Perkenalkan, namaku Kawamura Kai. Kalian boleh memanggilku Kai, Kawamura, atau Kawa. Aku memiliki sebuah usaha bar di sebuah kota yang cukup terkenal yaitu kota Adobe. Usahaku ini masih tergolong baru, itu sebabnya bar ku ini sepi. Tapi, meski begitu aku takkan menyerah begitu saja! Karena aku percaya bahwa suatu saat nanti bar ku ini pasti akan ramai! Bahkan sampai mempunyai pelanggannya tetap. Aku percaya itu.
Author POV
Seperti hari biasanya, Kai selalu bersih bersih. Mengelap gelas gelas, menyapu, dan mengelap jendela. Meskipun belum ada pengunjung, ia tetap bersih bersih.
Tengah malam, lebih tepatnya jam 01:00 barnya tetap kosong. Ia pun memutuskan untuk menutup barnya dan segera tidur.
Sesampai di kamar, ia langsung mencampakkan dirinya ke atas kasur. Ia diam melihat langit langit kamarnya. Iapun mulai berpikir, 'kenapa barnya bisa sepi. Bahkan 1 orang pun tak ada yang datang?' namun, karena sudah ngantuk, ia pun menghiraukan pikirannya. Ia menarik selimut dan segera menutup mata.
Grusak, grusuk
Kai tak bisa tidur. Meskipun mata dan badannya sudah lelah, pikirannya terus berlanjut. "Ugh..". Ia terus bergerak gerak di kasurnya, mencari posisi tidur yang nyaman. Namun tetap saja, ia tak bisa tidur. "Arrrghhh... Tak bisa terus begini!!!" Teriaknya. Ia langsung bangkit dari kasurnya dan duduk ke meja dekat jendela. Menyalakan lampu, mengambil kertas dan pensil.
Ia mencoba menyusun sebuah strategi agar barnya laku dan ramai. Tangannya mulai menari nari diatas kertas. "Hum, hum..." Gumamnya sambil berpikir keras.
Krieett... Suara bangku yang berdecit saat Kai menyandarkan punggungnya. "Hum, apa begitu saja ya? Beli pengeras suara, pasang keras keras di luar lalu buat balon gas yang joget joget sebagai daya tarik. Ah, tapi pengeras suara itu harganya mahal..." Keluh Kai sambil mengacak acak rambutnya. "ayo berpikir, Kai. Pasti ada cara lain untuk menarik pelanggan" kata Kai pada dirinya sendiri.
"Hmm, diskon? Tapi harga di bar ku terlalu murah. Kalau diskon, bisa bisa aku rugi. Sesuatu yang unik..." Pikirnya. "Ah! Iya, bar ku ini kan belum ada namanya. Ayo pikir Kai, nama unik untuk bar milikmu" katanya sambil memijit mijit kepalanya. "Ah!" Sepertinya dia mendapatkan ide. Kai mulai kembali menulis nulis. Menyusun rencana untuk merombak bar miliknya.
03.45
"Sempurna!" Kata Kai sambil mengangkat kertas yg berisi rencana perombakan Bar. "Hoaamm... Sekarang baru bisa tidur..." Setelah berkata begitu, ia langsung tertidur.
06.00
Kai bangun. Meskipun bergadang, Kai tetap bisa bangun pagi karena sudah terbiasa.
Biasanya, ia langsung membuka Bar, namun kali ini ia tak buka. Ia mengunci Barnya rapat rapat dan pergi ke pasar.
Tak lama, ia pun kembali dengan gerobak kuda yang ia sewa. Ia mulai mengangkut barang belanjaannya satu persatu masuk ke dalam Bar. Lalu memberi beberapa perak ke pak kusir.
"Yosh, saatnya merombak". Ia mulai mengambil perkakas dan menggulung lengan bajunya.
20.00
"Fyuh.. " Kai menghela nafasnya. "Saatnya memasang papan spanduk" ia menggambil beberapa paku dan sebuah palu, lalu memasukannya ke saku. Ia mulai mengangkat papan spanduk yang lebarnya 1 meter. Pelan pelan ia naik tangga untuk memasang papan spanduk.
Tok! Tok! Tok! Suara Kai memaku papan spanduk. Cukup lama, karena papan spanduk itu cukup lebar dan lumayan berat.
Perlahan ia mulai turun, menyingkirkan tangga, dan menghidupkan listrik. Dengan antusias, ia berlari keluar dan berdiri di depan Bar miliknya. Matanya menatap papan spanduk yang berlampu bertuliskan 'BARBAR BAR' Ada senyum di wajah Kai saat melihat papan spanduk miliknya.
"Selesai juga, perombakan Bar" katanya. "Nah, sekarang tinggal 1 rencana yang aku ragukan". Ia mengambil kertas yang bertuliskan 'Dibutuhkan Bartender'. "Aku ragu kalau aku butuh pegawai. Bar saja masih sepi, bagaimana nanti aku akan menggaji pegawai".
"Ah..." Kai menghela napas panjang. "Coba saja dulu. Tak ada salahnya mencoba". Ia mulai mengambil beberapa selotip dan menempelkan kertas itu di jendela.
21. 25
"Hoaamm..." Kai menguap lebar. Ia melirik kearah jam "Tak biasanya aku ngantuk jam segini. Mungkin karena merombak bar, ya" pikirannya. "Hoaamm..." Lagi, Kai menguap. "Sepertinya aku benar benar harus tidur". Ia mulai menutup bar dan langsung pergi ke kamar.
Sampai dikamar, ia langsung merebahkan badannya ke kasur. "Aku harap, rencana ku ini berhasil..." Kata Kai perlahan kemudian tertidur pulas.
02.15
Seorang pemuda berambut ungu gelap lewat dan berhenti didepan Bar Barbar. "Aku baru tau ada Bar disini" katanya saat melihat papan spanduk Barbar Bar.
Lalu, matanya tertuju pada sebuah kertas yang tertempel di jendela. Ia mulai mendekat dan membaca tulisan di kertas itu. "Hm, 'Dibutuhkan Bartender', Ya...".
Kawamura Kai
Original Author: Ainsel Luxocaenus
Art by: Ainsel LuxocaenusChapter 1 end~
~Hope you like it❤️~
KAMU SEDANG MEMBACA
Barbar Bar
DiversosDisebuah kota bernama Adobe, berdiri sebuah Bar kecil awalnya, bar itu sepi tanpa satu orangpun pengunjung. Namun, semua berubah sejak Kai sang pemilik menamai bar kecilnya Bar BarBar. Banyak pelanggan berdatangan, mulai dari yang muda, sampai yang...