aku suka bodi hajehajehajehajehajehajehajehajehajehajehajehajehajehajehajehaje

259 31 9
                                    

Tiit-
Tiit-
Tiit-

Suara alarm dari hape itu membangunkan pemiliknya, Felix. Dengan lelah, ia mencoba untuk duduk dan stretching sebentar. Liatnya keadaan sekitar, terkejut dengan penampakan Minho yang masih tertidur lelap di ranjangnya.

"Astaga, anak itu kembali tengah malam..." Sadar Felix sambil menggelengkan kepalanya.

Dia mematikan alarmnya, turun dari ranjang seraya memakai sandalnya.

Felix masih memeluk boneka pikachunya, membuat anak itu terlihat sangat lucu. Rambut blonde berantakannya, freckles yang menghiasi wajah imutnya, juga piyama Doraemon yang ia kenakan membuatnya semakin imut.

"Minho hyung..." Panggil Felix dengan suara serak bangun tidurnya, mencoba untuk membangunkan yang tertua.

"Hmm?... Astaga Lix, biarkan aku tidur sebentar!..." Gumamnya.

"Kau ada kerja hari ini, bosmu akan marah..." Balas yang termuda.

Minho mengerang, ia benar-benar tidur hanya dua jam sebelumnya. Dia kembali tengah malam, namun sayangnya kebiasaan Felix yang tidur sambil berbicara itu tidak bisa membuatnya tidur nyenyak.

"Aku akan pindah besok..." Dia mengaduh.

Felix tercengang mendengarnya, itu berarti dia akan sekamar dengan orang yang tak ia kenal, Felix tidak mau itu. Dia harus bagaimana sekarang?

"Umm, dengan roommate Jisung?..." Tanyanya berhati-hati.

"Benar, dengan roommate Jisung, memangnya siapa lagi?"

Minho akhirnya bangkit dari ranjangnya, menuju closet lemari bajunya. Dia mengambil kaos hitam dan mengganti pakaiannya di hadapan Felix, yang tentu saja sudah terbiasa dilihat olehnya.

Felix bersungut-sungut sesuatu namun Minho tidak peduli, walaupun mereka bersepupu, keduanya tidak begitu dekat. Sebenarnya, Felix ingin hubungan mereka membaik dan dapat menjadi kawan yang baik. Tapi, sepertinya Minho lebih suka mementingkan dirinya sendiri daripada yang lain, walau ia pun juga ingin dekat dengan Felix.

Minho memperbaiki penampilannya, memakai sepatu setelahnya.
"Aku akan ke lobi sebentar."

"Ah, iya!..."

Brak-

Felix lagi-lagi terkejut, ia menghela nafas sebelum duduk di ujung ranjangnya. Menatap ranjang di seberangnya, milik Minho.

"Ah... aku harus bagaimana? Kenapa aku khawatir sekali?..." Gumamnya.

Tanpa ia sadari, seseorang mengetuk pintu kamarnya beberapa kali sebelum orang itu membukanya.

"Felix?" Sahutnya.

Felix mendongak, tersenyum tipis menghadapi orang itu.
"Hai Hyunjin!"

"Hai, kenapa dengan Minho?" Tanyanya begitu ia melangkah masuk kamar kawannya itu, bergabung duduk di ranjangnya.

"Oh, dia bilang ingin ke lobi." Jelas Felix dengan singkat.

"Lobi? Siapa yang mau ia temui? Aku dengar dari Jisung kemarin kalian bertengkar lagi, apa kali ini dia serius ingin pindah?"

Felix menelan ludahnya kasar, lalu mengangguk lelah.

"Awwwh, apa kau tidak mau dia tukaran?..."

"Uhh, bukannya tidak mau, hanya saja aku sudah terlanjur nyaman dengannya walaupun dia mengangguku setiap saat..." Felix berjeda sebentar, menarik nafasnya.

"...Tapi, aku tidak mau sekamar dengan orang asing, andaikan aku tahu siapa orang itu aku tidak perlu anxious begini..."

Hyunjin mengangguk mengerti, dia mengelus punggung Felix untuk menenangkan kawan kecilnya itu.

CB97 ||•Chanlix•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang