutnya, Yg tadi typo". Kata kakakku sambil tersenyum nggak jelas.(aku bilek)Tak terasa 2 jam berlalu dengan kegabutan kegabutan yg haqiqi telah terlewati. aku sudah sampai di jembatan kali Progo. Dan kemudian melewati wates dan akhirnya sampai lah di desa kecilku, tempat aku dilahirkan dan besar didunia yg fana ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta 66 Km
RomanceIni hanya sekedar kenyataan yg aku rasakan.Ketika aku mengenal seseorang yg begitu perhatian tetapi terpisahkan oleh jauhnya tempat.Ya nggak jauh2 amat sih...tapi kn sesuai judul makanya ceritanya jauh...