"Siapapun lawan lo, jangan pernah meremehkannya. Karena lo gatau sepintar apa macan bersembunyi"
~•
Author povMalam Minggu adalah gerbang kebahagiaan bagi semua orang, tapi tidak untuknya. Baginya malam Minggu adalah gerbang yang menegangkan.
Drtt... Drtt...
"Hallo, Lo masih di rumah?"
"Iya"
"Cuek banget lo, lagi cosplay beruang kutub?"
"Bacot lo, gue otw"
Tut
Diraihnya jaket hitam dengan tulisan HIDGER di bagian belakang. Tulisan yang menjadi identitas dan jati diri. Tak lupa juga kunci motor di atas laci yang menjadi saksi bisu malam Minggu nya. Satu persatu anak tangga ia lewati, seperti biasa seorang bidadari sudah menantinya di bawah sana. Berkacak pinggang menyaksikan putra bungsunya tersenyum siap untuk pergi. Dia adalah Amelia Delbaran, ibu sang pemeran utama."Ganteng banget mau kemana?" Ucap Amelia.
"Sekarang kan malam Minggu, anaknya mau apel dulu." Ucapnya berjalan mendekati Amelia.
"Jangan pulang subuh! Mau dipecat jadi anak bunda?"
"Kalo abang dipecat jadi anak bunda, tinggal minta bunda baru ke ayah." Sambil memakai jaketnya
"BERANI YA KAMU SAMA BUNDA? MAU DI KUTUK JADI RENDANG?" Ucap Amelia membuat putra bungsunya terkekeh, ia sangat suka jika Amelia sudah marah.
"Iya bercanda bunda cantik. Abang pergi ya, kalo pulang telat jangan dikunciin diluar, terus kalo bunda kangen telepon jam 12." Ucapnya mengecup pipi Amelia
....
Kesunyian malam di ibu kota terusik. Sudah menjadi rutinitas kelompok remaja berkumpul untuk menyaksikan dan ikut serta balapan motor. Tentu bukan balapan abal-abal, ajang adu balap bergengsi yang selalu diperebutkan untuk menjadi sang juara.
Hidden Tiger atau HIDGER kelompok geng motor baru yang berhasil menjadi salah satu geng motor terbesar ibu kota. 3 kali berturut-turut menggandeng gelar juara, membuat HIDGER sangat berperan penting di ajang balap manapun. Ditambah lagi dengan pemimpinnya yang baru membuat kejayaannya semakin di depan mata.
Keberadaan HIDGER membuat VETOR sedikit terusik. Geng motor terbesar nomor satu di ibu kota yang dipimpin oleh Dion. Malam ini adalah kali pertamanya mereka bertemu dan menjadi rival. Malam yang sangat bergengsi bagi keduanya.
"Jadi ini bocah ingusan yang jadi lawan VETOR?" Ucap Dion mengundang perhatian semua anggota HIDGER. Dion berjalan mendekati garis start, tempat dimana semua anggota HIDGER sedang bersiap.
"Lo semua masih baru disini, belum ngerti susah senangnya. Kemarin-kemarin lo menang karena hoki VETOR ga ikut balapan. Sang juara sebenarnya kembali, mending lo pada pulang aja daripada di cariin mamah!" Dion tersenyum meremehkan diiringi tawa semua anggota VETOR.
Beberapa saat kemudian pembawa bendera hitam putih masuk, pertanda balapan akan segera dimulai.
"Udah siap kalah lo? gue ga sabar lihat lo kalah!" Dion menepuk bahu rivalnya yang sudah duduk sejak 10 menit yang lalu di atas motor kesayangannya.
"Siap-siap 1...2...3...go!" Bendera hitam putih dilempar keatas tanda balapan dimulai
Dalam hitungan detik, keduanya melaju dengan sangat cepat. Sejauh ini, Dion berada di posisi kedua, ini tidak bisa di biarkan. Tikungan demi tikungan terlewati, tapi nihil Dion tidak bisa memanfaatkan untuk menyalip. Dion terkejut skill rivalnya tidak main-main, berulang kali ia mencoba mengeluarkan kemampuan menikungnya yang terkenal sangat tajam tapi tidak berhasil sama sekali. Dion semakin tertinggal jauh, dua tikungan lagi menuju garis finish. Dion menambah kecepatan motor nya ia tidak mau kalah, terlihat jelas Dion tidak tenang dan panik sedangkan rivalnya terlihat tenang dan menikmati. Satu tikungan lagi dan... ya HIDGER kembali menjadi juara ke-4 kalinya, Dion kalah jauh di belakang. Semua penonton terkejut, tidak menyangka VETOR semudah itu dikalahkan.
"Malu ga lo? Gue ga perlu banyak bacot kayak lo supaya menang." Ucap nya sambil membuka helm
Dion terdiam ia benar-benar malu
"Lo remehin rival lo, seolah-olah lo bakalan menang. Lo remehin orang yang salah bro, gue Alaskar Delbaran ga semudah itu kalah dari orang bego kayak lo!" Alaskar pergi meninggalkan Doni yang memanas sembari mengepal tangannya.
"Alaskar! Alaskar!" Sorak penonton mengiringi langkah kaki Alaskar ia bisa pulang dengan tenang sekarang. Alaskar melirik jam tangannya, pukul 11.56 WIB.
"Assalamualaikum bidadari, Abang makan dulu baru pulang ya bun. Jangan di kunciin nanti dibawain martabak spesial." Alaskar menelepon Amelia
....
Alaskar Delbaran. Cowok ganteng berumur 17 tahun, dengan tinggi badan 176 cm, ia memiliki hidung yang mancung, bulu mata lentik, alis tebal dan hitam, rahang yang tegas dan tahi lalat di bawah mata kanannya, oh iya jangan lupakan rambut badainya karena pake shampo bunda...hehe, dan tentu kulit sawo matang yang menambah keManisan paras nya. Alaskar juga blasteran lho, blasteran INDOMI (Indo-Minang).
○○○○
Hi! Ini cerita pertama aku maaf kalo masih banyak kekurangan, ceritanya juga mainstream banget🥺. Sebisa mungkin aku kemas berbeda dan semenarik mungkin. Maaf kalo banyak typo ya, semoga kalian enjoy bacanya! Happy reading:).
Salam gumgum🐻
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKAR
Teen Fiction"Kata bunda cewek dingin kayak lo cocok sama cowok manis kayak gue. Nama gue Alaskar Delbaran, cowok termanis sekaligus calon pacar lo." -Alaskar Delbaran "Tingkat percaya diri lo tinggi, gue hargai itu. Tapi bukan berarti gue mau sama lo!" -Radier...