🔞 LAST

63 3 0
                                    

Jeno yang masih memakai baju lengkap, kini menyuruh renjun untuk melepaskannya. Renjun di dudukkan lalu mulai melepas satu persatu baju yang menempel di badan Jeno.

Setelah semua baju terlepas, kini giliran renjun yang memberi servis kepada Jeno. Dia kulum penis Jeno, dia maju mundurkan kepalanya demi membuat sang dominan kelur.

"Mmhhh... Yeah suck my dick like that slut. Suck it harder."

Jeno hanya mengeram nikmat ketika kejantanannya dihisap layaknya permen oleh renjun. Dia juga memaju mundurkan kelapa renjun dengan tempo yang sedikit cepat. Hingga saat Jeno merasa ingin keluar, dia sudahi.

Dan kini dia balik mengukung simanis, dia lebarkan kaki renjun agar memudahkannya untuk melakukan permainan inti.

"Aaakkkhh...daddhhh sak..kithh."

Itu suara renjun. Jeno kini sedang berusaha memasuki hole renjun. Walaupun dia sering memasuki luban milik renjun, tapi dia tetap merasakan ketat pada hole nya.

"Uughh... Shit, hole mu makin sempit baby. Padahal sudah terlampau sering kumasuki."

Setelah semua penis Jeno masuk ke dalam hole milik renjun. Dia lalu menggerakkan penisnya keluar masuk hole renjun.

"Yaaahhh....Daddy aaakkhhh...more daddyyyhhhh...ugghh."

"Are you like it baby?"

"Yheesss...nngghhh...aakkhhh Daddy soooo deeepphh...akkhh yess right there."

"Ugh badanmu tetap nikmat baby."

Genjotan jeno pun semakin brutal di dalam hole renjun. Dia bergerak seperti orang kesetanan. Namum memang benar apapun jika berhubungan dengan renjun, Jeno pasti akan kesetanan.

"Nggghhh daddyhhhh I wannna cummmmm..."

Setelah renjun mengatakan hal tersebut, Jeno malah menutup lubang keluarnya sperma. Dia ingin menyiksa renjun, ingatkan tadi kalau Jeno ingin memberikan hukuman, bukan sebuah hadiah.

"No baby, you must wait until i wanna cum too."

"Aakkhhh Jen sakitthh... Lepas Jen, I wanna cum.."

PLAK

PLAK

Bukannya melepaskan jarinya. Jeno justru menampar pantat mulus milik renjun.

"RULES SLUT, DON'T CALL ME LIKE THAT!!"

"Hiks Dadhhhh..sworyy...aaakkhh...sorry daddhhh...mmmmhh..."

"Mmhh...nikmati saja hukumanmu SLUT."

Mungkin ada sekitar 30 menit lamanya mereka bermain. Jeno baru saja cum. Dan itu membuat renjun tersiksa. Tidak berhenti pada satu ronde saja, Jeno mulai kembali pergulatan panasnya sampai beberapa ronde. Dan selama itu juga Jeno terus menutupi lubang penis renjun. Dia buka ketika dia ingin keluar. Dan itu membuat renjun tersiksa.

"Dddaaaaaddhhhhh....."

"Baby...."

Mereka klimaks untuk yang ke sekian kalinya. Dan itu tadi adalah klimaks untuk ronde terakhir mereka.

Setelah pergulatan panas mereka, renjun langsung pingsan tak sadarkan diri. Sedangkan Jeno masih mengecupi pundak renjun dan menutupi tubuh renjun dengan selimut. Biarkan kali ini dia beristirahat.

***
Saat Jeno ingin tidur memeluk renjun, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ada orang menelfonnya, setelah dilihat ternyata itu adalah koleganya. Orang yang tadi ikut rapat, CEO dari Wang corp.

"Halo, ada apa pak luke?"

"Sudah puas anda bermain-main dengan anak saya? Sudah puas kau menyiksa anak saya?"

Jeno yang tidak mengerti maksud pembicaraan tersebut hanya mengerutkan dahi tanda bahwa ia sedang bingung.

"Maksud bapak apa? Anak bapak? Siapa?"

"Renjun, anak saya renjun. Sudah puas bapak menjadikannya boneka sex? Atau pemuas nafsu anda? Jangan bingung dulu pak, saya tahu bapak sangat berpengaruh. Tapi ingat bahwa saya juga berpengaruh di negeri ini. Saya tidak bodoh, saya tahu semua kelakuan bapak terhadap anak saya. Jika anda tanya mengapa bisa anda tidak tahu, padahal anda orang hebat? Itu karena renjun yang meminta. Dia meminta data pribadinya disembunyikan, karena dia ingin bekerja dengan hasilnya sendiri. Saya juga tahu tentang anak saya yang trauma dengan perlakuan bapak pertama kali terhadap anak saya. Sungguh bejat! Seperti binatang. Saya ingin bekerjasama dengan perusahaan bapak hanya semata-mata untuk berkerjasama saja. Saya ingin memastikan bahwa selama ini anak saya bekerja untuk orang yang bejat."

Belum juga Jeno bertanya, tapi panggilan dari CEO Luke kembali berbunyi.

"Saya kesini untuk menjemput anak saya, saya tidak takut dengan kuasa bapak. Karena saya dan bapak sama-sama berkuasa. Atau mungkin saya lebih berkuasa. Tenang saya tidak akan membatalkan perjanjian kerjasama."

"Tidak bisa! Renjun tidak bisa dengan mudah di ambil dari genggaman saya! Sekalipun anda ayahnya!"

"Keparat! Ingat pak Jeno, anda masih punya jaemin istri anda dan anak anda! Saya bisa melaporkan kelakuan bejat anda di depan keluarga anda!"

Sambungan pun terputus. Jeno masih terpaku dengan penjelasan koleganya. Dia merasa dunianya hancur, runtuh. Bagaimana bisa dia hidup tanpa renjunnya. Iya renjun sudah di hak milik oleh Jeno, walau itu tanpa suatu ikatan yang serius. Katakan bahwa Jeno egois, dia tidak ingin menceraikan jaemin istrinya. Dan dia tidak ingin melepaskan renjun, cintanya.

Jeno memang cinta dan suka pada pandangan pertama kepada renjun. Namun saat itu dia punya jaemin, dan mereka sudah dikarunai satu orang anak. Jika saja dia lebih dahulu mengenal renjun, pasti dia lebih memilih renjun. Tp takdir tidak bisa membuat mereka bersatu, dan takdir memang sengaja mempermainkan cinta mereka.

****************FIN*****************

N.b

Selesai, makasih yang udah baca cerita threeshootku.

Tolong vote dan komen ya chingu.

Yang ga nge vote sama komen ku duoain pantatnya kelap-kelip warna ijo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang