"Itu kan kamar Alana? ada apaan?" ucap Alana sambil melihat pintu kamarnya terbuka, Alana pun berjalan perlahan menuju pintu dan melihat kasurnya berantakan, coco pun menghampiri Alana, Alana pelan pelan membuka selimut nya dan...
"Aaaa!!! Kak Darel?"
"Darel!!!" ucap Alby yang berada di belakang Alana.
"Lo ngapain di sini? lo mau macem macem sama Alana?!" ucap Alby sambil menarik Darel berdiri.
"Apaansih lo, main simpulin aja, kalo ga tau faktanya jangan asal ngomong!" ucap Darel.
"Al, dia masuk kamar kamu, kamu kok diem aja sih?" ucap Alby.
"Alana gak tau mau ngomong apa kak."
"Awas kalo sekali lagi lo macem macem sama Alana! Ayo Al.." ucap Alby sambil menggandeng tangan Alana dan pergi ke dapur.
Darel pun memutarkan bola matanya karna malas mendengar ocehan Alby, dia pun keluar dan menunggu di depan rumah Alana sambil duduk dan memainkan ponselnya.
Ketika Alby dan Alana kembali ke dapur, Galen dan Danish langsung keluar.
"Kalian mau kemana!? bantun dulu!" ucap Fredella.
"Males banget!" ucap Danish.
"Dih... awas aja kalo mereka minta makanan ini."
"Udah udah." ucap Valda kepada Fredella.
"Siapa yang teriak by?" tanya Liam.
"Siapa lagi kalo bukan si pembuat onar."
"Darel maksud lo?" tanya Fredella.
"Hmm..."
"Emang dasar tuh anak, gak di kampus gak di sini selalu bikin masalah." omel Fredella.
Di depan rumah Alana, Galen dan Danish menghampiri temannya (Darel).
"Bro, lo ngapain tadi teriak teriak?" tanya Galen kepada Darel.
"Ada kucing kali." ucap Danish meledek dan menebak sambil sedikit tertawa.
"Beneran Rel?" tanya Galen kepada Darel.
Darel menarik napas dan membuangnya kemudian melihat ke arah Galen dan Danish di sebelahnya dengan tatapan sinis dan pergi dari situ.
"Eh Rel lo mau kemana?" teriak Danish.
"Udah udah biarin aja." ucap Galen sambil menahan tangan Danish dan menggelengkan kepala.
Alana dan yang lainnya pun keluar membawa makanan makanan yang mau di bawa ke penginapan.
"Galen Danish! bantuin dong diem mulu, lo pikir ga berat apa?" ucap Fredella.
"Iya iya bawel" ucap Danish sambil membawakan sebagian makanan yang di bawa Fredella.
Mereka semua pun kembali ke penginapan, mereka menyambut Alana dan yang lainnya dengan baik, Makan siang pun tiba mereka sudah mempersiapkan semuanya, mereka semua makan bersama, dan setelahnya banyak orang orang yang ingin mengenal Alana terutama laki laki, Alana mengobrol dengan mereka semua dengan senang hati, tidak terasa waktu pun sudah petang.
"Alana..." teriak Fredella di kejauhan.
"Ya??"
"Sini bantu."
Alana pun menghampiri Fredella dengan senyuman.
"Bantu apa Kak?"
"Kita cari kayu bakar mumpung belum gelap, sama Valda, Liam, Rafardhan juga kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Popularity
Teen Fiction"Mengapa ada orang yang menyukai popularitas yang menurutku sangat menyiksa??!." Alana. Popularitas yang semula membuat Alana nyaman seketika menjadi ancaman dan sangat Alana benci.