" Surat kek gimana maksud lo? " Tanya Rayha yang masih kurang paham." Ya lo tulis sesuatu buat dia, ceritain aja semuanya! Sekalian ajak pacaran gih! Barangkali dianya mau " bisik Jelin sambil mengedipkan mata kanannya genit.
Raysha memutar bola matanya malas " Lo pikir paan? Surat pernyataan cinta?! "
Dilla memukul punggung Raysha gemas
" Lah kan emang tujuannya buat kasih tau perasaan lo nyet! Buktiin gih! Kalo kak Nathan bener bener sebijak yang dibilang orang orang, gue sih yakin dia bakal paham situasi lo. Yang otomatis lo pasti diterima "Raysha terdiam mempertimbangkan. Bodoh, kenapa bisa tak pernah terpikirkan?! Menulis surat, rasanya tak terlalu buruk. Gadis itu menyunggingkan senyumannya sembari mengacungkan jempol.
" Mantap! Boleh dicoba tuh, tumbenan otak kalian encer? " Ujar Raysha, Dilla meringis mendengarnya, sedangkan Jelin menyibakkan rambutnya bangga.
Tak lama setelah itu, bel masuk berbunyi sampai akhirnya disusul bel istirahat.
Kriing!!
Buru buru Jelin menghampiri Raysha yang tengah nimbrung bersama teman temannya.
" Gue denger denger, bi Inem lagi diskon 40% khusus hari ini!! Auto borong gue mah! " Terang Jelin
Manik Raysha melebar intens " Weh? Seriusan?! "
" Iyalah! Ngapain juga gue boong?! Makanya nanti kita makan banyak yok? "
Berbeda dengan Raysha dan Jelin yang sudah berbinar binar, Kyra atau Kyrana alda berliana. Dia memutar bola matanya malas " Gue diet, palingan cuma pesen es teh "
Thalia memandang tubuh Kyra dari rambut hingga ujung kaki " Kyra mah diet mulu! Kaga kempis apa tuh perut? "
Kyra mengrenyitkan dahinya tersenyum sinis " Napa liat liat?! Badan gue bagus kan ya? Tiati penyakit iri dengki "
Tiga anak lainnya sontak bergidik ngeri meladeni seorang Kyra yang dikenal haus akan kesempurnaan. Iya, Kyra adalah salah satu dari beberapa ratu sekolah. Dia pintar, badannya bagus, apalagi barang barangnya yang tak mengenal harga, dan jangan lupakan wajah cantiknya yang juga menambah kesan anggun. Masih kelas XI padahal.
" Suka suka lo aja lah, Raysha! Lo ngantin kan?! Masa iya seorang Raysha verlody Anggara melewatkan kesempatan kek gini? " tanya Jelin yang dibalas anggukan segera.
" Pastilah! Lo duluan aja, gue ada urusan bentar "
Jelin menaikkan sebelah alisnya " Oh? Oke " lalu merangkul teman temannya yang lain menuju kantin.
Oke, Raysha memiliki misi terbaru sekarang. Gadis itu bangkit dari kursinya lalu menghampiri bangku seseorang. Sang pemilik bangku tampak sedang merebahkan kepalanya nyaman diatas meja. Raysha mendengus malas melihat temannya yang satu ini.
BRAKK!!
Raysha memukul meja cukup keras hingga satu kelaspun dapat mendengarnya. Apa kabar dengan si pemilik meja?
" Mark! Bayar utang lo buruan! " Ujarnya ketus, tapi tak berekspresi
Sedangkan lelaki yang disebutkan bernama Mark tersebut masih menggaruk garuk tengkuknya linglung. Lelaki yang masih setengah sadar itu menoleh kesana kesini cengo dipandangi teman temannya. Begitu menatap kedepan, ia hampir terjugkal melihat wajah Raysha seolah olah siap menerkamnya.
" Bayar utang lo gihh! udah sebulan ini "
Mark membuang wajah malas, ia bergumam pelan " Rentenir anjir, mana malak depan umum lagi "
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYSHA
Teen FictionBRAKK!!! " Siapa naroh boneka lopek diloker gue, Ngaku! " ______________ " Gue gamau jadi pacar lo " " Bukanya lo duluan yang nembak gue lewat surat " " Itu bukan buat lo bego!! " Kisah ini bermulai dari salah server _by'rafnZhaa _3132020