"jadi ibu mau menikahkanku dengan seorang pria? ayolah yang benar saja."
"Heh jaga bicaramu! aku wanita tulen!"
"Aku tidak percaya. Penampilanmu seperti pria!"
"Kau tidak percaya? aku punya belahan dada, mau aku tunjukan disini!"
Oh shit!
Seperti yang pernah aku bilang, aku mau buat cerita Ahjussiverwattpad. Yak hari ini aku baru bisa publish, semoga aja kalian suka.
Yang baca di instagram pasti tahu kan cerita ini.
Semua adegan yang aku ceritain hanyalah haluan semata, tokoh di dalamnya juga sekedar untuk mendukung berjalannya cerita. Sikap atau peran tokoh disini tidak mencerminkan mereka di real life. Jadi enjoy aja ya..
Mungkin ini akan jauh berbeda dari cerita yang aku publish di Instagram, tapi pasti ga kalah seru lah..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••••
"Astaga Hyesun! Kau merokok lagi!!!" Eunha ternganga saat menemukan ada banyak bungkusan rokok yang sudah setengah isi dari ransel sekolah putrinya. Ini bukan pertama kali bagi Eunha melihat hal yang sepert ini.
sudah pasti putrinya menyesap nikotin itu lagi.
Park Hyesun yang melihat ibunya mengoceh di depan sana hanya berdehem santai lalu kembali fokus memetik senar gitar yang sejak tadi dia mainkan di tepi ranjang.
Gadis itu agak kesal karena ibunya tiba-tiba saja masuk ke kamar serta menggeledah setiap sudut ruangannya tanpa izin, padahal ini sudah malam.
"Hye, kau mau membuat ibu jantungan?" Eunha menarik nafas panjang." kau mau ibu cepat mati!!" kali ini membentak frustasi bersamaan melempar dua sampai tiga bungkusan rokok berwarna biru itu kepada Hyesun.
Entah harus sesabar apa lagi Eunha mengurus anak itu. setiap siang, sore, dan malam kerjaannya hanya mengomel untuk putri satu-satunya yang keras kepala ini. Hyesun sudah nyaris lulus SMA, tapi sejak dulu sikapnya tidak pernah ada perubahan-selalu membuat resah gelisah dan merana.
"Sudahlah, jangan berlebihan." Timpal Hyesun acuh, dia masih saja fokus memetik senar gitarnya.
Eunha mendengus, merebut gitar coklat itu dari tangan Hyesun kemudian melemparnya asal.
"Berlebihan apanya! Hye, kau ini perempuan, cobalah belajar merawat diri. Kau sudah mau dewasa, tapi kelakuanmu masih saja seperti ini."
"Kau merokok, minum-minum, ke kelab tiap malam, dan melakukan kekacauan!! Apa seperti itu kelakuan perempuan?" imbuh Eunha Jengkel sendiri. Dia mengamati penampilan Hyesun yang benar-benar kusut serta hanya mengenakan kaos longgar-tidak ada anggunnya sama sekali.
Dia seperti wanita jadi jadian.
Eunha tidak mengerti, kenapa Hyesun bisa tumbuh menjadi wanita yang seperti ini.
Jika saja Hyesun punya keinginan mempercantik diri agar lebih baik, Eunha pasti tidak akan segan mempermak penampilan Hyesun dengan uang berapapun itu.
