3.

759 104 7
                                    






-sebelum berlanjut tekan bintang kiri, vote, komen and enjoy the story.









-karakter cerita hanya untuk melengkapi jalan cerita jika anda merasa tidak nyaman segeralah tinggalkan lapak ini.










-kookv not vkook!









Genre: hurt - angst







Tubuh pemuda manis itu tampak tidak bersemangat, pundaknya menurun lesu ia bahkan menjatuhkan kepalanya di atas meja. Pancaran wajahnya meredup, seolah tidak memiliki harapan untuk hidup lagi, tidak ada rona merah alami di wajah taehyung bahkan pipinya tampak begitu tirus. Rambutnya tidak terurus di biarkan memanjang begitu saja, pundaknya tergoncang pelan, sebuah tepukan lembut di punggung menyadarkan taehyung dari lamunan nya.

"Tae, kau baik baik saja?"

Ia menoleh ke belakang, tatapan seokjin begitu mengkhawatirkan dirinya, taehyung merasa sedikit bersalah, seokjin ikut duduk di samping nya, dia membawa kepala taehyung untuk menyandar di bahu lebar pria manis itu. "Jangan terlalu larut dalam kesedihan, jangan merasa kau itu sendirian ada hyung disini untuk di jadikan tempat curhat mu" Seokjin mengelus surai madu taehyung lembut penuh kasih sayang layak nya seorang ibu pada anak.

Bibir taehyung membentuk kurva senyum tipis matanya terpejam lalu ia menghirup aroma tubuh seokjin yang membuatnya merasa sedikit lebih tenang, "begini aku merasa lebih baik" onyx Taehyung terbuka dia sedikit mendongak melihat presensi sosok pria manis yang sedang tersenyum begitu lembut ke arahnya. "Badan mu panas tae?" Seokjin mengecek suhu tubuh taehyung dengan menyentuh dahi taehyung.

Taehyung menggeleng pelan, sukses membuat seokjin semakin khawatir. "Tidak, aku baik baik saja hyung, jangan khawatir, aku hanya kelelahan dan kurang tidur" taehyung bangkit, walau terasa begitu lemas bahkan ia sedikit sempoyongan untung saja seokjin menangkap nya pasti. Taehyung sangat berterimakasih pada seokjin yang begitu peduli pada nya. Rela datang jauh - jauh hanya untuk memastikan dirinya baik baik saja. Pintu apartemen terbuka namjoon, yonggi, jimin masuk, mereka sedikit terkejut melihat Taehyung tampak begitu pucat. "Astaga tae, kau pucat?" Jimin hendak menempelkan punggung tangan nya di dahi taehyung tapi taehyung menyentak dengan pelan.

"Aku baik jim, jangan khawatir" taehyung mencoba untuk tersenyum, matanya tampak memberat taehyung tidak sanggup lagi untuk membuka mata dia kembali terduduk seokjin segera mendekat membantu taehyung berdiri. Lalu intruksi suara perempuan dia bertanya kepada seokjin "tae sakit?" seokjin mengangguk.

"Eunha, bisakah kau panggilkan jungkook untuk segera kemari?" Eunha mengangguk, sepersekon detik jungkook datang membawa dua kantong plastik entah apa isinya. "Tae hyung sakit? Apa kita perlu ke dokter?" Taehyung mendengar suara jungkook hati nya berdebar cepat dia bahkan merasa gelisah. Dengan berat taehyung membuka mata perlahan, sorot mata jungkook yang polos menatapnya khawatir.

"Tidak, aku mau tidur saja" seokjin tahu betul taehyung itu keras kepala, mau bagaimana lagi, seokjin dan eunha menuntun taehyung masuk ke dalam kamar nya, menyalakan penghangat ruangan agar taehyung nyaman. Seokjin menyelimuti taehyung, dia menyuruh eunha untuk menemani taehyung. Sementara seokjin membawakan air hangat dan handuk kecil.

Jungkook pun masuk, dia duduk di sofa tidak jauh dari tempat tidur taehyung. Eunha menghela nafas, dia mengusap lembut tangan taehyung lalu dia duduk di samping jungkook. Eunha mengecup pipi jungkook, "tae oppa sangat keras kepala" jungkook terkekeh melihat wajah imut sang kekasih. Bahkan dia mencubit hidung eunha gemas, taehyung melihat semua nya, membuat hatinya bergemuruh dan mood nya semakin memburuk. Seokjin datang membawa ember kecil dia meremas handuk kecil lalu meletakanya di dahi taehyung.



Aggressive LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang