prank

232 29 1
                                    

Haikal tidak bisa tidur semalam, ia terus memikirkan Gevan. Tapi Gevan malah tidur dengan nyenyak di sofa

Haikal sangat kecewa, jika ia bisa mengulur waktu, ia pasti akan membantu Gevan mencari pekerjaan

Terdengar keluhan dari Gevan, Haikal memandang nya

"Udah baikan lu cal?" Haikal diam dan menatap jendela

"Gua tau lu kecewa, maapin gua ya. Gua udah hubungin anak² kok" Haikal tetap diam

"Cal"

"Lu hati² disana, gua pasti kangen sama lu van" Gevan memandang sendu Haikal

Clek

Kevin, , Samuel, Juna,jefran dan Jonathan datang, terlihat raut wajah sedih

"Bang key gua titip Ical ya, jaga baik², kalau rusuh tendang aja bang" Kevin mengangguk lalu menatap Haikal yang tengah berusaha keras menahan air matanya

"Supir gua udah jemput, barang² gua udah di masukin mobil pan?" semuanya menggangguk

"Hmm yaudah kalau gitu gua pamit ya" Gevan memeluk Haikal erat, Haikal pun akhirnya menangis

"Lo harus sering nengokin gua van" ini Haikal nangisnya kenceng bangett:(

"Udah jangan nangis lu ah, iya gua bakal main ke kosan kok tenang aja"

"Gua pamit ya"

Setelah Gevan keluar, tak ada yang bersuara, hanya terdengar isak tangis Haikal, Kevin yang disebelahnya tak kuat menahan air mata

"Gua ngerti perasaan lu cal"

Seharian ini Haikal hanya tidur, Anak kosan yang menjenguknya sungguh tak tega, Haikal seperti baru kehilanga ibunya saja

"Bang ical ga pusing apa ya tidur mulu?" Stefan greget soalnya dia pengen ngobrol sama Haikal

"Biarin aja sih! Orang lagi sedih juga" Stefan mendelik pada Jonathan

4 hari berlalu, banyao yang berubah dari Haikal, Haikal jadi sering murung ga heran sih soalnya dia pecicilannya cuman deket Gevan doang

"Kok gua ga tega ya?" wajah teguh udah mels gitu

"Biar aja sihh ribut amat lo"

"Bang Ical" Haikal yang tenagh minum menoleh pada Samuel

"Hm?" tuhkann bedaa:(

"Gua boleh ngobrol ga bentar sama lu? Di rooftof biar adem" Haikal kembali meneguk minumnya membuat Samuel diam

"Ayo, gua juga pengen cari angin"  Samuel bernafas lega

Semua memperhatikan Mereka berdua yang tengah berjalan, biasanya Haikal akan menegur beberapa anak kosan atau sekedar basa basi saja. Tapi sekarang tidak

Hening

Tak ada yang bicara anatra Haikal dan Samuel, mereka berdua hanya menikmati angin sore

Samuel pun tak ingin mengganggu Haikal yang tengah memejamkan matanya

"Dia apa kabar ya?" Samuel menoleh, Haikal sedang menatap langit yang indah

Kok gua mellow sih:(

"Dia suka banget sama langit sore, biasanya gua sama Gevan disini setiap sore" Samuel hanya diam mendengarkan Haikal, mungkin memang ini yang dibutuhkan Haikal sekarang, dia hanya butuh di dengar

"Cuman Gevan yang tau setiap masalah gua, cuman Gevan yang selalu jadi tempat curhat gua. Dan cuman Gevan yang selalu denger keluh kesah gua. Jujur gua kecewa dia pindah" Samuel mengusap punggung Haikal pelan saat suara Haikal mulai parau

"Dan dia ngelakuin hal ini juga sama gua juga"

"Gua ngerti kok bang perasaan lu. Tapi manusia selamanya ga akan selalu disamping kita. Ada saat juga kita melepas seseorang dan mencoba mengikhlaskan" Haikal hanya menangis, mood nya belakangan ini sangat buruk, hanya melamun tak jelas. Bukannya lebay atau apa tapi ia benar² tak ingin di tinggal Gevan

Samuel menerima telpon dan menjauh dari Haikal.

Setelah mendapatkan telpon itu dia senyum² ga jelas, antara senang dan sedih aih pastinya

"Bang udah mau magrib. Ayo ke bawah" Haikal masih diam di tempatnya

"Lu duluan aja" Samuel menggangguk dan kembali ke dalam kosan

Haikal menarik nafas panjang dan bangkit dari duduknya

Gelap

Saat pertama masuk itu yang dilihat Haikal

"Sam, bang key! Ini kok mati sih?!" nah kan teriak² nya balik lagi

DOR

"Allahuma barik lana!" semua tertawa melihat ekspresi dan respon kaget dari Haikal

"Kaget yaa, maapin ya" Haikal dim, dia hanya memandang seseorang disana

"Lu ga kangen gua gitu cal?"

Gevan, dia hanya bercanda untuk pindah. Hanya ingin menjahili Haikal saja

"Anjing" gblok banget malah ngegas:)

"Ahh sumpah ini becanda nya kelewatan ah" semuanya kembali tertawa

"Ya maap" Haikal memeluk Gevan, semua hanya memandang haru

"Lu kemana aja sih?!"

"Hhe maap ya cal, gua abis diterima kerja. Interview nya males bulak balik jadi gua nginep di rumah temen" Haikal masih tidak percaya

"Kok barang² lu gada yang kesisa sih?"

"Ya ka biar beneran, gaes berhasil kan gua jailin ical. Haikal itu sayang sama gua tau"

"Najisin!" semua tertawa

"Karena hari ini Bang Evan diterima kerja, bbq an kuyy"

"Skuyyyy"

Tbc
Maapin ya dikit besok up lagi kok
Jangan lupa vote yaa

KOSAN '123'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang