Satu

7 0 0
                                    


Gemercik hujan dan semilir angin yang dingin nampaknya tidak juga membuat gadis itu beranjak dari tempat yang dudukinya barang sedikitpun, taburan bintang dibalik awan gelap seolah ikut serta menemaninya.

Adelia Nalani Jasmeen, gadis berparas cantik berusia 16 tahun dengan rambut hitam kecokelatan dan mempunyai manik mata hitam pekat itu sedari tadi hanya memandang sebuah foto polaroid yang menampilkan potret dirinya bersama sahabat dan kekasihnya.

Bandung?

Tidak pernah terpikir sebelumnya ia akan pindah dan melanjutkan SMA di kota kembang yang terkenal dengan udaranya yang dingin ini.

Memang bukan hal yang baru baginya untuk tinggal di kota bercuaca dingin ini, pasalnya Bandung adalah kampung halaman dari papanya serta Adelia lahir dan menghabiskan masa pendikan taman kanak kanak nya di Bandung

Orangtuanya selaku pemimpin perusahaan memutuskan untuk memindahkan kantor pusat dari Jakarta menjadi di Bandung bukan tanpa alasan, melainkan bisnis resort yang dijalaninya sebagian besar berkembang pesat di Bandung dari pada cabang cabang dikota lainnya, sehingga menetap di Bandung menjadi keputusan yang tepat.

"Anak mama dari tadi disini rupanya" Seorang wanita berusia 40 tahunan menghampiri Adelia dengan membawa segelas cokelat panas di tanggannya

Dia adalah Paramita wulandari

"Makasih ma" Adelia tersenyum menerima pemberian cokelat panas dari mamanya itu

Ditiupnya segelas coklat yang masih panas itu, terlihat asap mengepul menyatu dengan udara yang dingin

"Masuk yu? Dingin loh del" Ajak Mita

"Bentar lagi ya ma?"

"Yasudah nanti masuk yaa? Dan besok kamu bangun pagi kita liburan dulu sebelum kamu mulai masuk sekolah"

"Kemana?" Tanya Adelia bingung

"Ke Villa"

"Villa?" Beo Adelia

"Iyaa sayang. Papa dan Om Andi membangun villa baru di Lembang dan sebelum villa itu mulai disewakan kita akan menginap disana semalam itung itung perayaan kecil kecilan" Jelas Mita

Adel hanya ber "Ohh" ria sebagai respon

Disesapnya coklat panas yang masih sedikit panas pemberian mamanya itu

Drrttt... Drrtt..

Smartphone berwana pink pastel yang berada disampingnya bergetar menandakan ada panggilan masuk. Adelia menyunggingkan senyumannya ketika melihat nama yang tertera dilayar smartphone miliknya itu.

"Yasudah mama kedalam yaa" Diusapnya pucuk kepala adelia

Adelia mengangguk mengiyakan. Hampir saja ia melupakan Mita yang masih berada disampingnya. Setelah Mita beranjak, Adelia dengan cepat menggeser ikon berwarna hijau.

"Yaa?" Adel menjawab panggilan diseberang sana

"Yaa? Yaa doang del?!" Suara orang diseberang sana terdengar kesal dengan sapaan yang Adelia berikan

Dia adalah Aldy Gyan Saputra

Aldy dan Adelia telah berteman sejak duduk dibangku sekolah dasar. Saat itu Adelia yang baru saja pindah disambut baik oleh Aldy dan keduanya semakin dekat dengan seiring berjalannya waktu hingga mereka memutuskan untuk berpacaran saat memasuki SMA

"Hehehe ko gitu sih ngambekan" kekeh Adelia

"Si sombong mentang mentang udah pindah" sindir Aldy

"Hahaha gak gi--"

"Aku kangen" Ucap Aldy memotong perkataan Adelia

Raut wajah Adelia seketika sendu

Love In A BottleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang