ME AND MY BROKEN HART

46 5 8
                                    

01.hari yang bahagia

Pagi yang cerah dan kicauan burung di pagi hari membuat hati ku sangat senang terutama ibu yang sering membuatkan sarapan untuk ku.

"selamat pagi bu",
ujar ku sambil melihat jam

" Eh...anak ibu udah bangun ya,yuk sarapan bareng"dengan senyumnya yang membuat hati ku merasa sangat bahagia.

"Ia bu"jawabku

sambil berjalan menuju meja makan kakak mengagetkan ku dari kamarnya,

"haaaaa"suara kakak sambil tertawa melihat aku kaget.

"Isssh kakak jahil awas nanti aku balas kamu"
sambil tertawa bersama bareng keluarga

"sudah  sana sarapan nanti telat loh"

ujar ibu sambil memanggil kami berdua dari meja makan. Hari ini aku sangat senang dengan keluarga ku seperti biasanya akrab dan bikin aku senang lagi mereka sangat menyayangi ku.

"Hmmm....enakkk..."

ujar ku sambil merasa sedikit kenya sehabis sarapan bubur ayam bawang.

"raka,dimas ayo berangkat"

ayah memanggil aku dan kakak agar cepat untuk ke sekolah. Oh iya kakakku namanya dimas kuliah semester 1 kedokteran.

"ok yah raka ke depan"

ujar ku sambil memakai sepatu. Ini merupakan hari pertama ku duduk di kls 9 smp dan nga kerasa aku bakal sma.kami pun berangkat sambil bercerita tentang aku kalau lulus nanti bakal masuk di sma mana

"raka kamu lulus nanti bakal masuk mana?"tanya ayah sambil tersenyum.

"entah yah raka juga bingung soalnya raka pengen masuk di sma yang sama dengan teman teman raka atau sma jurusannya keagamaan supaya raka bisa nambah ilmu agama yah"

jawab aku sambil menengok ayah. kak dimas pun ikut memberi pendapat.

"Dek gimana kalo kamu mondok biar kamu juga bisa nambah wawasan tentang ilmu agama kamu"

Ujar kakak sambil main handphone dan menatap ke aku.

Sesampai di sekolah aku berpamitan sama ayah dan kakak dan berjalan menuju gerbang yang tidak akan lama lagi akan meninggalkan sekolah itu, berjalan sambil merasa girang dan juga sedikit kesedihan karena tidak lama lagi bakal ujian terakhir aku di sekolah ini.

"Raka...."

teriakan bayu memanggil aku  dari kejauhan. Aku pun menengok ke arahnya sambil berjalan menuju ke arahnya.

"ada apa bayu"

tanya aku sambil sedikit bingung ketika dia memanggil aku.

"Eh gimana kamu jadi nga bakal nembak sista"

ujar bayu membuat ku terdiam seketika soalnya aku memang suka sama sista murid yang pintar di kelas ku.

"Hmm... kayanya aku engga bisa deh soalnya aku rasa dia ennga suka sama aku"jawab ku dengan gugup.

"hdhhhh... belum aja di coba soalnya aku perhatiin dia sering malu saat kamu tanya sesuatu kepadanya". dengan suara pelan bayu bilang ke aku.

"ahhh masa aku kan biasa aja"dengan suara penasaran aku bilang ke bayu

."hdhhh yaudah kalau nga mau di bantu gapapa sebenarnya aku pengen bantu kamu biar dekat sama sinta".

ide yang di berikan bayu membuat ku bertekad nembak sinta.
Emang sih beda jauh tapi di situ lah aku mulai mengenal arti cinta.

"Driingggg.......driiingggg"

bel masuk udah berbunyi aku dan bayu bergegas masuk kls dan setelah sampai ku dapati seorang bidadari duduk di bangku depan sambil tersenyum ke padaku. Aku pun mulai grogi dengan perasaanku hati ku berdebar kencang rasanya ingin lari ke hatinya, pelajaran pun aku tidak memperhatikan nya karena mata ku terpandang olehnya seakan tidak mau berpindah pandangan

"Raka...raka....RAKA......" 

ujar bpk aldi guru matematika yang galak dengan wajah yang marah melihatku tidak memperhatikan pelajaran

"Raka kamu kenapa tidak memperhatikan apa yang bapak jelaskan ha......"
dengan suara yang lantang membuatku malu di depannya,

"maaf pak saya kurang sarapan tadi..." ujar ku dengan perasaan takut.

" Emangnya kamu kenapa tidak sarapan apa harus bapak bayar gitu ha...."
jawab pak aldi dengan nada marah.

"Ehhh.... engak pak...maafin saya ya pak"
dengan memasang wajah  menangis di depan pak aldi membuatku sangat memalukan sekali di depan sista.

"Ya sudah bapak maafin tapi kamu harus jelaskan apa yang bapak jelaskan tadi kalo tidak kamu berdiri di luar kelas".

Ujar pak aldi dengan suara bentakan yang begitu menakutkan.

"Waduhh.. aku nga tau lagi"

sambil menggaruk kepala dan menghadap di depan semua teman teman ku terutama orang yang ingin aku utarakan perasaan ku.

"Gimana bisa ngak raka?"kata bapak aldi. "Apa ada yang bisa bantu raka?"

Pertanyaan pak aldi meringankan beban yang aku pegang

ME AND MY BROKEN HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang