judulnya ga penting awokawok, g usa dipeduliin judulnya oke?

398 34 8
                                    

Hello, jadi ini dibikin ulang partnya soalnya sebelumnya part ini sempat error, jadi author bakal ubah sedikit part pertamanya karena saia lupha :")

Enjoy~ :"v

"Lee Felix, aku muak sekamar denganmu..."

"Huh? Why!"

"It's because you sleep talking!" Seru remaja berambut oren pucat itu, Lee Minho.

"Aku ingin tukar kamar dengan orang lain, mungkin dengan Jisung.

"What? Tidak! Katakan saja kau ingin sekamar dengan sahabatku karena kau menyukainya!"

Mendengar ucapan kawannya itu, wajah Minho memerah. Segera ia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Hah? Siapa juga!?" Balasnya.

Felix bangkit dari posisi tengkurap di ranjangnya.
"Aku tidak merestuimu!"

"Siapa juga yang perlu restumu?"

"Aku kembarannya!"

Felix melempar boneka pikachunya pas ke wajah Minho, membuat yang tertua marah saja.

Mereka berdua berdebat, hingga akhirnya perang bantal. Ranjang mereka agak berjarak dari satu sama lain, membuat keduanya harus melempar bantal mereka dengan kencang agar mengenai satu sama lain.

"You crazy fuck!"

"Diam Minho!"

Andai mereka sadar, seorang senior mendengar semua teriakan mereka dari luar kamar. Ia mengetuk pintu kamar mereka berulang-ulang kali, namun tidak dibukakan juga.

"Hey! Hey! Buka pintunya!"

Tidak sabaran karena tidak dijawab, senior mereka itu membuka pintu mereka secara paksa.

Begitu pintu itu terbuka, seniornya itu disambut oleh kegaduhan mereka dan lemparan bantal tepat ke wajahnya.

"Astaga! Suga sunbaenim GHUH!—"

Kata-kata Felix terpotong oleh lemparan guling dari Minho yang mengenai perutnya.

"Hahaha! Kena kau!"

"Sudah! Diam semuanya!" Teriak Suga dengan kesal, membuat kedua remaja itu terdiam, takut.

Suga berjalan kearah Minho, menarik kerah bajunya sambil menyeretnya keluar.

"Semoga kau sendirian selamanya!" Seru Minho, memamerkan jari tengahnya ke Felix.

Remaja Aussie itu kesal, ia langsung membalasnya.
"Semoga Jisung menikahiku!"

Brak!

Felix terkejut sedikit akan suara dari pintunya yang ditutup dengan keras oleh seniornya, membuatnya menutup matanya secara refleks.

Perlahan ia membukanya, menatap bengong kearah pintu. Entah mengapa, dia merasa bersalah karena bertengkar untuk kesekian kalinya dengan Minho.

No, aku hanya bercanda!
Aku tidak ingin sekamar dengan orang asing nanti...
Aku bahkan tidak tahu siapa roommate Jisung!?

Dengan muka masam, ia memikirkan hal-hal yang tidak-tidak. Apa yang terjadi jika Minho benar-benar sekamar dengan Jisung? Apa yang terjadi jika Jisung tidak punya roommate? Itu artinya Felix akan sendirian selama kuliah, kan?

Wha—
I don't want that!

Seru pikirannya. Dia benar-benar tidak tahu jika Jisung punya roommate atau tidak, masuk kedalam kamar Jisung saja tidak pernah.

CB97 ||•Chanlix•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang