Bagian 4

204 15 0
                                    

Joohyun baru saja memasuki rumahnya, ia mendengus memperhatikan barang barangnya yang berantakan dilantai. Ia menghela napas kasar, lalu berjalan kearah kamar untuk mengganti pakaiannya. Joohyun berniat untuk membereskan barang barangnya hari ini. Ia mengganti celana, baju, lalu mencepol rambutnya agar tidak mengganggu acara beres beresnya nanti.

Baru saja membuka kotak pertama, benda pipih yang berada disakunya berdering. Tertera nama sahabatnya, yaitu 'Seungwan'. Joohyun mengangkat panggilan dari Seungwan, menaruhnya diatas kasur, lalu men-loudspeaker handphonenya.

"Bukankah kita baru saja berpisah?" tanyanya dengan senyum lebar yang memperlihatkan deretan gigi putihnya

"Kapan kau akan selesai membongkar?"

"Aku baru mulai, jadi, entahlah" jawab Joohyun sambil membuka kotak yang lainnya

"Cepatlah, dan mari minum setelah itu" ujar Seungwan

"Kurasa aku tidak akan selesai hari ini"

"Paling cepat selesai pukul 01.00" lanjutnya lagi

"Aishh. Jinjja?" tanya Seungwan sambil mempoutkan bibirnya walaupun tidak dapat dilihat oleh Joohyun

Joohyun membuka gulungan dari sebuah lukisan karya favoritnya dan segera berdiri untuk menggantung lukisan tersebut di sudut kamarnya. "Akan kutelepon nanti" ucapnya kepada Seungwan

"Eoh? Jangan!!!!!" menggeleng gelengkan kepalanya walaupun seseorang di seberang telepon tidak melihatnya

"Wae?" tanya Joohyun yang kebingungan

"Aku ada doa pagi, jadi, harus tidur lebih awal" jawabnya sembari tersenyum lebar yang memperlihatkan deretan giginya

Joohyun kembali duduk untuk membuka isi kotak selanjutnya. "Yak kau harus berhenti minum sebelum berdoa"

Ia membuka kotak selanjutnya yang berisikan gulungan surat. Ia membukanya dengan berbagai macam sumpah serapah yg ditujukannya kepada sang mantan kekasih. Isi suratnya adalah ucapan-ucapan 'aku mencintaimu selamanya' dari Park Bogum

"Ah kau akan mencintaiku selamanya?" ucapnya dengan smirk andalannya

Flashback On
Joohyun menerima surat yang diberikan oleh kekasihnya, Park Bogum. "Apa ini?" tanyanya bingung dengan surat pemberian Bogum

"Selamat atas hari keseratus kita, Joohyun" jawab Bogum sambil tersenyum lebar kearah kekasihnya.
Flashback Off

"Heishh, dimana pemantik?" ucapnya dengan gerutuan sambil mencari cari si pemantik

"Kenapa kau butuh pemantik?" tanya seungwan dengan ekspresi kagetnya diseberang telepon

"Aku akan membakarnya!!!!"

"Kenapa kau begitu marah?"

"Aku menemukan surat hari keseratus Bogum"

"Yak, apa pemantik cukup?" ucapnya ikut marah marah seperti Joohyun ketika tahu bahwa Joohyun mendapati surat hari keseratusnya dengan Bogum. "Mau kubawakan pemantik oborku?" sambungnya sambil menyalakan pemantik obor walaupun Joohyun tidak melihatnya

Sedangkan Joohyun sedang merobek surat tersebut dengan wajah kesalnya. Ia terus saja menggerutu.












Di Perpustakaan
Junmyeon sekarang sedang berada di perpustakaan yang terdapat di kampusnya sambil membawa tiga macam buku untuk ia kembalikan. Ia berjalan menuju meja yang terdapat seorang pustakawan yang sedang bertugas pada waktu itu. Junmyeon memberikan buku tersebut kepada sang pustakawan, dan pustakawan itu menerima buku yang akan dikembalikan Junmyeon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My College Friend (SURENE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang