Meet You (Liburan sesungguhnya END)

3.5K 277 54
                                    

Media by fanpop not me

Happy Reading

Author Pov

Shinki berdiri di depan kamar ibunya, kepalanya menunduk, sedari kejadian itu ibunya sama sekali tidak berbicara padanya.

"Okaa-san"

Itu adalah panggilan yang entah keberapa tapi Shinki tidak mendapati ibunya menyahut, hatinya begitu sakit didiamkan oleh ibunya seperti ini, memang ini semua salahnya dan Shinki menanggung semuanya, akan tetapi dia tidak menyangka ibunya akan marah sebesar ini.

Selama ini Shinki menjadi anak yang penurut, bahkan walaupun dia enggan makan bersama ayahnya, dia tetap melakukan hal itu, demi ibunya. Tapi setelah dia melihat Boruto yang dengan sangat mudah mengutarakan perasaannya, dia jadi ingin.

Suara langkah kaki terdengar, Shinki mendongak dan mendapati ayahnya berdiri tidak jauh darinya, tatapan matanya tidak bisa ditebak oleh Shinki.

"Tidurlah"

Suara itu terdengar dalam tapi Shinki masih bergeming, dia tidak mau pergi sebelum ibunya membukakan pintu. Langkah kaki mendekati Shinki dan tepat saat itu sebuah tepukan terasa dikepalanya.

"Kita bicara sebentar"

Akhirnya mau tidak mau anak Kazekage itu hanya menurut, walaupun sebelum meninggalkan kamar ibunya, dia melirik sebentar, berharap pintu itu terbuka dan menampilkan wajah ibunya.

Langkah kaki membawa mereka ke halaman depan rumah, disitu ayah dan anak berdiri tidak berdampingan melainkan anaknya tepat di belakang punggung ayahnya.

"Ada satu hal yang bisa membuat okaa-sanmu tersenyum lagi." Suara Kazekage termuda itu membuat Shinki menatapnya atau lebih tepatnya menatap punggung ayahnya.

Gaara berbalik dan menatap anak tunggalnya, bisa dilihat mata yang berbeda warna itu saling tatap seolah-olah sedang bicara satu sama lain.

"Besok temui ayah dan perbaiki semuanya," ucap Gaara atau berisi perintah, kemudian langkahnya membawa dia kehadapan anaknya lalu menepuk kepala untuk kedua kalinya, setelah itu Gaara memutuskan untuk masuk ke dalam.

"Kenapa otou-sama tidak benci terhadapku?" Pertanyaan itu keluar dan membuat Gaara terhenti didepan pintu.

"Tidak ada ayah yang membenci anaknya"

Setelah itu Gaara masuk meninggalkan Shinki yang hanya diam menerima hembusan angin malam yang cukup dingin.

Langkah kaki Gaara membawanya ke depan pintu kamar yang biasanya dia tempati oleh istrinya, mengetuk pelan lalu masuk dan hanya mendapati gumpalan yang ditutupi selimut terdapat di tempat tidur.

Gaara mendekat dan mengambil sisi yang kosong disebelah gumpalan itu, dia duduk dan melihat gumpalan itu yang hanya diam.

"[Yourname]," panggilnya tapi tidak ada jawaban, membuat Gaara menghela nafas, kemudian dia memutuskan untuk berbaring walaupun dia yakin tidak akan bisa terlelap begitu saja.

"Gaara"

Sebuah gumaman terdengar, Gaara menatap gumpalan itu. "Hm?"

Meet youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang