Clingy girl(friend)

3.1K 334 69
                                    

note ; aku bawain os lagi buat kelen, karena aku terlalu rindu untuk sekedar menyapa~ tp buat yg nanyain ff ongoing aku blum bisa lanjut...mian. selamat menikmati ~

--

Pernahkah kalian mengalami moment dimana kalian bertemu seseorang yang seolah telah mengenal anda sejak lama? Kemudian dia secara instan menjadi sahabat anda. Kalian seakan menemukan bagian diri anda yang lain bukan? Mungkinkah itu yang dinamakan soulmate? Tapi entahlah aku pun kurang paham dengan hal demikian sebab ini adalah kali pertama bagiku. Tapi tunggu, itu bukan inti dari yang ingin aku tanyakan kepada kalian, melainkan…..

Seberapa clingy kah sahabat kalian? Atau sederhananya, manja.

Fyi, aku memilikinya. Sahabatku, si manja ; jennie kim.

Dia manja, tapi aku lebih suka menyebutnya clingy. Maknanya mungkin lebih ke sesuatu yang intens. Dia bukan hanya menempel padaku all the time tapi dia pun sering menciumku disetiap kesempatan. Kata jarak mungkin tidak dikenal dalam persahabatan kami. Apa aku risih? Jawabanku tentu saja….terutama bagaian dimana dia menciumku didepan banyak orang.

“apa kau menyukainya?” si manja itu bertanya padaku setelah dia mencium pipi kiriku. Entah apa yang ia tanyakan, tentang ciuman atau jam Tangan rolex yang kini sedang ku perhatikan di website resmi brand tersebut.

Saat ini kami berdua sedang berbaring diranjangku dengan posisi tengkurap sambil berselancar diinternet. sepulang Sekolah jennie bilang ingin main kerumahku dan disinilah kami mengobrol.

“kau bertanya tentang apa?” aku bertanya datar. Sifatku sangat cool, sehingga ketika berbicara aku sangat minim ekspresi. Aku heran jennie tidak bosan berteman denganku, bahkan semakin hari dia semakin melekat padaku.
Dia berkedip beberapa kali, tampak tak mengerti.”mwo?” jennie cukup lemot btw.

“kau menanyakan tentang ciuman itu atau jam Tangan ini.?” Aku menegaskan maksudku seraya memberi isyarat pada gambar. Dia tersenyum malu.

“dua-duanya.” Jennie menjawab cengengesan. Aku hanya mendesah.

“jika ditanya jam Tangan tentu saja aku menyukainya, tapi ini sangat mahal dan ini edisi terbatas. Gajiku selama main drama dan syuting iklan pun belum bisa aku kumpulkan untuk membelinya.” Aku memberitahunya, bersikap cool seperti biasa,”dan.,,,,,tentang ciuman itu.” Aku melanjutkan, dan jennie menatapku dengan penuh perhatian. “aku tidak menyukainya.” Wajahnya praktis jatuh, bibir bawah sedikit maju.

“terutama ketika kau menciumku didepan teman2 sekolah. Hentikan itu.” Kataku melanjutkan.

“tapi aku tidak bisa menghentikannya, aku suka menciummu setiap melihatmu.” Tutur jennie jujur. Itulah yang aku suka darinya dia sangat terbuka dan apa adanya.

“kalau begitu jangan melihatku.” Aku berkata seolah itu hal sederhana, tapi aku tahu itu berat baginya.

“ahh…unnie.” Katanya merengek.

--

“jisoo unnie.” Aku menghentikan langkah yang hampir tiba digerbang Sekolah dan sebagai gantinya menunggu jennie meraih lengan kananku dan melekat. Selanjutnya tentu saja dia mencium pipiku dengan gemas.

“aku sudah bilang padamu untuk berhenti.” Kataku, sembari melepas genggaman pada tanganku dengan lembut. Aku tidak ingin melukainya.

“bagaimana aku bisa, aku selalu ingin melakukannya.” Dia cemberut.

“orang akan salah paham dengan kita.” Aku berusaha memberinya pengertian. Jujur jika dia tidak melakukannya didepan semua orang itu tidak akan masalah. Aku tidak ingin orang lain beranggapan negatif.

 OS/M JENSOO [JJ4Eva]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang