"oke udah" Ucap Kirana saat sudah menurunkan kopernya dari bagasi mobil.
Saat Kirana sudah bersiap masuk ke lobi bandara,tangannya di tahan oleh seseorang yang ada dibelakang nya.
"Kenapa lagi, Mak?"heran Kirana
Mak Lia hanya memandang Kirana sendu, tanpa berniat menjawab pertanyaan Kirana.
Jangan lagi batin Kirana.
Belum selesai Kirana melanjutkan kata batin nya, mak Lia sudah memeluk erat. Lagi
Ingatkan Kirana bahwa Mak nya sudah memeluk yang kelima kalinya.
"Mak, Kirana kan sudah dari SMA sekolah dijawa. Kenapa Mak meweknya sekarang sih??" Heran Kirana.
Pasalnya selama 3 tahun berturut-turut Mak nya biasa saja, seringkali Kirana pulang pergi sendirian. Tak ada yang menemani dan juga tak ada yang menjemputnya.
Nasib jomblowati antar pulau.
"Heheheh, mak juga gak tau kenapa. Gara gara Mak habis nonton film Korea, mungkin??" Ucap Lia polos dan di akhiri dengan pertanyaan.
Dasar virus Drakor.
Kirana hanya cengo mendengar jawaban ngelantur mak nya ini, memang benar Mak nya tadi nonton film Korea.
Padahal Lia tidak terlalu suka dengan film tersebut. Lalu bagaimana dia bisa menonton film tersebut dimobil, tentu saja Kirana yang memberi handphone yang sedang menayangkan salah satu drama favorit maknya
Tentu saja Kirana memberi handphone tersebut mempunyai alasan, kalau tidak kenapa ia harus rela membiarkan Mak nya menonton.
Kirana memberi handphone itu untuk menyumpal mulut Mak nya sendiri. Kurang ajar?? Menurut Kirana tentu saja tidak, lebih baik ia rela tidak menonton Drakor dan memilih pura pura tidur daripada mendengar Mak nya yang selalu bertanya-tanya ke Agam yang berada disamping bapaknya yang sedang mengemudi mobil tersebut.
Yang bikin Kirana malas mendengar pertanyaan Mak nya sendiri adalah tentang obrolan mereka beberapa hari lalu,saat om Juna dan Agam mengunjungi mereka.
Mungkin Kirana tak akan ambil pusing jika Mak nya tidak membuka aib-aibnya ditengah pembicaraan. Kirana yang daritadi fokus nonton harus melakukan sesuatu. Dan yang bisa Kirana pikirkan hanya drakor itu.
Dan itulah kronologi kenapa virus drakor dapat menyerang Mak Lia.
"Udah ah Mak, ntar lanjut dirumah aja meweknya"ucap Kirana sambil melepaskan pelukan Mak nya tersebut.
Lia hanya bisa mendengus kesal melihat kelakuan anak nya yang seakan enggan dipeluk nya.
"Tuh bawa barang kamu lagi, ketinggalan satu noh" ucap om Juna saat Kirana beranjak dari tempatnya.
Mendengar ucapan Juna,membuat Kirana menoleh ke arah koper dan tas yang sudah berada tepat disamping. Seharusnya semua barang Kirana tak ada lagi yang tertinggal.
"apa om?" bingung Kirana
"ini loh" ujar om Juna sambil menunjuk ke arah Agam yang sedari tadi diam memainkan game di handphone, menyadari apa yang dimkasud oleh om Juna membuat Kirana menepuk pelan jidatnya sendiri.
Agam yang belum bereaksi apa-apa membuat Kirana sedikit geregetan, Kirana meraih tangan Agam dan menariknya agar mereka bersebelahan.
"Barang kamu udah nggak ada yang ketinggalan kan?" tanya ku melihat kearah Agama yang hanya dijawab dengan anggukan pelan. "Oke, sip" ujar ku semangat dan tersenyum lebar. Ternyata tindakan itu cukup membuat belakang telinga Agam memerah.
"Baik om, mak aku sama Agam pamit dulu yaa" Ujar Kirana setelah mencium tangan kedua orang tua itu yang juga di ikuti oleh Agam.
"Tolong jaga Kirana ya Agam, kalo ada apa-apa jangan ragu telpon aku atau ayahmu" Ujar mama Lia sambil menepuk pelan pundak Agam. Yang tentu saja lansungg disanggupi oleh Agam sambil menganggguk sopan. Lalu menyusul Kirana yang sudah menunggu sedari tadi di gate seusai mendengar sedikit petuah dari om Juna.
Untuk terakhir kali, mereka berdua melambaika ke orang tua mereka dan segera mengantri untuk pengecekan tiket oleh petugas. Setelah sekian banyak prosedur, akhirnya mereka sudah duduk tenang di pesawat.
Ketika pesawat siap landas, Kirana menyadari wajah Agam sedikit pucat, mungkin karena ini adalah penerbangan pertama nya. Kirana pun inisiatif memegang lembut tangan Agam. Secara spontan Agam pun menoleh ke arah Kirana.
"Aku pertama kali juga kayak gitu kok, santai..." Ujar Kirana memulai pembicaraan terlebih dahulu.
"hmm makasih Ran" Jawab Agam singkat.
Jawaban singkat dibalas anggukan dan senyuman oleh Kirana dan mereka masih berpenggangan tangan. Melihat tangan mereka yang masih bertaut, membuat Agam tersenyum kecil.
SEKIAN GAES
MASIH PEMANASAN KARENA BARU NYOBA NULIS LAGI SETELAH SEKIAN LAMA...
KALAU ADA SALAH PENULISAN, MOHON KOREKSINYAAA
KAMU SEDANG MEMBACA
A & R
Teen Fiction"Ran, ini apa??" Tanya Agam penasaran. Cewek yang dipanggil namanya lansung mengalihkan pandangan nya dari laptop menuju ke cowok yang sekarang ada dihadapannya. "Astaga gam, lu dapet itu darimana?"kaget cewek tersebut. "Dari teman kamu itu loh...