Headmaster

0 0 0
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi, aku langsung dengan cepat beranjak berdiri dan pergi ke ruangan kepala sekolah. Kepala sekolah pun langsung menyambut ku.

" Oohh Naruse-kun kau datang lumayan cepat. Silahkan duduk " ucap pak kepala sekolah menyambut ku.

Aku sangat terkejut mendengar sambutan bapak kepala sekolah karena nama ku saat ini Nakano Kaito. Dan nama Naruse yang di katakannya itu merupakan nama keluarga ayah ku dan yang juga merupakan nama keluarga asli ku juga.

Nama Nakano yang ku pakai saat ini merupakan nama keluarga dari wanita yang ku sebut ibu saat ini. Benar, ibu ku yang sekarang tidak merupakan ibu kandung ku dan tidak bisa disebut juga sebagai ibu tiri ku. Mungkin lebih tepatnya bisa disebut sebagai bibi ku. Tapi karena dia menganggapku dan Reiko seperti anak kandungnya sendiri maka dari itu kami memanggilnya ibu.

Kembali ke situasi saat ini, bapak kepala sekolah mengetahui nama keluarga asli ku. Aku langsung ber-expresi penuh curiga kemudian aku duduk di sofa.

" maaf maksud saya kamu Nakano Kaito anaknya Yuusuke kan ? " ucap pak kepsek.

" Bapak ini juga mengetahui nama ayah ku " gumam ku dalam hati dengan tatapan curiga. Aku menarik nafas lalu menghembuskan dan kembali ber-expresi tenang.

" ya pak. Ayah ku Naruse Yuusuke. Mohon maaf apa bapak mengenal ayah saya ? " respon ku dengan nada tenang.

" Ya begitulah nak "

" Sefuru cari tahu hubungan relasi antara pak kepsek dengan ayah " ucap ku dengan suara kecil dengan tanganku menutup mulut ku sambil memegang microphone di sela-sela jari ku.

" Ya Master-sama " respon Sefuru dari headset bluetooth di telinga ku.

" Sepertinya ku lihat kau terlalu meremehkan sekolah ini ya nak " ucap bapak kepala sekolah pada ku.

" Aku tidak pernah meremehkan sekolah ini atau siapapun itu terkecuali orang yang kepribadian nya buruk pak "

" Sifatnya sama sekali tidak mirip dengan ayahnya " gumam pak kepsek dalam hati dengan expresi sedikit kecewa.

" Informasi nya sudah dapat Master-sama " ucap Sefuru dari headset ku.

" Aku adalah teman lama ayah mu. Apa ayah mu pernah memberitahukannya pada mu ? " ucap pak kepala sekolah.

" Tidak pernah pak, tapi aku tau bapak merupakan teman SMA satu klub sekolah ayahku dulu "

"Hoo....hebat, apa kau barusan mendapatkan informasi itu oleh program milik mu ? "

" Sefuru tidak sekedar program, dia manusia. Kenapa bapak tahu juga soal Sefuru ? Apa ayahku yang memberitahukannya ? "

" Ya, ayah mu juga sudah memberitahukan semuanya tentangmu padaku. Jadi tidak perlu ada yang kau sembunyikan Kaito-kun "

" Semuanya ? Aku tidak terlalu yakin " gumam ku dalam hati dengan expresi curiga.

" Luka darah " ucap ku.

Aku mencoba memastikan apa bapak kepala sekolah ini mengerti maksud dari ucapan ku. Tapi respon pak kepala sekolah kebingungan dengan apa yang ku katakan.

" apa bapak mengerti maksud perkataan ku tadi ? "

" Bapak tidak mengerti "

" Begitu ya, lupakan lah pak "

Pak kepala sekolah teringat perkataan dari Yuusuke (ayah Kaito).

" Ingat jangan sampai kau terjebak dalam permainan kata-katanya " ucap Yuusuke berpesan pada bapak kepala sekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

No GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang