Prolog

50 11 8
                                    

  Malam itu  kakak menerima telfon dari rumah sakit. Jantung ku berbedar. Aku ketakutan, aku tidak mau peristiwa menyedihkan menimpa keluargaku.
Aku tidak tahu, hal apa yang terjadi.
"Inalillahi, bapak ya Allah," jerit kakak dari dapur.
Sontak aku terkejut, walaupun aku tidak tahu apa yang terjadi pada bapak.
Setelah menerima telefon itu aku di suruh kakak agar memberitahu paman tentang hal ini. Aku langsung berlari menuju rumah paman Anwar yang terletak tidak jauh dari rumah ku. Aku menangis sambil berlari, dan tepat di teras rumah paman aku terjatuh.
Aku meneriaki paman untuk keluar.
"Paman bapak, bapak," jerit ku
Paman kaget tidak menyangka, dan bertanya "Ada apa dengan bapak mu Loli, coba kamu ceritakan baik baik!" balas paman.
"Ayo paman kita kerumah sakit menemui bapak, paman ayo!," lirih ku.
Paman langsung pergi ke mobilnya yang telah terparkir di samping jalan.
Sementara aku, aku langsung berlari menuju rumah. Belum sampai di depan pintu, aku jatuh pingsan. Tetangga berdatangan, dan langung membawaku ke ruang tengah untuk di sadarkan.
Ketika aku sadar, selang beberapa menit aku pingsan, lagi, dan lagi. Sampai pada akhirnya aku di bangunkan oleh paman untuk pergi ke rumah sakit. Karena waktu itu aku masih lemas. Paman pun, menggendong ku menuju mobilnya. Kakak ikut bersama ku, paman, serta bibi. Sesampainya di sana, tepatnya di parkiran mobil. Aku langsung berlari menuju ruang dimana bapak di rawat. Saat itu dengan dada sesak air, dan mata berderai aku berlari.
Bersambung...
______________________________________
Vote dan komen ya temen temen.

Terimakasih juga buat temen temen yang udah baca

vavay muach:)

AkrabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang