Part 3

38 6 7
                                    

"Stella pingsan?" Ujar Arkan dalam hatinya.

"Cewek yang pingsan itu bukannya cewek yang lo deketin tadi?" Tanya Fero pada Arkan.

"Iya kali." Bohong Arkan.

"Jelas-jelas dia orang dari tadi lo ngeliatin mulu. Gak gentle lo." Ledek Fero sambil menepuk bahu Arkan.

"Bodo amat gua gak suka." Ujar Arkan dengan dingin.

"Jangan bilang gitu ntar yang ada malah lo yang suka, haha." Ledek Fero.

***

"Seterah lo aja dah." Ujar Arkan sambil berjalan keluar kelas.

Sesampai di depan kelas Rafael melihat Arkan dengan wajah cemas.

"Ini jam pelajaran ngapain keluar kelas?" Tanya Rafael sambil menepuk bahu Arkan.

"Seterah gua." Jawab Arkan dengan dingin dan pergi meninggalkan Rafael.

"Woi masuk kelas!" Teriak Rafael.

"Izin ke toilet." Teriak Arkan sambil berlari menuju UKS. Niat Arkan memanglah bukan untuk pergi ke toilet tetapi ia terpaksa berbohong untuk mengetahui keadaan Stella.

"Sial gua mana tau ruang UKS ,ya kali gua muterin satu sekolah segede gini." Ujar Arkan sambil mencari keberadaan UKS.

"Heh!" Panggil Arkan dengan cowok yang sedang memakai baju olahraga.

"Ya?" Balasnya.

"UKS di mana ya?" Tanyanya.

"Lo tinggal lurus aja paling pojok intinya." Jawabnya sambil menunjukkan arah kepada Arkan.

"Thanks, bro!" Ujar Arkan sambil berlari meninggalkan siswa tersebut.

Sesampai di UKS Arkan melihat Stella yang terbaring di ranjang UKS.

"Lemes amat padahal tadi gw di dorong. Mumpung tidur gw masuk dah." Ujar Arkan sambil membuka pintu dan terkejut. Ternyata ada yang menjaga Stella.

"Lo ngapain disini? Lo siapa?" Tanya Dahsya penasaran.

"Gw mau jagain Stella. Gw cowoknya." Ujar Arkan dengan rasa pede.

"Stella? Punya cowok? Hello dia cool mana mungkin suka sama cowok ke lu! Keluar!" Tegas Dahsya sambil mengusir Arkan.

Stella pun menyadarkan dirinya dan terbangun dari pingsannya.

"Lo masih lemes? Maaf ya lo jadi ke ganggu gara - gara manusia rese." Ujar Dahsya sambil memberikan minum kepada Stella.

"Gak." Ujar Stella sambil membangunkan dirinya.

"Lo istirahat disini aja dulu. Gw jagain lo kok." Ujar Dahsya dengan tulus.

"Gw mau masuk kelas." Jawab Stella.

"Lo tuh udah tau sakit ya gak usah ke kelas tolol!" Kesal Arkan kepada Stella.

Stella pun berhasil membangunkan dirinya dan berlari menuju kelasnya.

"Gila tuh anak, udah tau sakit malah lari." Binggung Arkan sambil mengejar Stella.

Di tengah perjalanan Stella pun terjatuh lemas. Arkan yang melihat kejadian itu segera sigap membawa Stella ke ruang UKS. Tak lama setelah Stella tersadar.

"Lepasin gw!" Teriak Stella sambil menampar Arkan.

"Oke gua lepasin!" Balasnya.

"Thanks." Ujar Stella sambil menjauh dari Arkan.

"Gak tau lagi gua sama sikap ini betina." Ujar Arkan dalam hati.

"Lo udah mendingan?" Tanya Siska penasaran.

"Ya." Jawabnya.

"Hm, okey." Balasnya.

"Pulang kapan ya?" Tanya Stella sambil melihat arah jarum jam yang menunjukkan pukul 12.30 wib.

"Palingan satu jam lagi. Kenapa?" Tanyanya.

"Gak lagi males aja hari ini." Jawabnya dengan nada pelan.

"Lo dari mana aja? Lo ke toilet atau caper ke Adek gw?" Tanya Rafael dengan nada tinggi.

"Kalo caper ke Adek Lo? Masalah?" Balas Arkan.

"Iya. Udah duduk sana." Tegas Rafael.

"Baiklah, Karna hari ini masih MPLS jadi kalian pulang cepat. Tolong berdoa dan Arkan yang memimpin." Perintah Rafael sambil menunjuk Arkan.

"Berdoa dimulai ... " Ujar Arkan.

Kring... kring... kring...

Bel sekolah pun telah berbunyi siswa dan siswi sibuk berkeliaran keluar kelas.

"Stella." Panggil Arkan sambil membenarkan rambutnya.

"Caper." Ujar Stella sambil pergi meninggalkan Arkan.

"Tunggu." Panggil Arkan.

"Apaan?" Tanya Stella dengan cuek.

"Jadi cewek gak usah galak bisa?"

"Gak!"

"Stella. Cewek cantik yang di kenal dengan sikap galaknya dan di kenal cewek yang cuek. Banyak orang yang bilang lu itu gak suka sama cowok. Lo itu phobia? Atau mau lesbi." Ledek Arkan.

"Terus masalah? Gak penting jugakan?" Balasnya.

"Gak dan sikap lu kenapa slalu pengen ngehindar dari gw?" Tanyanya penasaran.

"KARNA GUA GAK SUKA DI DEKETIN COWOK!" Tegas Stella sambil pergi meninggalkan Arkan dan tak tersadar bahwa buku diarynya terjatuh.

Brukk...

"Buku diary? Mungkin punya tuh cewek. Besok aja gw balikin." Ujar Arkan sambil mengambil bukunya dan berniat untuk mengembalikannya.

"Hai." Sapa cewek yang berada di sebelah Arkan.

"Berisik." Ujar Arkan sambil meninggalkan cewek tersebut.

"Jingan cakep-cakep cuek." Kesal cewek tersebut yang bernama Zahra.

"Udah sih dia tuh gak suka sama lu." Ledek Siska kepada Zahra.

"So tau lo." Kesal Zahra sambil mendorong Siska ke tembok.

"Dih jadi cewek posesif banget."

***

"Stella!" Teriak Arkan sambil menghampiri Stella.

Stella pun menoleh dan terkejut buku diarynya di pegang oleh Arkan.

"Buku itu?" Tanya Stella dengan kebingungan. Kenapa buku itu bisa ada ditangan Arkan?

"Ini bukunya tadi jatuh pas lu lari." Ujar Arkan sambil memberikan bukunya kepada Stella.

"Makasih." Jawabnya.

"Apa Stella ngucapin makasih?" Ujar Arkan dalam hati.

"Dih gila." Ujar Stella.

"Lo yang ada udah tau sakit malah lari." Ledek Arkan.

"Seterah gw. Ya udah gua mau balik, Bye." Ujar Stella sambil melambaikan tangannya kepada Arkan.

"Bye." Jawabnya.

"Cie pacarnya Stella ya?" Ledek cowok yang sedang berada di samping Arkan sebut saja Fathur.

"Kenal juga gak." Ujar Arkan.

"Tapi dia terbuka sama lu, beda sama gw di cuekin terus pas mabar ML haha" Ledek Fathur sambil membuka ponselnya.

"Lagi dapet hidayah kali. Nama lu siapa?" Tanya Arkan penasaran.

"Nama gw Fathur Rahman. Panggil gw Fathur. Hobby gw bermain game. Lo?"

"Nama gw Arkan Ravenska Davendra. Panggil gw Arkan. Gw cowok dan gw di lahirkan dari perut mak. Taraktakdung 2020. Parapunten akang teteh."

"Dih anjir bocah tik tok." Ledek Fathur.

"Haha, ya udah gua cabut dulu ye bro." Ujar Arkan sambil bertosan dengan Fathur.

JANGAN LUPA VOTE !

KARNA VOTE ITU GRATIS !

up sesuai mood .ysj

Last Three Years With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang