"Alby sama siapa tuh?" tanya Liam yang melihat Alana dan Alby memakai sepeda."Kak..... Aaaaa!!!" teriak Alana.
"Aduh... licin Al.. maaf, Sini." ucap Alby sambil mengulurkan tangannya kepada Alana yang sedang terduduk di lumpur.
Alana pun berdiri dan melihat semua orang sedang memperhatikannya dan Alby, Alana hanya bisa tersenyum malu.
"Lo gapapa?" tanya Rafardhan yang berjalan mendekati Alana.
"Kak Rafann... Emm...Rafandhar... Dhar...Rafa...Emm...Rafan..." ucap Alana sambil menunjuk Rafardhan untuk mengingat ngingat nama cowo yang menolongnya tadi pagi, yup itu Rafardhan.
"Rafardhan."
"Oiya Kak Rafardhan, maaf Alana lupa, abisnya nama kakak belibet banget sih."
"Ohh?? kalian udah saling kenal?" tanya Alby.
"Iya kak... tadi pagi dia yang nolongin Alana waktu Alana jatoh."
"Ini temen lo, yang lo ceritain itu kan?" tanya Fredella.
"Iyah."
Di kejauhan...
"Rel.. itu kan cewe yang tadi di sungai sama si Alby yah?" ucap Danish kepada Darel.
"Oh iyah, gue punya rencana selanjutnya buat balas dendam sama si Alby." ucap Darel dengan senyum sinisnya.
"Apaan?" tanya Galen an Danish.
Darel pun membisikkan rencananya kepada Galen dan Danish.
"Baju lo kotor sama basah banget, ya udah kita ganti baju yuk." ucap Valda.
Alana mengangguk sambil tersenyum mendengar tawaran itu, Alana pun mengikuti Fredella dan Valda ke kamar mereka.
"Lo lebih suka pake celana atau rok?" Fredella.
"Rok kak."
"Berarti lo minjem baju nya Valda aja, soalnya gue gak suka pake rok jadi gak bawa rok."
"Menurut gue ini sih yang cocok." ucap Valda sambil menunjukan baju bermotif bunga bernuansa hitam dan biru tua.
"Iyah gapapa yang ini aja kak, bagus banget kok makasih... Alana ke kamar mandi dulu yah.."
"Kita tunggu." ucap Fredella sambil tersenyum.
Alana hanya tersenyum dan berjalan menuju kamar mandi yang berada di luar kamar.
"Val... menurut lo temennya si Alby siapa ya namanya? Alana ya? lo ngerasa aneh gak sih?"
"Agak sih... soalnya si Alby kan pernah bilanga kalo Alana tuh cerewet dan gak bisa diem, kenapa di depan kita jadi pendiem?"
"Mungkin karna dia belum kenal kita?"
"Bisa aja sih..."
"Kak..." ucap Alana sambil membuka pintu kamar dan menunjukkan baju yang di pakainya.
"Kamu... denger pembicaraan kita?" tanya Fredella khawatir.
"Ngga, emang kenapa?"
"Oh.. gapapa, itu baju nya cocok banget sama kamu."
Alana tersenyum. "Makasih Kak."
"Ya udah kita keluar yu." ucap Valda.
Alana Fredella dan Valda pun keluar untuk menemui yang lain.
"Ya udah yuk kita berangkat sekarang." ucap Alby.
"Kemana? kok rame rame gini?" tanya Valda.
Pak Cahya pun menjelaskan tentang rencana makan siang ibunya Alana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Popularity
Teen Fiction"Mengapa ada orang yang menyukai popularitas yang menurutku sangat menyiksa??!." Alana. Popularitas yang semula membuat Alana nyaman seketika menjadi ancaman dan sangat Alana benci.