Annyeong chingu~ya👋
Happy Reading:)
Don't forget to vote and comment🍭------------------------------------------------------
"Wendy~ah, apa kau menyukai suasana seperti ini?"
"Iya, menenangkan"
"Tapi, ini lebih sepi dari sebelumnya" ucap Chanyeol sambil melirik sekeliling taman rumah sakit itu.
"Umm, justru aku lebih menyukai taman ini jika sedang sepi seperti ini oppa" Chanyeol menoleh. Lalu, ia tersenyum sambil mengusap lembut kepala Wendy.
"Aku mengerti, Wendy~ah. Aku juga tidak terlalu menyukai keramaian" ucapan Chanyeol akhirnya membuat Wendy tersenyum."Wendy? Chanyeol?" Merasa dipanggil, keduanya menoleh.
"Nayeon?" Ucap keduanya.
"Ah kau Chanyeol, aku mencarimu selama tiga tahun ini. Kau kemana saja, eoh?" Ucap Nayeon dengan nada manja yang dibuat buat. Oh jangan lupakan tangannya yang memeluk lengan Chanyeol manja. Wendy hanya melongo(?) menatap apa yang ada didepannya itu.
"Nayeon, tolong lepaskanlah"
"Kenapa? Apa karna Wendy?"
"Lepaskan!" Ucap Chanyeol dingin.
"Aku tidak mau. Aku sangat merindukanmu, Chanyeol~ah" akhirnya Chanyeol menghempaskan tangan Nayeon dengan kasar.
"Yak! Chanyeol~ah... Jangan seperti itu. Aku benar benar merindukanmu" Nayeon kembali memeluk lengan Chanyeol. Tanpa disadari, air mata menetes dipipi mulus Wendy. Dia berdiri sambil memegangi tiang infusnya.
"Wendy~ah, kau mau kemana? Ck, Nayeon lepaskanlah tanganku!" Chanyeol masih berusaha melepaskan tangan Nayeon dari lengannya. Namun ia terlambat. Wendy sudah berlari menuju koridor rumah sakit yang masih lumayan sepi, dengan keadaan badannya yang sangat lemas.
"WENDY~AH!" Teriak Chanyeol saat mengejar Wendy, lalu melihat Wendy yang akan terjatuh dari tangga.
"Arrrghh... Wendy~ah..." Chanyeol memeluk tubuh Wendy yang terkulai lemas dilantai dengan darah yang mengalir didahinya.
"Chanyeol, biarkan saja dia. Aku sedang sangat merindukanmu" ucap Nayeon yang baru saja datang.
"DIAM KAU! WENDY LEBIH MEMBUTUHKANKU, DAN AKU LEBIH MEMILIH WENDY!" Bentak Chanyeol pada Nayeon.
"Kau jahat. Padahal selama tiga tahun ini aku mencarimu" tanpa bersuara sedikitpun, Chanyeol bangkit menggendong tubuh Wendy menuju ruangannya, dan memanggil dokter. Nayeon hanya mencebikkan bibirnya, sebelum akhirnya ia mengikuti kemana Chanyeol pergi."Dokter Kim, tolong tangani dia. Darahnya terus menerus mengalir"
"Baiklah, kau tenang dulu. Kami akan melakukan yang terbaik untuk pasien" ucap dokter yang ber- name tag Kim Taeyeon itu.
"Kamsahamnida dokter Kim"
"Baiklah, kau tunggu dulu disini. Suster, tolong panggilkan dokter Kang"
"Baik dok"
"Dokter, tolong lakukan yang terbaik untuknya"
"Tentu saja" jawab dokter Kim, yang kemudian memasuki ruangan Wendy."Chanyeol!"
"Apa?! Lebih baik kau pergi! Lihatlah! Wendy pasti sedang kesakitan sekarang. Dan itu semua karenamu!"
"Kau menyalahkanku karena Wendy jatuh ditangga? Bukankah dia sendiri yang ceroboh, dan berlari ditangga? Bukan kah kau juga melihatnya?"
"Aku memang melihat semuanya. Dan itu semua salahmu, Im Nayeon!"
"Jadi, kau menyalahkanku, eoh? Kau menyalahkanku karena Wendy terjatuh? Ck, kau pikir aku peduli? Sama sekali TIDAK!"
"KAU BENAR BENAR TIDAK BERUBAH IM NAYEON! KAU SELALU BERUSAHA MENJAUHKANKU DARI WENDY. DAN KAU JUGA SELALU BERUSAHA MELUKAINYA. KAU BENAR BENAR... ARRRGH! SEKARANG LEBIH BAIK KAU PERGI DARI SINI!"
"Tanpa kau menyuruh pun aku akan pergi! Dan ingat satu hal. AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMBIARKANMU BISA BERSAMA WENDY, APALAGI SAMPAI KALIAN MENIKAH!"
"TERSERAH"
"Chanyeol, kenapa kau berteriak, eoh? Kau tau kan in- Omo?! Nayeon? Kau Im Nayeon, kan?" Naeun menghampiri Nayeon dengan tatapan kesalnya.
"Naeun sunbae. Umm, maksudku, mantan sunbae"
"Kenapa kau disini, eoh?"
"Eonnie, dengar baik baik. Ini rumah sakit. Lebih tepatnya tempat umum. Artinya siapa pun bebas berada disini. Jadi, kau tidak perlu tau apa yang aku lakukan disini"
Tanpa berbicara lagi, akhirnya Naeun menarik tangan Chanyeol, dan membawanya menjauh dari Nayeon.
"Huh, awas saja kalian! Adik kakak sama saja. Sama sama perebut pacar orang. Bahkan sahabatnya sendiri" gumam Nayeon.***
"Dengan keluarga Son Wendy?" Tanya dokter Kim yang baru saja keluar dari ruangan Wendy.
"Saya Siwon. Son Siwon, appanya Wendy"
"Baiklah. Ada hal serius yang perlu kita bicarakan mengenai perkembangan kesehatan Wendy"
"Baik dok"Ruangan dokter Kim
"Jadi begini, yang kami lihat dari hasil pemeriksaan Wendy tadi, kami melihat bahwa perkembangan kesehatan Wendy turun drastis. Keadaannya semakin drop"
"Jadi, apa yang harus dilakukan untuk Wendy? Tolong, lakukan yang terbaik untuk Wendy"
"Tentu saja. Tapi, kami lebih menyarankan agar Wendy dirawat di salah satu rumah sakit terbaik di Canada. Itu akan membuat penyembuhannya semakin cepat"
"Baiklah. Saya akan memindahkan Wendy ke Canada, dok"
"Kalau begitu, kami dari pihak rumah sakit akan membuat keterangan rujukan"
"Kamsahamnida, dokter Kim"
"Ne, Siwon~ssi"Siwon keluar dari ruangan dokter Kim dengan perasaan yang sulit diartikan. Jika dia membawa Wendy ke Canada itu artinya Wendy akan berpisah dengan Chanyeol beberapa waktu. Tapi, jika dia tidak membawa Wendy, ah sudahlah, kesehatan Wendy adalah segalanya. Walaupun sebenarnya dia tidak tega melihat Wendy jauh dari Chanyeol. Yap, Chanyeol tidak bisa ikut ke Canada, dia harus mengurus perusahaan miliknya di Seoul.
"Yeobu, bagaimana? Apa yang dokter Kim katakan padamu?" Tanya Tiffany.
"Dokter Kim mengatakan kalau kita harus membawa Wendy ke Canada. Dia harus dirawat disana"
Semuanya terkejut mendengar ucapan Siwon.
"Apa?" Tanya Naeun memastikan.
"Ini satu satunya jalan terbaik untuk Wendy. Tadi dokter Kim juga menjelaskan kondisi Wendy saat ini"
Siwon menghela nafasnya berat.
"Kondisinya memburuk. Wendy semakin drop" lanjutnya.
"Apapun yang terbaik untuk Wendy, lakukan saja, eomma, appa" ucap Chanyeol.
Semuanya menoleh. Menatap Chanyeol khawatir.
"Tapi, nanti bagaimana denganmu, Chanyeol? Kau akan sulit bertemu Wendy" ucap Naeun.
"Aku akan menjenguk Wendy dua minggu sekali, akan ku usahakan"
"Kalau begitu, appa akan menitipkan perusahaan appa padamu, ne? Apa kau tidak akan keberatan?"
"Tidak appa. Aku bisa menyerahkan sementara perusahaanku pada Sehun"
"Ah baiklah. Gomawo"
Chanyeol hanya tersenyum.
"Dan bagaimana denganku? Apa aku akan kuliah di Canada?"
"Kau juga akan ikut kami ke Canada. Wendy pasti akan sangat kesepian jika kau tidak ikut, Naeun~ah"
"Baiklah. Apapun untuk Wendy akan aku lakukan"
"Gomawo, kau sangat menyayangi Wendy"
"Tentu saja eomma. Aku sangat menyayangi adikku satu satunya"***
"Sial! Aku harus bagaimana. Aarrrggh... Aku tidak mau tau, pokonya aku harus mendapatkan Chanyeol kembali" teriak Nayeon frustasi.
"Yak! Nayeon~ah! Kau ini kenapa eoh?"
Nayeon menoleh. Ternyata kakaknya, Im YoonA.
"Aku tidak mau Wendy bahagia bersama Chanyeol oppa, eonnie"
YoonA mendekat, dan mendudukan dirinya di samping Nayeon. YoonA merangkul adik satu satunya itu.
"Jika dia memang jodohmu, dia pasti akan kembali padamu. Tapi, jika dia bukan jodohmu, kau harus melepaskannya, merelakannya bahagia dengan pilihannya"
Nayeon terisak mendengar ucapan YoonA. Nayeon menyandarkan kepalanya dipundak YoonA."Aku tidak peduli eonnie. Yang aku inginkan hanyalah bersama Chanyeol. Kau tidak akan pernah mengerti, eonnie" - batin Nayeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still want to live longer with you
Fanfiction여전히 너와 더 오래 살고 싶어 "Aku akan tetap mencintaimu, apapun dan bagaimana pun keadaanmu. Aku janji, aku akan selalu ada untuk mu, menemanimu, sampai maut memisahkan. Jangan berfikir aku akan meninggalkan mu karena kondisi fisikmu saat ini" - Park Chanyeol...