Aku yang duduk sendiri tengah menyalahkan waktu
Tiba- tiba dengan tidak siapnya jantungku kau mengisi kekosongan bangku sebelahku
Sial, aku merajuk pada hari itu
Aku sedang mengubur rasa itu jauh- jauh hari
Tapi sekarang kau memulainya
Aku lemah dengan pandangan yang begitu aku inginkan dari bulan Februari lalu
Aku beku dengan simpul yang khas di bibirmu
Aku terdiam dengan suara yang pernah dan akan menjadi lagu favoritku setiap harinya
Obrolan kecil nyaman dengan berbagai rasa canggung yang mengiringi
KAMU SEDANG MEMBACA
hening
Poetryteduhlah sebentar biar air menjajaki akar biar akar meraih jingga di barat daya