Setelah hari itu, Suzy merasa ragu akan perasaannya. Ia jadi lebih banyak diam dan murung menjelang hari pernikahannya. Myungsoo yang semakin sulit di temui mendadak menghilang. Tidak ada di rumahnya, rumah sakit tempatnya bekerja atau di manapun yang biasa ia singgahi.
Soo hyun yang sudah merasa aneh dengan adiknya, datang menemui Suzy hal yang sama juga ia temukan pada Suzy, calon adik iparnya itu juga mendadak muram. Mereka tidak seperti pasangan lain yang bahagia menjelang hari pernikahan.
"Apa kalian bertengkar?" Tanya Soo hyun, keduanya bertemu di coffee shop yang bersebarangan dengan kantor Suzy.
"Tidak...kami baik-baik saja." ucap Suzy sambil mengaduk minumannya.
Soohyun menarik nafas dalam, lalu menyeruput es kopi nya. Ia tidak percaya dengan jawaban Suzy.
"Myungsoo menghilang..." Ucap Soohyun.
Suzy menatap Soohyun, rasa khawatir terlihat jelas di sana.
"Ada apa dengan hubungan kalian." suara Soohyun terdengar tegas.
"Kami baik-baik saja. aku bahkan belum bertemu dengannya sejak minggu lalu. Myungsoo sedikit susah untuk di ajak bertemu." Ucap suzy.
"lalu ada apa sebenarnya dengan anak itu." gumam Soohyun seraya berfikir.
Suzy semakin murung, perasaanya sedang kacau dan sekarang calon suaminya mendadak menghilang. Ia menghela nafas beratnya, di tatapnya lirih wajah Soohyun.
"Oppa...apa mungkin Myungsoo oppa ingin membatalkan pernikahan kami."
"Jangan berbicara yang tidak-tidak."
Suzy kembali mengaduk-aduk minumannya, ia mengalihkan pandangannya keluar jendela kaca coffee shop. Jantungnya mendadak berdebar kencang, wajahnya terasa sedikit panas dan pipinya mulai merah saat melihat Sehun berjalan masuk ke dalam coffee shop tempatnya dan Soohyun mengobrol.
Kantor mereka berada dalam gedung yang sama hanya berbeda lantai dan itu membuat mereka sering bertemu. Sebelumnya tidak seperti ini, tapi setelah hari itu tiba-tiba sesuatu yang tidak asing kembali di rasakan Suzy.
Suara berat Soohyun mengalihkan perhatiannya. "Jika Myungsoo menghubungimu, beritahu oppa . oppa harus pergi sekarang. " Soohyun beranjak dari tempat duduknya, tersenyum sambil menepuk bahu suzy kemudian berlalu pergi.
Suzy menyandarkan punggunya pada sandaran kursi begitu Soohyun pergi. Lalu kembali menoleh keluar kaca jendela berharap Sehun masih ada disana, tapi tidak ada. Ia melihat sekeliling coffee shop, juga tidak ada. Kemudian ia terkejut tiba-tiba pria itu sudah duduk di depannya.
Sehun tersenyum padanya. "mencariku?"
"tidak"
"Tapi aku merasa kau sedang mencariku?"
"jangan berharap seperti itu."
Sehun tertawa lalu ia berdiri dari tempatnya. "baiklah kalau begitu." ucapnya kemudian berlalu pergi.
Suzy hanya melongok, kemarin menciumnya sekarang berlagak tidak perduli dengannya apa-apaan ini. fikir Suzy.
Sehun berlalu melewati tempat Suzy duduk. Ia mengetuk jendela kaca, mengalihkan perhatian gadis itu. Sambil tersenyum ia melambaikan tangannya, lalu mendekatkan wajahnya pada kaca, meniup area kaca hingga terlihat seperti berembun dan mengukir simbol hati di sana dengan jari telunjuknya.
Suzy merasa tersentuh dengan hal itu, tapi ia tetap berpura-pura tenang. Sehun masih tersenyum padanya, kemudian berlalu pergi begitu saja setelah selesai memesan minumannya dan menghampiri Suzy, tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDING SCENE
Fanfiction10 Tahun yang lalu kita tidak pernah tahu akan menjadi seperti apa 10 tahun yang akan datang. Dan 10 tahun yang akan datang setelah hari ini, kita pun tidak akan pernah tahu. Begitulah cara tuhan mengatur semua hal tentang manusia.