Dengan beberapa lembar kertas ditangannya, ia menatap sekelilingnya dengan tatapan naas. Betapa dulu ia banyak menghabiskan waktu disini, berlarian kesana kemari, terkadang tertawa, terkadang menangis.
Bayangan bayangan itu dengan lancang terputar jelas didalam pikirannya seolah mengejek dan menghantamnya dengan rasa sakit yang kian bertambah.
Dadanya sesak, air matanya terus mengalir seakan tak mau berhenti. Isakan pilunya dapat membuat siapa saja yang mendengarnya ikut tersayat.
Ia jatuh, tubuhnya seperti kehilangan tumpuan dan terus menangis sejadi jadinya kala kenangan kenangan itu berlarian di pikirannya
Seseorang memeluknya erat, berharap pelukannya dapat memberikannya sedikit kekuatan.
"Gue gabisa" Ucapnya disela isakan tangisnya
"Lo harus bisa, lo kuat"
Di genggamnya tangan mungil itu dan dedekatkannya pada bagian dada
"Disini, dia ada disini"
🍾🍾🍾
Halo, ini cerita pertamaku. Mohon maaf untuk penulisan yang masih amburadul emeseyu hehe amatiran dimaklum lah yaaaa. Vote dan follow kalau suka, skip kalau gatertarik.
Leuv
Chika
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In A Bottle
Teen FictionAdakah didunia ini hidup yang sempurna? Banyak orang berkata kesempurnaan itu hanya milik sang pencipta. Hal tersebut memang mutlak adanya. Awalnya, ia berpikir bahwa hidupnya sudah sangat sempurna. Mempunyai paras cantik yang semua orang inginkan H...