Love And Lies 『 Hyunjeong』

ᴍʏ ᴍɪɴᴅ

"Maaf"

"A-apa?"

"Maaf, aku sudah mengucapkannya kan? Aku harus pergi sekarang, permisi" Sahut Jeongin kepada pria yang baru saja mengungkapkan isi hatinya kepada Jeongin.

"T-tunggu sebentar, A-ku sudah menunggu ini selama 1 minggu, dan a-aku tak berharap realitanya tak seperti ini."

Seketika Jeongin memutar badannya 180 derajat dan menatap pria itu.

"Bagaimana rasanya, jika kau memiliki raga  seseorang namun tidak dengan hatinya?"

"Hyunjinnn."

"Ah, tunggu sebentar aku ada urusan dikelas sebentar." Jawab Hyunjin saat melihat Jeongin yang sudah berdiri di pintu kelasnya itu.

"Ah- biar kami aja yang selesaiin." Jawab Jeno sambil menepuk punggung Namja tampan itu

"Iya, sana sama Jeongin sana, kasihan Jeje nunggu lama gitu." Sahut Jaemin

"Idih, biar bisa berduaan bilang woo." Jawab Hyunjin, yang tanpa ia sadari mengundang gelak tawa dari seorang Yang Jeongin

"Jeonginnn."

"Ah Woojin Hyung." Sahut Jeongin sambil melebarkan senyumannya

"Mau pulang bareng Je? Dah lama kita ga pulang bareng." Jawab Woojin, teman sekaligus kakak yang selalu menemani Jeongin sejak dia kecil.

"Ah itu-"

"Ayok pulang."

"H-hyunjin,a-aku-."

"Ah gak apa apa Je, pulang sama Hyunjin aja, dia pacar kamu kan?" Jawab Woojin

"Ah baikla Hyung, Jeje balik dulu ya."

Ya sejak saat itu Hyunjin dan Jeongin sangat dekat, tak sedikit orang yang mengatakan mereka adalah sepasang kekasih. Namun apa yang mereka kira itu salah

"Ah mereka cocok banget ya, cemburu gua sama si memble itu."

"Ha! Apa lu bilang, cemburu lo! Apa!?" Teriak Jaemin selaku kekasih dari seorang Lee Jeno

"A-ah i-iya telinga gua sakit."

'Can u hear my heart

Jeongin?'

[...]

"Kenapa lu ga pulang sama Woojin tadi?"

"Hm? Kan gua udah pulang bareng lu ngapain pulang bareng dia lagi? Bagi dong air nya gua mau minum juga."

Dengan leganya Jeongin menerguk air mineral yang diberikan Hyunjin tadi. Namun tanpa ia sadari, sepasang mata nafsu Hyunjin selalu melihat kearang tenggorokan dan bibir yang sedang basah itu.

"Ah... makasi ya Jin minumnya-"

Cup

Satu ciuman telak mendarat di bibir cherry milik Jeongin, lama kelamaan Jeongin menikmati ciuman yang diberikan Hyunjin kepadanya. Mereka tak peduli pada beberapa pasang mata yang melihat mereka saat ini.

Semakin lama ciuman itu semakin memanas, mereka saling memabalas ciuman yang mereka berikan. Ya seakan akan berada dalam kompetisi yang saling beradu mulut.

"APA APAAN INI!" Teriak seorang gadis yang membuat kedua pasangan tadi harus melepaskan tautan bibir mereka

Jeongin yang malas akan si tikus penggangu kenikmatannya itupun perlahan melirik tajam kearah gadis itu sambil melangkahkan kakinya.

Bugh

Sekarang gadis itu sudah bersandar ke dinding dengan Jeongin yang sudah penuh amarahnya sekarang.

"Kau siapa ha?" Sahut Jeongin dengan mata tajamnya

"Aku? Kau bertanya kepada ku? Aku pacar Hyunjin."

Seketika Jeongin terkejut dengan perkataan gadis itu. Jujur selama mereka bersama Hyunjin selalu berkata bahwa ia tak memiliki pacar sama sekali, ya ngak tau deh sekarang gimana.

"P-pacar? Tidak Hyunjin ga punya pacar tolol!" Jawab Jeongin sambil memukul dinding di depannya itu.

"Ha! Tanya saja pria buaya itu!"

Perlahan Jeongin melihat ke arah Hyunjin yang sedang mematung disana. Jujur ia tak mengerti apa yang terjadi sekarang.

"Jawab tolol! Jangan diam saja!"

"Ck, Yeji tolong. Kita udah gak bersama lagi, dan tidak akan pernah bersama."

"H-ha? A-apa?"

"Kau dengar itu? Hyunjin adalah milikku."

Jeongin perlahan melangkahkan kakinya kearah Hyunjin, memeluk leher Hyunjin sambil melirik kebelakang untuk melihat gadis yang diam terpaku melihat interaksi kedua pasangan itu.

"Dan selamanya menjadi milikku."

"TIDAK! H-HYUNJIN, hiks HYUNJIN MILIKKU!"
gadis yang tadinya terpaku itu perlahan mengeluarkan air matanya dan beranjak pergi dari sana.

"Ah, tikus itu pergi juga."

"Aktingmu lumayan juga." Jawab Hyunjin "Tapi, jujur aku mau menjadi milikmu."

Plak

"Aku ini milik Chan hyung BAKA!"

Singkat bgt astaga :)

Thankyou for reading
voment nya aku tunggu :)