Prolog

76 9 8
                                    

     Purnama tampak bergairah malam ini, hingga memancarkan cahaya yang begitu memukau. Angin dingin berhembus syahdu menyauti bintang yang sibuk berkejaran, dan sunyi menjadi alur yang membuat suasana begitu damai.

Di bawah hangatnnya rembulan, terlihat sepasang suami istri sedang menelusuri sepinya malam. Kendaraan roda empat yang mereka acu itu lalu-lalang mencari dimana terdapat tempat tujuannya. Dengan wajah gelisah dan penuh harapan, mereka akhirnya tiba di sebuah gubuk reot yang diselimuti kabut tebal.

     Waktu sudah menunjukkan betapa larut dan lelahnya kota ini, namun dentuman denyut jantung masih bersemangat menantikan impian kedua insan tersebut. Hampir setengah jam berlalu, akhirnya yang dinantikan terkabul. Seorang bayi perempuan menangis di tengah lelapnya malam, mengeluarkan tangisan dengan nada yang begitu indah.

"Alhamdulillah, bayinya sehat" kata nenek  pemilik gubuk tua itu sambil menyerahkan sang buah hati kepelukan Fatma.

"Mau dikasih nama siapa ini cah ayu nya?"

"Arinda Kirana" sahut Lukman dengan menatap mantap Fatma yang masih berlinang air mata.

***

     Fatma Sulastri, gadis desa yang tertarik dengan tawaran pekerjaan dari temannya di kota itupun berhasil menjadi wanita karir. Dan, di sana pulalah ia bertemu dengan pria yang kini menjadi pasangan hidupnya, Lukman Setyo Prambudi.

     Lukman sudah sedari kecil menjadi yatim piatu, hidupnya hanya sebatang kara. Namun, itu tidak membuatnya menyerah terhadap kejamnya dunia, hingga kini ia bisa berdiri menjadi pengusaha. Sifat lembutnya lah yang membuat hati Fatma luluh, setelah dua tahun ia mengejar wanita pujaannya itu.

     Setelah menikah, Fatma pun berhenti dari pekerjaannya dan memutuskan menjadi ibu rumah tangga. Setiap sang suami tercinta pulang, Fatma pun langsung menyambutnya dengan penuh kehangatan.

Hidup dalam kesederhanaan membuat sepasang suami istri itu menjadi insan yang bahagia dan selalu bersyukur. Ditambah, seorang bayi lucu kini hadir menghiasi rumah mereka. Lengkap sudah kebahagiaan keluarga kecil itu.

***

Akankah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang