Baam terdiam rasanya sudah lama ia berada dalam kegelapan ini
Setelah misi penyelamatan gurunya di kandang berhasil membuat mereka terbuai tanpa menyadari bahwa pasukan zahard dan zahard sendiri telah mengepung mereka
Karena pertarungan di kandang mereka masih lelah hal itu membuat mereka akan merasakan kekalahan telak
Baam tau jika pertarungan mereka berlanjut akan membawa hal buruk oleh sebab itu ia menyerahkan diri dan juga menyerah akan takdir nya untuk mengalahkan sang raja
Dengan balasan semua yang berada di pihak nya di lepaskan
Awalnya Baam berpikir raja itu tak mau saat melihat zahard terdiam namun saat zahard menggunakan shinsu dan menciptakan sebuah portal membuat Baam tau bahwa permintaan nya di terima
Tentu saja ada penolakan dari teman teman nya namun Baam melakukan itu demi mereka oleh sebab itu ia menutup telinga nya dengan teriakan teriakan teman teman nya dia bahkan membuat Khun pingsan dengan shinsu nya melihat dia yang paling menolak nya
Dan sudah satu Minggu ia menjadi tahanan zahard
Dan ntah berapa kali ia berpindah pindah tempat
Tangan nya terbelenggu oleh sebuah rantai yang membuat nya tidak bisa menggunakan shinsu
Manik emas nya hanya bisa melihat kegelapan itu membuat dirinya kembali bernostalgia tentang kehidupan nya di dalam gua itu
Suara langkah kaki membuat nya tersenyum miris "kenapa kau tak membunuh ku?" Baam tak bisa melihat dengan jelas karena kegelapan itu tapi ia yakin di depan nya adalah zahard
Seminggu lamanya ia terkurung di tempat yang tak ia ketahui hanya zahard lah yang selalu datang
"Tenang saja kau sudah dianggap mati oleh penghuni menara" suara nya pelan mengalun dalam kesunyian membuat Baam terdiam matanya membola
Ia memikirkan teman temannya dalam hati ia bertanya pada dirinya sendiri apakah mereka mempercayai hal itu kemudian manik emasnya menatap lurus
"Lalu buat lah menjadi kebenaran dengan membunuh ku saat ini" seperti tak mendengar kan perkataan Baam Zahar memegang rantai itu lalu menghancurkan nya
Baam sedikit terperangah menatap zahard dengan penuh pertanyaan
Ia menarik Baam keluar dari penjara itu melewati beberapa ruangan hingga ia sampai di depan pintu hal pertama yang Baam lihat adalah sinar matahari lalu sebuah Padang rumput yang luas
Baam merasakan sensasi yang tak asing "ini..."
"Lantai tersembunyi!!" Baam makin bingung lantai ini seharusnya sudah hancur
"Aku mereset lantai ini kau menyukai nya?"
Baam mengigit bibirnya "kenapa kau tak membunuhku?"
Dan kali ini Baam bisa melihat dengan jelas ekspresi zahard
Terlihat terluka...
Kenapa? Apa yang salah?...
"Kenapa kau ingin aku membunuh mu?" Bukankah itu sudah jelas ingin rasanya Baam berteriak namun suaranya tertahan
Membiarkan tangan zahard yang dengan seenak nya menyentuh pipi nya "Kau tau kau sangat mirip dengan Arlene" menyentuh pipi Baam dengan halus membuat sang malam sedikit menegang
"Apa yang kau mau dari ku?" Baam bertanya ia tak bisa memikirkan apapun yang membuat zahard mau membiarkan dia yang bisa membunuh nya untuk tetap hidup
"Kau... Dirimu...segalanya tentang dirimu" Baam terdiam ia tak merasakan kebohongan sedikit pun
"Bahkan kebencian ku?"