2.

798 101 7
                                    


-sebelum berlanjut tekan bintang kiri, vote, komen and enjoy the story.









-karakter cerita hanya untuk melengkapi jalan cerita jika anda merasa tidak nyaman segeralah tinggalkan lapak ini.








-kookv not vkook!








Genre: hurt - angst.

Hembusan nafas keluar dari hidung begitu berat dan lirih, memecah kesunyian di malam hari dan kegelapan menyambut nya pertama kali ia membuka mata untuk mengumpul kesadarannya yang masih tercecar. Mimpi buruk kerap kali menerornya membuat ia merasa pusing akibat kurang tidur, ia menarik beberapa helai rambut nya menyibak ke belakang mengusap keringat yang membasahi pelipisnya. Pening menghantam kepalanya begitu kuat membuatnya ia bergegas mencari obat untuk mengurangi rasa pening nya.

"Hhhhh---" helaan nafas sekali lagi keluar untuk mengontrol detak jantung nya yang berpacu seperti habis maraton. Nafas nya kembali normal tangan taehyung bertumpu pada meja rias, kakinya melemah ia terduduk di lantai yang begitu dingin. Persetan, bukan ini point utamanya, yang taehyung inginkan ia tidak mau terlalu sedih meratapi kisah cintanya. Biarkan semua berlalu dan menjadikan itu sebagai ganjaran untuknya agar ia tidak mengulanginya lagi.

Mata taehyung bergulir melirik ke dinding terdapat jam dinding, angka 4 menunjukan waktu akan segera fajar, taehyung kembali tidur di ranjang mata menatap langit langit kamarnya yang tampak gelap sedikit ada lampu tidur tapi begitu tamaram. Keheningan melanda taehyung terdiam merasa begitu lelah untuk menjalani aktivitas di pagi hari nanti.

***

Kemarin malam itu yang begitu dingin, taehyung mengeratkan mantelnya mencari kehangatan, cup kopi di gunakan sebagai alternatif untuk menghangatkan tangan nya yang kedinginan. Bahkan nafas taehyung saat itu mengeluarkan uap, ia sedang menunggu kekasihnya karena tiga puluh menit yang lalu kekasihnya mengirim pesan kepadanya dan mengajak untuk bertemu.

Akan tetapi sang kekasih datang dengan wajah murung membuat taehyung bertanya tanya, lalu bo-gum menyerahkan kertas tipis terdapat tulisan mengunakan tinta berwarna emas, tulisan latin begitu indah dengan background bunga mawar serta burung merpati kakinya mencengkeram pita berwarna putih gading. Di kertas tipis itu tertera nama park bo-gum dan jung ji-han akan segera melakukan pernikahan.

Senyuman taehyung meluntur di gantikan dengan raut wajah tidak terbaca, bo-gum meraih kedua tangan gemuk taehyung, dia berjongkok di depan Taehyung mulutnya tanpa berhenti mengucapkan kata maaf. "Maafkan aku tae, maaf" taehyung harus bereaksi bagaimana? Terkejut? Menangis? Meminta penjelasan atas semuanya? Atau mengucapkan selamat di barengi senyuman palsu begitu menyakitkan? Perasaan nya saat itu campur aduk membuat taehyung hanya terdiam tidak pindah di tempat.

Sampai akhirnya taehyung meluapkan emosinya dengan memukul rahang bo-gum, untuk bo-gum sendiri ia menerima dengan lapang dada karena ia pantas menerima ini bahkan ini belum seberapa. "Arghhhhhhhh!" Taehyung tidak lagi berkuasa untuk menahan dirinya agar tidak menangis. Mata karamel taehyung menyorot begitu tajam, bo-gum hendak memeluk tubuh taehyung tapi dengan cepat taehyung menyentak kasar.

"Aku mencintai mu tae"

Persetan!

Persetan dengan semuanya, pria di depan nya ini yang menemani setiap tahunya, membuatnya berani membayangkan kisah indah bersama sama untuk masa depan, membayangkan memiliki keluarga kecil dan bahagia, namun dengan semudah membalik telapak tangan pemuda itu menghancurkan semua mimpi itu.

"Aku membenci mu" tatapan matanya masih begitu tajam, tajamnya setara dengan silet secara tak kasat mata itu menyayat hati bo-gum. Bo-gum sendiri juga tidak pernah membayangkan ini semua akan terjadi, dulu ketika masih kuliah bo-gum pikir dia akan sanggup menangani semunya, tapi rupanya ia sangat lemah.

Sorot mata bo-gum begitu sendu "aku harus melakukan apa agar kau memaafkan ku yang brengsek ini tae?" Mata taehyung melemah, pundaknya menurun lesu, amarah nya menguap begitu saja, dia juga bingung terlampau sakit hati dan membuatnya ingin membunuh orang di depan nya ini. tapi taehyung tidak mau berurusan dengan polisi berakhir mendekam di penjara karena membunuh orang. 

"Lupakan semua nya, jalani saja apa yang terjadi, kita cukup sampai di sini saja, untuk pernikahan mu aku mengucapkan selamat semoga kau bahagia"  Taehyung hendak berbalik meninggalkan bo-gum sendirian di bawah lampu taman. Tetapi tangan bo-gum mencegah, dia memberikan undangan nya yang sempat taehyung tolak tadi.

Taehyung menerimanya lalu merobek tanpa ampun, "tae, setidaknya datanglah ke pernikahan ku untuk terakhir kali nya" hati taehyung mencelos, mengapa bo-gum dengan mudahnya mengatakan itu sedangkan dia setengah mati menahan rasa sakit yang tidak berdarah dalam dadanya.

"Jangan terlalu berharap jika aku akan datang ke pernikahan mu park"

Dan taehyung benar benar pergi dengan tatapan kosong, dia merelakan kekasihnya menikah dengan perempuan yang baru beberapa minggu bo-gum temui, bo-gum juga sama hancurnya, hatinya sudah terjebak dalam labirin milik taehyung. Sampai ia tersesat dan tidak bisa menemukan pintu keluar nya. Mulutnya melontarkan maaf berkali kali tak membuatnya merasa puas sebab menyakiti hati taehyung adalah kesalahan yang fatal.

***


Taehyung menjambak rambutnya meredam jeritan nya di bantal agar tidak menganggu orang yang masih tertidur di pagi hari. Bayangan memori masa lalu itu terus menghantui nya, membekas begitu dalam di hati membawanya slalu kepada kepedihan yang tak kunjung selesai. Setengah tahun semua berlalu bahkan mereka tak pernah menyapa atau mungkin sekedar bertemu saja. Tidak melakukan komunikasi lagi semua sudah terputus dan sekarang menjadi orang asing yang tidak saling mengenal.

Bo-gum sudah menjalani kehidupan nya yang baru bersama sang istri, itulah perkiraan pemikiran taehyung kali ini. Atau mungkin istrinya sedang hamil? Tetapi untuk taehyung dia masih merasakan sakitnya terlalu sukar untuk di lupakan, taehyung kembali menyumpah serapah kepada takdir yang begitu menyakitkan dan melelahkan.

Tapi apa yang bisa dia perbuat karena dia tidak bisa melawan takdir yang sedang berkuasa di atas dirinya. Takdir akan terus mendampinginya di setiap malam yang penuh kepedihan, di setiap paginya yang begitu memuakan.







[]




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Writers note:

903 words doang
/Mengsenyum:)

Aggressive LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang