ᴡᴇ ᴀʀᴇ sᴀᴍᴇ [18+]

137 19 29
                                    

⚠️warn 18+






[Flashback]

"Ugh kenapaa... kenapa harus sesakit ini... KENAPAAA!" Teriak Jeongin di kamar mandi sekolah yang sekarang tak berpenghuni lagi, hanya ada ia dan bayangan di cermin yang sedang retak sekarang

Sejak memasuki sekolah ini, kamar mandi lantai 3 lah yang menjadi saksi bisu Jeongin dalam menghadapi segala masalah hidupnya. Mulai dari merusak semua barang barang, hingga melukai dirinya sendiri.

"Channie Hyung, kukira kau bakalan menyukai ku juga, tapi apa!? Apa yang kudapat? Kau lebih memilih Seungmin daripada aku." Satu hantaman lagi tepat mengenai kaca itu

"Aku benci kau!-"

Aksi Jeongin itu terhenti oleh seorang pria tampan yang sedang berdiri menahan tangan Jeongin yang akan memberikan satu pukulan lagi ke kaca itu.




"Jangan pukul kacanya, nanti aku gabisa lihat muka tampan aku lagi disitu." Jawab Hyunjin. Ya pria tampan dan terkenal di sekolah ini. Tak sedikit wanita dan pria yang menyukainya di sekolah ini.

'Keparat satu ini, bisa bisanya ngebadut saat aku begini? Bangs*t memang' gumam Jeongin

"Lihat,tanganmu berdarah kan?" Sahut Hyunjin

Hyunjin pun mengambil sapu tangan putihnya yang berada di saku terdepannya dan mulai membungkus luka Jeongin tersebut dengan telaten

"Aw, p-pelan"

"Ah iya maaf. Nah sudah siap, lain kali jangan pukul kaca, pukul muka kamu aja, hehehe" Jawab Hyunjin

'Muka lu yang gua pukul mau nji*g?'

"Ah ya, kenalkan aku Hyunjin orang tertampan di sekolah ini." Sahut Hyunjin sambil menyodorkan tangannya ke depan Jeongin, dan dibalas lembut oleh yang lebih muda.

"Dan kau Jeongin kan? Temannya Bangchan, orang yang sakit hati karena Bangchan jalan sama Seungmi-."

"Bentar bentar lu tau dari mana ha?" Potong Jeongin

"Mck, ya taulah gua kan cenayang."

"In ur dream!"

"Oh iya, kebetulan gua mau curhat ni. Gua suka sama Seungmin dari lama, tapi ya gua gatau kenapa dia milih Chan daripada gua."

"Ha serius?" Jawab Jeongin dengan matanya yang membulat

"Iya, gua serius."

"Ah kalau begitu mari berteman, sepertinya cerita cinta kita sama." Jawab Jeongin sambil memiringkan kepalanya dengan senyum manis yang dihiasi dimplenya







'This is how Love and Lies started'


[Flashback end]

Jeongin yang baru saja sampai di depan Hyunjin ini tampak mengatur nafas, dan detak jantungnya yang berdegup sangat kencang akibat berlari lari tadi
Ya siapa suruh lari larian, kan jalan bisa:(

"Woi sabaran dulu, tenang tenang gua ga gigit kok" sahut Hyunjin

"Yang bilang lu ngegigit orang siapa budeg!"

"Hm... gada sih hehe."
Hyunjin tolol

"Oh iya Je, gua pengen main game ni di rumah, lu mau ga nemenin gua?" Sahut Hyunjin

"Main game, ah gua ga suka main game-"




Byurr~
Sumpah gatau gimana buat suara hujan tiba tiba derasT_T

Love And Lies 『 Hyunjeong』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang