.
.
.
Hari ini merupakan akhir pekan di pertengahan musim gugur. Hyunjin membuka resleting jaketnya karena gerah setelah berlari dari rumahnya menuju taman di pusat kota. Memutuskan untuk istirahat sebentar, Hyunjin duduk di salah satu tempat duduk kosong.
Di sekelilingnya banyak orang-orang yang sedang berolahraga. Namun salah satu orang begitu menarik perhatian Hyunjin. Sosok familiar dengan rambut blonde sedang berjongkok membenarkan tali sepatunya yang terlepas saat ia berlari. Tanpa sadar, dompetnya terjatuh dari saku celananya.
Hyunjin segera bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah dompet yang dijatuhkan pemuda dengan rambut blonde tadi. Setelah mengamati sekitar dan memastikan tidak ada orang yang memperhatikan, Hyunjin mengambil dompet tersebut, kemudian membukanya. Sebuah senyuman terukir di wajah Hyunjin. Memang, sepertinya dewi fortuna sedang memberinya keberuntungan.
"Felix Lee..." Gumam Hyunjin, membaca nama pada kartu identitas di dompet tersebut. Pandangannya beralih pada sosok berambut blonde yang sudah berlari cukup jauh. Tanpa berpikir panjang, Hyunjin segera menyusul Felix.
Dari tadi berlari, Felix merasa banyak orang yang memandanginya. Mungkin karena rambut blonde-nya yang mencolok atau karena dia yang berlari hanya dengan kaos tipis di cuaca yang sedang dingin, atau mungkin karena hal lain. Karena memang Felix merupakan seseorang yang begitu attractive. Terlepas dari dirinya yang seorang alpha, Felix memiliki tubuh yang slim dan wajah yang cukup manis dan tampan.
Merasa ada seseorang yang menyentuh bahunya, Felix memberhentikan langkahnya. Saat berbalik ia menemukan Hyunjin yang tersenyum sambil menyodorkan sebuah dompet yang tidak lain adalah miliknya.
"Dompet lo kan?" Tanya Hyunjin.
"...Ah ya, makasih" Felix mengambil dompetnya dari tangan Hyunjin lalu membungkuk berterimakasih. Saat matanya menatap Hyunjin, seketika ia tersadar jika orang yang di depannya adalah orang yang semalam ia jumpai.
"It's not our first time meeting, isn't it?"
"......" Perkataan Hyunjin membuat Felix mengeratkan genggamannya.
"We first met fiveteen years ago." Lanjut Hyunjin.
Kerutan muncul di dahi Felix.
"Huh?" Bukankah mereka baru bertemu kemarin malam?
Reaksi Felix membuat Hyunjin tertawa. Matanya menatap dingin Felix, sedetik kemudian sebuah tendangan mengenai perut Felix hingga membuatnya jatuh terduduk. Felix memegangi perutnya yang terasa sangat nyeri.
"Akh!"
Saat ia hendak mengatakan sesuatu tangan Hyunjin sudah menarik kuat rambutnya hingga kepalanya terangkat, membuat matanya langsung menatap mata kecoklatan milik Hyunjin.
"Hidup lo udah keenakan ya? Sampe lo udah lupa sama gua-" Ucapan Hyunjin terpotong saat tangannya ditarik menjauh dari rambut Felix. Felix berusaha dengan susah payah untuk berdiri.
"You are insane, damn bastard." Umpat Felix. Tangannya melayangkan pukulan yang segera ditahan oleh Hyunjin.
"Don't my face." Salah satu sudut bibir Hyunjin terangkat menunjukkan smirk yang terlihat sangat menyebalkan bagi Felix.
PLAK
Dengan tangan kirinya yang bebas dari tangan Hyunjin, sebuah tamparan keras berhasil mendarat di pipi Hyunjin. Felix segera mendorong tubuh Hyunjin dan berlari secepat mungkin menjauh dari tempat itu.
****
AlphaTreat.2020
Next or stop? ( ・ั﹏・ั)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Treat 《Hyunlix》
FanficFelix and Hyunjin are belong to each other since they birth. [ABO Universe, semi baku] *Boys love content