1 - Khawatir

5K 356 13
                                    

Tepat pukul 06:30, di pagi yang cerah, matahari menyinari paras tampan Chanyeol yang sedang meminum teh di belakang rumah sambil melihat ke arah kolam renang.

"Matahari aja tau mana yang ganteng" gumam Chanyeol sambil tersenyum sombong, padahal dia lagi duduk sendiri.

"Papahhh!!!, Coba bangunin Kakak, kok belum ke bawah" Teriak Wendy dari dapur, karena biasanya jam segini dia sudah duduk di meja makan untuk sarapan karena akan pergi ke sekolah.

"15 menit lagi juga turun" balas Chanyeol sembari menyeruput teh nya.

"15 menit apaan, nanti telat, cepettt!!" Teriak Wendy greget. Chanyeol pun langsung berdiri dan berjalan ke arah tangga, melewati Wendy yang sedang memelototinya.

"Aku dari subuh, bersihin rumah, masak, nyuci, ini malam enak santai-santai minum teh" omel Wendy.

"Itu kan tugas istri" balas Chanyeol sambil berlari karena takut istrinya itu mengomelinya lagi.

"Kakak" ucap Chanyeol yang langsung membuka pintu kamar Renjun, karena dia tau bahwa kamar Renjun tidak pernah di kunci.

Ketika pintu kamar anaknya terbuka, Chanyeol langsung melihat sosok Renjun yang sudah memakai seragam sekolah, dia duduk di atas ranjang dengan tatapan yang lurus ke depan.

"Heh!!" Ucapnya panik sambil menggoyang-goyangkan tubuh Renjun, ia mengira bahwa anaknya itu kemasukan setan.

"Takut" ucap Renjun, sedangkan Chanyeol langsung menjauhkan tubuhnya dari dekat Renjun dan bersiap-siap untuk kabur, takut jika Renjun benar-benar kemasukan setan.

"Ta-takut apaan sih kak?!" Tanyanya panik, sedangkan Renjun hanya menatap ke arahnya.

"Bunnn! bundaaa!!" Teriak Chanyeol panik. Wendy yang sedang menata piring pun langsung berlari ke kamar Renjun dengan tergesa-gesa.

"Ada apa sih pahh" tanya Wendy sambil mengatur nafasnya, melihat suaminya yang sedang menatap Renjun, membuat Wendy mengikuti arah tatapannya. Lalu Wendy dengan keberaniannya duduk di dekat Renjun.

"Kak, kenapa?" Tanya Wendy dengan suara lembut.

"Gimana kalo Renjun masuk perusahaan gak ada yang suka sama Renjun" ucap Renjun sambil melirik ke arah Wendy dengan air mata yang sudah mengalir membasahi pipi.

Wendy pun memeluknya, ia sangat gemas pada anak satu-satunya yang sudah berusia 15 tahun ini.

"Kenapa mikirnya begitu, Kakak kan baik, gak pernah bohong, gak pernah sombong, gak ada alasan untuk orang benci sama kakak, malahan kakak jadi banyak temen, kakak bisa tambah deket sama anaknya om Sehun sama om Suho" Terang Wendy sambil mengusap ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa mikirnya begitu, Kakak kan baik, gak pernah bohong, gak pernah sombong, gak ada alasan untuk orang benci sama kakak, malahan kakak jadi banyak temen, kakak bisa tambah deket sama anaknya om Sehun sama om Suho" Terang Wendy sambil mengusap kepala Renjun yang terus menangis.

"Tapi Renjun takut" ucap Renjun karena kekhawatirannya masih ada.

"Harus berani dong, kakak kan sudah besar" jawab Wendy, memang Wendy dan Chanyeol selalu memperlakukan Renjun layaknya anak bayi dan Renjun selalu kesal dan berkata 'Renjun sudah besar' sambil memanyunkan bibirnya.

Renjun pun mengangguk, Wendy melepaskan pelukannya sambil mengusap air mata Renjun "sarapan yuk, kan mau sekolah" ajak Wendy.

"Papah kira kakak kesurupan" ucap Chanyeol kesal campur tenang karena anaknya baik-baik saja.

"Gak gentle banget jadi laki" ucap Wendy sambil mengaleng Renjun menuruni anak tangga, sedangkan Chanyeol hanya mendengus.

-

"Kak jangan kaya gitu lagi" ucap Chanyeol dengan tatapan yang masih fokus menyetir.

"Hmm" jawab Renjun singkat.

"Simpel banget, kakak marah sama papah?" Tanya Chanyeol.

"Gak"

"Kakak kayak cewek yang lagi PMS ih" goda Chanyeol, namun Renjun hanya diam "Kakak mau papah jemput pulang nya?" Tawar Chanyeol karena takut Renjun tidak tau bis mana yang harus ia naiki untuk pergi ke gedung SM.

"Katanya papah sibuk latihan" jawab Renjun, karena dia tau bahwa papahnya itu akan berlatih untuk mempersiapkan comeback.

"Kan bisa di atur" ucap Chanyeol.

"Gak usah, Renjun naik taksi aja" jawab Renjun seadanya.

"Gaya bener naik taksi, jaman papah sekolah dulu cuma bisa naik bis, itupun kalo ada uang, kalo gak ada ya jalan kaki" ucap Chanyeol tiba-tiba curhat.

"Jangan bandingin dulu sama sekarang, teknologi sekarang udah bagus beda sama dulu" Jawabnya kesal, Renjun selalu kesal bila ada yang membanding-bandingkan jaman dulu dan sekarang, padahal ya jelas-jelas berbeda, kesannya anak jaman sekarang seperti hidup dengan kemewahan.

"Iya, iya maaf" ucap Chanyeol.

Setelah sampai di depan gerbang sekolah, Renjun membawa tasnnya yang ada di jok belakang, lalu dia menyalimi tangan Chanyeol.

"Kalo udah sampe di SM telpon papah biar papah yang bayar taksinya, jangan ke warnet dulu, pulang sekolah langsung otw, kalo telat kena hukum" ucap Chanyeol memperingati.

"Iya, dadahh" ucap Renjun sambil membukakan pintu mobil dan menutupnya kembali. Chanyeol pun melajukan mobilnya menuju SM untuk berlatih.

-






-
ff pertama aku, xixi😝
Kritik dan saran sangat di perlukan🤩
-

In The House | WenyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang