03 - What?

182 12 4
                                    

"Annyeong uri mak...nae.."

Mark tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi dan tetap menggenjot Haechan. Sedangkan Haechan sudah mendorong Mark dan meminta Mark untuk berhenti.

"Taeyong! Matikan vlivenya dulu!" Teriak Johnny.

"INI EROR!" Teriak Taeyong dengan panik.

"Tutupi kameranya dengan tanganmu hyung!" Teriak Jaehyun.

Tiba-tiba Taeil datang sambil berlari lalu memisahkan Haechan dan Mark sambil berteriak. "HEI. BRENGSEK BERHENTI!!!"

"Mark hyung..ber-henti...." Lirih Haechan dengan bibirnya yang bergetar.

"Taeyong cepat matikan vlivenya!" Ujar manager.

"INI ERORRRRRR HYUNGG!!!" Teriak Taeyong frustasi.

Haechan menangis histeris kala Mark semakin mengoyak lobangnya. Sudah tidak ada rasa nikmat lagi, semuanya terasa begitu sakit, hanya rasa sakit yang Haechan rasakan.

"MARK BERHENTI! HAECHAN BERHENTI MENANGIS!" Teriak sang manager dengan muka yang merah padam.  

Tiba-tiba Taeil memberi bogeman mentah pada kamera itu. Setelah kamera itu terjatuh Taeil menghampiri Mark dan menjadikan Mark samsak tinjunya.

.

.

.

"SIALAN. SEBENARNYA APA SIH YANG KALIAN LAKUKAN?! KAU TAEYONG! KENAPA ADIK-ADIKMU INI BISA SEPERTI INI? KAU INI LEADER YANG HARUS BERTANGGUNG JAWAB ATAS MEREKA." Teriak manager.

"HYUNG, BISAKAH KAU DIAM?!" Teriak Taeil. Taeil menghela napas dan melanjutkan perkataannya,  "Aku akan mengurus adik-adikku dengan baik. Jadi tolong keluar dahulu dan tunggu sampai aku memberikan informasi lebih lanjut tentang masalah ini."

Tidak ada yang bisa membantah atau menghentikan Taeil jika dia sudah bertindak sebagai hyung tertua. "Baiklah. Kalian tunggu dulu disini, aku akan panggilkan semua member ke sini." Ujar manager.

Setelah berpuluh-puluh menit sang manager pergi, ruangan terasa lebih mencekam. "Mark. Haechan. Bisa jelaskan tentang apa yang terjadi?" Tanya Taeil dengan mengintimidasi.

"H-hyung...m-maaf...aku bersalah.." Ujar Haechan dengan matanya yang masih sembab dan bibirnya bergetar menahan tangis.

"Hyung.." Ujar Mark.

Tiba-tiba para member datang dengan wajah cemas, bingung, dan tidak menyangka. "Duduk." Ujar Taeil dengan nada yang tidak bersahabat.

"Mark. Lanjutkan." Ujar Taeil masih dengan nada yang tidak bersahabat.

"Aku yang memaksa Haechan. Aku yang menjebak Haechan. Aku yang menyakiti Haechan. Ini semua salahku." Ujar Mark dengan tegas.

"Tapi aku menikmati sedikit karena obat perangsang sialan itu. Jadi aku tetap salah kan? Aku salah karena sekarang aku sudah kotor. Aku salah karena aku menimati itu. Aku salah karena membuat masalah dan menyusahkan kalian." Ujar Haechan dengan air mata yang perlahan turun kembali. Haechan menangis lagi.

"Haechan-ah...." Lirih Taeyong.

Tiba-tiba Haechan pingsan dan membuat semua member panik kalang kabut. 

.

.

.

"Haechan-ssi  kelelahan, maagnya kambuh, dan maaf-anusnya lecet parah sekali. Sebentar saya ambilkan dulu obatnya. Nah ini, tolong dibantu saat mengoleskan obatnya ya." Ujar dokter itu dengan lembut.

Straight? [MARKHYUCK] || Short FF NC DRAMAWhere stories live. Discover now