Aku juga mencintaimu. Sangat mencintaimu. Aku ingin kau kembali padaku. Dasar Chanwoo bodoh!
-
Junhoe baru saja akan meninggalkan toko tempat dia bekerja paruh waktu. Sudah lewat tengah malam dan jam kerjanya juga akan segera berakhir. Tapi tanpa sengaja ia melihat seseorang melintas di depan toko, seseorang yang dia kenal sejak lama dan seseorang yang dia cari untuk waktu yang lama juga. Chanwoo. Dengan mata yang sama dan sosok yang sama seperti yang ia ingat dahulu. Chanwoo yang dia cintai. Chanwoo yang dengan bodohnya dia harus kehilangannya.
"Chanwoo!" teriak Junhoe.
Chanwoo pun berpaling dari ponselnya untuk mencari suara yang terasa familiar. Dia tidak bisa menyembunyikan wajah kagetnya ketika dia tahu siapa yang memanggilnya.
"Ah Hai," dia dengan canggung mengusap tangannya dan tersenyum gugup.
Junhoe yang tidak bisa menahan dirinya langsung berlari keluar untuk memeluknya.
"Aku merindukanmu! Mengapa kau meninggalkanku!" Junhoe bisa merasakan air matanya yang hangat di pipinya, air mata kebahagiaan. Dan dia bisa mendengar suara canggung dari Chanwoo yang sedang dia peluk sekarang.
"Aku... kenapa kamu ada di sini. Ini masih di AS kan?"
"Aku datang untuk menemukanmu. Dan aku hanya ingin mengatakannya. Aku mencintaimu."
"HAH?"
"Aku mencintaimu, Chanwoo. Aku sungguh-sungguh, dan aku sangat menginginkanmu? Aku mencarimu sejak 5 tahun yang lalu. Ini adalah..."
"Berhenti sebentar oke. Aku... kenapa? Lalu Jinhwan?" Chanwoo melepaskan pelukan mereka. Dan melihat Junhoe dengan tatapan bingung.
"Aku tidak berkencan dengan Jinhwan jika itu yang kau maksud. Tidak pernah sama sekali. Dia menembakku. Ya. Tapi aku menolaknya. karena yang aku cintai adalah kau." Junhoe menyentuh pipi Chanwoo dengan kedua tangannya lalu meletakkan dahinya di dahi chanwoo. Chanwoo sendiri sudah tidak bisa menahan air matanya lagi.
"Begitu jadi, a-aku hanya hanya salah paham?" Dia berbicara sambil menangis. Junhoe memberinya senyum sebagai persetujuan.
"Ya, dasar bodoh! Jangan pernah lari dariku lagi. Atau aku pasti akan membunuhmu." Chanwoo mengangguk.
"Maafkan aku, Junhoe"
"Sttt! Jangan bicara lagi. Kamu tahu, ada rahasia yang harus kuberitahukan padamu. Ciuman pertamamu telah aku curi sejak kita TK."
"HAH? Maksud kamu apa?"
"Maksudku aku mulai mencintaimu sejak TK, jauh sebelum kau menyadari perasaanmu sendiri padaku. Jadi, jangan minta maaf. Aku juga lari dari perasaanku. Aku takut kau akan terganggu dan kita akan memutuskan persahabatan kita. Jadi aku menyembunyikannya. Aku juga minta maaf karena telah menyakitimu. Tentang aku dan Jinhwan. Tidak ada apa pun di antara kami. Aku mencintaimu chanwoo. Jadi .... Bagaimana denganmu?"
Mata Chanwoo yang cemerlang terlihat semakin berkilauan dengan air mata dan pantulan cahayanya. Dan sekarang senyum dan lesung pipi termanis di wajahnya saat dia berkata,
"Aku juga mencintaimu".
YOU ARE READING
Surat
FanfictionKau tidak akan tahu tentang rasa sakit, sampai kau telah kehilangan seseorang.