July
Matahari sore yang menguning yang ditemani oleh suara angin yang berdesir membuatku teringat akan kehadirannya yang pernah ada, dan berarti bagiku.
Aku bertanya tanya akankah dia merasakan hal yang sama sepertiku? Atau hanya imajinasiku saja yang terlalu liar untuk semua ini?
Gumam Jeongin saat ia melihat bangku pojokan yang tidak berpenghuni itu lagi. Jauh didalamnya ada seseorang yang terlalu bermakna duduk dibangku itu, sangat indah ketika Jeongin memutar kembali memori itu sehingga bel sekolah yang berbunyi 30 menit yang lalu hanyalah sebagai perusak suasana yang tak dihiraukan lagi olehnya
Perlahan Jeongin beranjak dari pintu itu, ia menuju ke bangku pojokan yang terlihat seperti surga baginya. Ia meletakkan pipi kanannya ke meja itu, menutup matanya perlahan, sambil merasakan hawa panas yang datang dari fentilasi dan jendela yang tak tertutup itu. 'Euphoria' ya itulah sebutannya sekarang.
Jeongin~
Hati hati Je jangan lari nanti jatuh
Ah kau lagi?
Memori indah ini seakan tak bisa lepas dari benak Jeongin. Seakan akan sebuah film indah dengan akhir yang tak akan pernah nyata baginya.'Jujur aku pernah mengira bahwa dia adalah malaikat yang akan ada untuk menemaniku sampai aku menghembuskan nafas terakhirku. Tentu saja, siapa orang yang lebih sempurna dan seindah dirimu?'
Gumam Jeongin sambil membayangkan "Bangchan", ya pria berdarah Australia dengan rambut blonde nya yang seindah salju, dan sifat hangatnya yang selalu membuat Jeongin kagum
"JEONGIN?"
"Ah Hyung?" Jawab Jeongin terkejut saat melihat Bangchan yang sudah berdiri di depan pintu kelas itu, wajahnya sudah dihiasi warna merah muda , ia penasaran sudah berapa lama Bangchan berdiri disana apakah ia mendengar imajinasi Jeongin tadi atau bagaimana? Ah lupakan.
"Ngapain disini? Tumben kamu ke kelas aku?"
"Ah, i-itu ,n-ngak Hyung, a-aku, ah aku mau cari Hyung tadi tapi ga dapet yaudah aku rebahan santuy dulu disini gitu hehehe."
"Hmm... yaudah pulang yuk"
.
.
.Tidak ada hal yang terlalu spesial tentang berjalan bersama Bangchan,tapi berbeda dengan Jeongin yang selalu menginginkan Bangchan ada disisinya. Mereka selalu bercerita tentang masa kecil mereka yang kadang menjadi canda tawa bagi mereka.
Ya Jeongin dan Bangchan sudah berteman saat balita. Saat itu Jeongin baru berusia 5 tahun dan Bangchan 9 tahun. kecelakaan yang naas membuat Jeongin harus kehilangan sosok ayah baginya, namun saat Bangchan masuk ke dunia Jeongin semuanya berbeda, seakan akan ada yang menggantikan posisi ayah bagi Jeongin.
"Eh iya Je kamu tadi kok bisa ketiduran gitu si di kelas aku?"
"Lah kan dah Jeje bilang kalo Jeje itu nyariin Hyung tapi ga dapet, ya Jeje capek dong yaudah Jeje bobok aja gituu"
tapi boong hiya hiya"Hehe maaaf ya lil foxie tadi hyung diajak ke kantin sama Seungmin-"
Deg
"S-seungmin? Hyung jalan sama kak Seungmin?" Jawab Jeongin gugup
"Ah iya, Seungmin emang kenapa Je?"
"Ah gak kok Hyung, ga apa apa."
'Apa ini? Kenapa dadaku sesak? Rasa apa ini?'
Jeongin tau bahwa Bangchan menyukai Seungmin sejak masuk SMA, dan Jeongin tau bahwa Bangchan selalu memuji muji Seungmin, tapi Jeongin selalu sabar dalam menghadapi semua ini, seolah olah tak terjadi apapun bagi Jeongin.
"Oh iya Je, tadi Seungmin ngajak aku makan di kantin gitu, katanya dia menang olimpiade Sains gitu, pinter banget kan orangnyaa."
"Haha iya Hyung pinter banget. " Jawab Jeongin
'Akankah kau tau? Sekarang hatiku merasa hancur? TAUKAH KAMU?' Gumam Jeongin
"Bangchan!" Teriak seorang pria dengan suara melengking nya. Tidak lain adalah Seungmin, pria yang selalu di puja puja oleh Bangchan
"Kamu kemana sih? Kan tadi dah janji mau nemenin aku, kok malah pergi?"
"Ah, maaf tadi adik aku ngajak pulang, yaudah aku pulang aja." Jawab Bangchan sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal
Satu sisi Jeongin yang melihat itu merasa cemburu akan dua hal. Pertama, rupa Seungmin yang sangat cantik, dan yang kedua adalah kedekatan Jeongin dan Bangchan yang Jeongin selalu impi impikan
"Adik?emang kamu punya adik?" Balas Seungmin
"Ah kenalin, ini Jeongin adek aku?"
'Oh adik, dia ngangap aku adik?'
"Jeongin, ini Seungmin."
"Hai Jeongin, kamu imut banget salam kenal ya." Jawab Seungmin sambil menyodorkan tangannya kepada Jeongin
"Hyung aku ada banyak kerjaan di rumah aku balik diluan ya byee."
"Je, tunggu Je."
"Chan, jadi nga nemenin aku?"
"Ah, i-iya"
Tes~
It hurst so good
Hai hai welcome di FF Hyunjeong aku
Im sorry if theres any typo, and lil bit boringThankyou for reading <33
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Lies 『 Hyunjeong』
RomanceCinta Suatu kata yang mengandung makna tersendiri bagi setiap orang. Kata yang kononnya mampu membuat orang merasakan perasaan yang tidak dapat di deskripsikan Namun akankah semua itu hanya kebohongan semata? ⚠️warn ! BxB area 20+ Homopobic go aw...