Part 1

66 7 15
                                    

"Kamu janji gak bakal lupain aku?" Tanya Stella sambil menahan air matanya.

"Gak! Aku gak bakal lupain kamu!" Tegas Arkan sambil menyodorkan jari kelingkingnya.

"Oke." Balas Stella sambil menyodorkan jari kelingkingnya dan tak tersadar air matanya langsung terjatuh dari wajahnya.

"Kenapa nangis, La?" Tanya Arkan sambil mengusap air mata Stella.

"Bukan urusan kamu sekarang kamu boleh pergi." Ujar Stella sambil meninggalkan Arkan sendirian.

Arkan pun melihat Stella yang meninggalkan dirinya sampai dari kejauhan. Setelah tiga tahun bersama rasanya sia-sia jika kita telah meninggalkan sahabat yang telah bersama kita dalam suka maupun duka. Itulah namanya kehidupan berawal dari sebuah pertemuan dan berakhir dengan perpisahan. 

Kring… kring… kring…

Suara alarm pun berbunyi. Arkan pun segera membuka mata dan terbangun dari mimpinya.

"Tiga tahun itu gak bisa gw lupain, La." Ujar Arkan dalam hati sambil bersiap-siap mandi untuk ke sekolah barunya.

Setelah melakukan aktivitas mandinya Arkan segera memakai baju putih abu-abunya dan bersiap-siap menuju ke sekolah barunya.

"Morning, sayang." Sapa wanita tua yaitu mama Arkan yang bernama Raysha. 

"Morning, mom." Ujar Arkan sambil mengambil roti dari meja makan.

"Gak makan sama mama dulu?" Tanya Rasyha.

"Takut telat, mah." Ujar Arkan sambil berpamitan dengan mamanya dan pergi menuju ke sekolahnya.

***

Sesampai di sekolah…

"Bro!" Panggil Fero.

"Siapa?" Tanya Arkan kebingungan.

"Gua temen SD lo dulu bujang!" Ledek Fero sambil menepuk bahu Arkan.

"Oh, gua baru inget lo Fero kan bocah yang di kenal semua guru." Ujar Arkan lebih tepatnya Fero adalah anak yang paling nakal di sekolahnya itu.

"Haha, gua kan yang paling bangor di kelas sebelas dua belaslah sama lo." Ledek Fero.

"Senakal-nakalnya lo pasti bakal nurutkan kalo disuruh sama mama, haha." Balas Arkan sambil menepuk bahu Fero.

"Yoi, bro. Gak nyangka bisa ketemu lagi." Ujar Fero sahabat karib Arkan sejak SD.

"Emang ye dunia sempit ketemu lo terus! Btw kelas mana lo?" Tanya Arkan.

"X.1 gw, Lo ?" Tanya Fero.

"Kita sekelas lagi,bro haha." Jawab Arkan sambil berjalan menuju kelasnya bersama Fero.

"Sumpah sih lo makin cakep aje, Kan." Ujar Fero sambil menaruh tasnya di atas meja.

"Homo bego!" Tegas Arkan.

"Cuih. Ogah ye gini-gini gw masih normal. Buktinya gw pernah nembak Cilla pas SD."

"Ya elah semua cewek juga lo tembak." Ledek Arkan sambil mengeluarkan ponselnya.

"Stella apa kabar? Haha." Balas Fero.

"Au." Singkat Arkan.

Suasana pun menjadi hening Arkan di sibukkan memainkan game online di ponselnya. Fero disibukkan dengan kegiatannya yaitu makan. Wajar saja sejak tadi pagi Fero tidak sempat makan di rumah. 

Tak lama bel sekolah pun berbunyi. Siswa dan siswi memasuki kelasnya.

Kring… kring… kring…

Last Three Years With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang