1

7 0 0
                                    

Aku mau nantangin kalian buat pencet Bintang di pojok kiri bawah nih, yuk yang bisa sini angkat keteknya!!

Enjoy ya...




Hana Putri Kirana, hangat disapa Hana. Salah satu penduduk di SMA Bhinabakti, Jakarta. Wajahnya cantik, begitu juga dengan sifatnya. Ia terlihat polos dan nggak suka neko -  neko. Dia juga pintar dan sering mengikuti kejuaraan tingkat kota maupun provinsi.

Memberanikan diri untuk merantau dari kota asalnya ke Jakarta, membuat ia menjadi pribadi yang lebih berani dan mandiri. Bersekolah dan partime adalah kegiatan kesehariannya.

Saat ini Hana dan kedua sahabatnya sedang berbincang di kelas. Kebetulan jam pelajaran sedang kosong.

"Sumpah, kemarin tuh bang limin ngecipok leher nya mbak goeun" ucap Suci menggebu gebu. Suci adalah salah satu sahabat Hana yang paling cerewet. Mungkin kalau dia menjadi admin gosip pasti selalu ada saja topik yang ia bahas.

"Alah, drama mah kaya gitu udah biasa kali" timpal Daisy. Daisy anaknya paling santai diantara mereka. Sangking santainya, mungkin kalau orang orang lari karena kecoa terbang, Daisy akan keluar paling akhir sambil berkata "alah, kecoa terbang doang kenapa pada ribut, sih?"

"Ya tapi ini dileher lo, astaga. Jarang jarang gue liat drama yang sampai cium cium leher kaya gitu"

Hana hanya tersenyum menatap kedua sahabatnya itu. Hana juga tau salah satu drama yang sedang asik Suci bicarakan. Namun, adegan yang Suci maksud langsung Hana skip saat streaming nggak mau liat, nanti kepingin katanya.

Tteeeettttt

"Eh, istirahat nih. Kantin yuk" ajak Daisy.

"Aduh, aku hari ini ada bawa bekal. Kebetulan tadi beli ayam di perempatan rumah" jawab Hana.

"Yaaahh, yaudin. Mau nitip apa?" tawar Suci.

Hana diam. Dia sebenarnya tidak membawa minum. Ia ingin membeli minuman dikantin tetapi ia tidak membawa uang sakunya.

"Gausah deh" tolaknya

"Gue beliin teh pucuk dingin! Gaboleh nolak!  Yuk des capcus" ucap Suci kemudian menarik Daisy keluar dari ruang kelas.

"Tunggu, na! Jangan makan dulu! Makannya bareng!" teriak Daisy.

Hana tersenyum. Tuhan menghadirkan dua sahabat baik untuk Hana. Semoga Hana tidak dijauhkan dari manusia baik seperti Suci dan Daisy.

"Na! Na! Na! Sumpah sumpah lo harus tau!" Suci berlari mendekati Hana. Dibelakang nya, Daisy membawa kantung keresek berisi nasi bungkus dan teh pucuk milik Hana.

"Apa? Ada apa?"

"Tukang gosip biasa si Suci mah" ucap Daisy sambil meletakkan bawaannya dimeja.

"Sekolah kita bakal ada cogan baru!" ucap Suci dengan ekspresi yang di lebih lebihkan.

"Ampun deh, ci. Lo tuh kaya gapernah liat cogan aja. Dengerin gue" Daisy menangkup pipi Suci untuk menghadap kearahnya "lo kekurangan cogan atau gimana? Nana? Jisung jisung itu yang lo demen, terus siapa lagi itu yang kaya raya? Chenle chenle itu, terus ini mau nambah lagi?"

Suci menyingkirkan tangan Daisy dari wajahnya. "Ih! Beda tau! Standar kecakepan mereka beda beda. Halah paling nanti kalau orang barunya udah dateng, lo paling kesemsem sama dia."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FORELSKET | JENO LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang