Kevin, Haikal, Juna, Samuel sedang memasak. Tidak banyak hanya ikan bakar, sayur, tempe mendoan, sambal, dan ayam goreng
"El panggil anak² sana, lewat speaker aja"
"Yakin bakal di denger? Mending sama lu aja bang"
"Bener bang mana mungkin mereka ga nurutin perkataan lu" betul juga apa yang dikatakan Samuel sama Juna
"Tes tes semua di harap kumpul di ruang makan, gua itung sampe 10 kalau kaga ada ga gua kasih makan. Buruann" terdengar gedebak gedebuk dari lantai 4,3 dan dua. Yang di lantai 1 sih ketawa ketawa liat mereka
Mereka makan dengan khusyu, ada juga yang makan sambil ngobrol
"Bang key yang masak ikan bakar nya siapa?"
"Kenapa emang?kurang enak ya?"
"Engga ini tuh enak banget, apalagi bumbunya" Kevin tersenyum tulus belum pernah dia mendapat pujian setulus Tama
"Gua yang masak" Tama melotot
"Seriusan bang? Enak banget loh ini. Ajarin Tama ya nanti" kevin menggangguk
"Bang Key kalau senyum ganteng banget. Jangan galak² bang" kevin kembali tertawa, bocah di depannya ini sangat polos dan jujur
"Iya dah iya"
Samuel tengah berbincang dengan Jefran membuat Stefan cemberut
"Bang sam" Samuel menoleh pada Stefan
"Engga hehe" Teguh yang memang sedang memperhatikan mereka langsung melempar tempe ke arah Stefan
"Gajelas lu, caper dia bang" Samuel tertawa melihatnya
"Sayang goblok di lempar²" sambil menyuapkan tempe itu ke mulutnya dan senyum² malu ke Samuel
"Cal bantuin gua napa. Capek nih magang mulu. Perusahaan bokap lu kan banyak" Haikal tak mengubrisnya malah anteng dengan ikan bakar yang sedang ia makan
"Anjing lah lu sama temen kaga mau bantu gua. Oke fine" Haikal menatap jijik Gevan
"Paan sih lu. Nih ya bukannya gua kaga mau bantu tapi bokap lu juga kan punya banyak perusahaan pea! Kenapa lu kaga minta ama bokap luu!" gereget nih Haikal lama²
"Yaelah, gua kan pengen mandiri cal. Masa iya gua harus kerja di perusahaan bokap gua sendiri sih"
"Terus dengan lu minta bantuan gua itu mandiri gitu namanya?" Gevan terdiam, ada betulnya juga kata Haikal. Haikal yang melihat perubahan Gevan menjadi tak tega
"Buset dah muka lu melas banget. Iya dah iya gua bantuin lu" Muka Gevan ceria lagi dan langsung memeluk Haikal dari samping
"Ihh jijik anjing" Gevan senyum² ga jelas bikin Haikal merinding liatnya
"Oh iya kalian berdua rencana mau kuliah dimana?" Sean bertanya pada Jerry dan Johan
"Kita udah coba di UI tapi gagal masuk"
"Masuk Unpad saja, yang penting kan kuliah"
"Ya gua akan memikirkannya lagi. Kenapa lu masuk di UI juga?" johan bertanya pada Sean
"Gua cuman pengen di Unpad aja" mereka berdua menggangguk
"Masuk kelas mana lu pada bang?" Jefran bertanya pada Jonathan dan Yuan. Adik kakak ini memang sudah berteman sejak lama
"Gua sih ips-1 males anjir masuk ipa tugas numpuk amat"
"Betul bang" Jefran dan Yuan bertos
"Gua ipa-3" tak heran karena Jonathan memang pintar
"Hei apakah kita akan sekelas?" teguh bertanya pada Dzikri
"Semoga saja kita bertiga satu kelas" bukan dzikri yang menjawab melainkan Naufal
Sisanya hanya diam anteng dengan makanan nya
"Ahh kenyangg" Samuel terkekeh melihat Stefan yang polos seperti anak kecil
"Bang key jangan lupa cuci piring. Bye" Nathan berlari agar tak kena amukan Kevin
"Kalian semua tidur, jangan ada yang begadang. Besok kesekolah" mereka semua menggangguk
"Sini bang gua bantu" Haikal memegang piring² kotor
"Eh cal gausah. Biar gua aja sama julian sama si stev. Udah lu besok juga sekolah"
"Yaudah deh bang. Gua tidur ya"
Kevin menggangguk dan melanjutkan tugasnya yang belum selesai
Setelah selesai ia mematikan semua lampu kecuali dapur dan kamar mandi
Tbc
Jangan lupa vote and coment gaess
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSAN '123'
Novela Juvenilbukan kosan biasa, di sini penghuni nya berbeda - beda dan juga sifat bobrok mereka semua kosan dihuni 23 laki² *bahasa non baku *humor *baca aja lahh