_L e O c a_
Angin bertiup kencang. Langit malam ini tidak dihiasi oleh bintang. Kosong. Sepertinya akan turun hujan terbukti dari langit yang begitu gelap pekat. Malam ini disebuah bar terdapat segerombolan anak muda tengah bercanda tawa dengan keadaan setengah sadar. Minuman haram itu sudah membuat keempatnya kehilangan akal sehat. Tidak ada yang mau berhenti padahal mata mereka sudah memerah.
Salah satu dari ke empatnya berdiri lalu melangkah kearah kamar mandi. Langkahnya tertatih sesekali ia terjatuh karena pandangannya yang memburam. Kepalanya sangat pusing. Ditengah perjalanan ia dihadang oleh seorang wanita berpakaian minim. Baju bagian atasnya terbuka memperlihatkan dadanya juga rok yang diatas paha.
Ditangan wanita itu terdapat dua gelas minuman dan salah satunya ditawarkan pada cowok tadi. Karena keadaannya yang tak sadar cowok itu menerima saja dan meminumnya sampai habis.
Setelahnya cowok tadi berjalan kearah luar. Lautan manusia membuat jalannya sedikit terhalang. Lampu berkelap-kelip membuat mata sakit. Beberapa detik kemudian obat dari minuman tadi bereaksi. Rupanya wanita tadi telah mencampurkan obat perangsang pada minuman alkohol itu. Dengan sempoyongan ia berjalan keluar dari bar.
"Hey, tunggu! Ini handphone sama dompet lo ketinggalan, "seorang gadis cantik kini sudah ada dihadapan cowok itu.
Cowok itu mendongak menatap samar objek didepannya. Pandangannya tidak jelas matanya mengerjab memfokuskan diri.
"Leo?"gadis itu mematung, ia kenal dengan cowok didepannya. Leo berusaha menajamkan penglihatannya saat gadis didepannya tau namanya.
"L-lo siapa?"tanya Leo tubuhnya hampir tumbang jika perempuan itu tidak menahannya. Cowok itu mengerang "ahh panas,"sekujur badannya tiba-tiba panas kepalanya terasa diputar.
"L-lo kenapa?"tanya gadis itu panik.
"Tolongin gue..."suaranya parau meminta tolong. Ia berusaha keras menekan hasrat yang membumbung tinggi.
Gadis itu kalut bingung harus melakukan apa. Ia celingak-celinguk mencari temannya. Disini tidak ada yang dapat diminta pertolongan semua orang seakan tidak peduli dengan apa yang terjadi.
"Tolongin gue.. please, "dia tidak kuat lagi menahan efek dari obat tadi. Tanpa pikir panjang Leo langsung menerkam bibir gadis itu. Gairah sudah menguasai tubuhnya membunuh seluruh sarafnya.
Gadis itu membulatkan mata kaget. Sekuat tenaga ia mencoba mendorong dada Leo tapi tenaganya tak cukup kuat untuk melepaskan diri dari pria yang tengah dilanda nafsu.
"Manis, "gumamnya disela-sela ciuman mereka.
"Mphh!"gadis itu meronta minta dilepaskan, tangannya ditahan. Air matanya sudah mengalir deras.
"Lep-phass, "ucapnya susah payah. Tubuhnya dihimpit kedinding. Pergerakan kakinya dikunci sehingga ia kesulitan untuk menendang laki-laki brengsek itu.
Akal sehatnya dikalahkan oleh nafsu yang membara. Leo membawa gadis yang bersamanya kearah kamar yang pintunya terbuka lebar.
"L-lo mau ngapain? Jangan mendekat!"gadis itu beringsut takut setelah tadi didorong keatas kasur. Leo tidak menjawab ia dengan cepat menindih gadis itu membuatnya terpekik.
Gadis itu menggeleng dengan derai air mata saat Leo mencoba menciumnya "gak! Gak mau, "Leo dengan cepat menangkup pipinya. Mata sayunya menatap dalam "gue mohon, "ucapnya serak.
""ENGGA! Lepasin! Gue mohon... please."air matanya mengalir deras hatinya sesak, ia tidak mau. "Sadar Leo! Lo mabuk! Jangan lakuin hal yang nekat."gadis itu menepuk-nepuk pipi Leo mencoba membuat laki-laki itu sadar.
Leo tidak mendengarkan. Pikirannya kacau, otak dan hatinya tidak sesuai. Cowok itu memejamkan mata "maafin gue."setelahnya Leo menciumnya dengan brutal. Merobek pakaian yang gadis itu kenakan dengan kasar tak tersisa.
Sekuat apapun gadis itu mencoba melawan tetap tidak bisa. Tubuhnya terasa lemas tidak bertenaga. Ia pasrah akan apa yang terjadi. Ia menjerit kesakitan saat Leo menyatukan keduanya. Sungguh ini sangat sakit. Kehormatannya diambil dan hilang dalam sekejap, dalam hati ia terus menggumamkan kata maaf.
Malam ini semuanya terjadi, sesuatu yang tidak seharusnya mereka lakukan. Harta yang sudah sejak lama dijaga direnggut. Kehidupan mereka akan berubah 180°. Hanya penyesalan atas semuanya lah yang akan datang.
*****
TbcHallo!
Aku masih penulis amatir. Jadi kalau ada typo tolong diingatkan:)
Baca aja dulu sampai 10 part kalau ceritanya bosenin boleh lanjut atau stop juga gakpapa hehe:>
Jangan lupa
VOTE
KOMEN
SHARE
Dan FOLLOW author
See you next part💕
Revisi
Jumat, 25 September 2020Zia
KAMU SEDANG MEMBACA
L E O C A
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW DULU!!] Nanti ada yang diprivate Oca Prasetya Hamdi gadis yang tidak sengaja bertemu teman sekolahnya di sebuah bar. Kendati tidak tahu jika laki-laki yang kini memandangnya sayu itu tengah mabuk berat. Karena rasa iba ia berusah...