Menikah
Adalah satu kata yg mungkin diinginkan banyak orang. Tapi butuh banyak pertimbanganAku belum selesai dengan diriku sendiri, belum selesai dengan keluargaku. Dan aku gamau nambahnambahin beban dengan mengajak orang lain masuk dalam retorika problem hidupku
Itu salah satu pertimbangan mengapa samapi saat ini bisa dibilang aku mau mau enggak buat nikah
Mau sih
Senang
Bahagia
Bisa berbagi dengan orang yg kita cintaTapiii
Apa itu ajaMenikah pasti punya konsekuensi di dalamnya
Pasti tak adem ayem seperti terlihat diluar
Pasti...
NtahlahKadang kita ga bisa menentukan kadar berbakti kita dengan orang tua
Membuatnya senang kadang tak cukup
Kita dituntut untuk membuat semua orang disekitarnya pun senang
Kita dituntut untuk setiap partikel bahkan outlier pun harus senangTapiiii
Apa aku setangguh itu?Rencana berubah
Pasti
Perasaan beku
Mungkin
Kriteria mencari pasangan pun dibuat stinggi mungkin agar bisa menerima dan diterimaHidup manusia sebenarnya sesederhana itu
Lahir, konsumsi, tidur dan matiTapi dalam melalui fase itu pasti ada tangis dan tawa
Se klise itu
Ya namanya hidup pasti ada jungkir baliknyaDalam hidup pun manusia butuh uluran tangan orang lain
Makanya menikah jadi satu solusi
Tapii
Kembalinke yang tadi
Bagaimana bisa kita memasukkan unsur outlier lain ke dalam hidup kitaBagaimana kita menyuruh dia mengurai benang kusut di hidup kita, ketika bahkan kita atau orang terdekat kita selalu menambah juntaian benang
Bukan tak ingin husnudzan dengan takdir Tuhan
Tapii
Ntahlah
Aku sulit mengungkapkannya
Oh iya
Hidup itu perlu perhitungan
Tak semua bisa haqqul yaqin
Ada plus minus
Dan dicari nash equilibriumnya
Mana yg tingkat risiko dan opprtunity paling optimumKamu udah kenal belum sama diri kamu sendiri
Kamu udah kenal belum dengan risiko kamu
Kamu udah kenal belum dengan bahagia kamu
Kamu udah tau belum apa yang kamu inginkan selama bernafasKnow yourself first
Baru kamu melangkah buat mengenal yang lain