Bonus part: Us

1K 183 34
                                    

Note: Boleh aku minta komentarnya? Aku mau tau pandangan kalian tentang cerita ini^^

_

Park Sunghoon, 21 tahun, pecinta kopi sejak umur 15 tahun.

Bermula ketika ia kelas 3 SMP, ia selalu belajar sampai larut malam untuk menghadapi ujian kelulusan dan ujian masuk SMA yang diinginkan.

Sosok yang menemani Sunghoon adalah kopi.

Awalnya ia hanya meminum cappucino, lalu beralih ke americano, cold brew, latte, dan banyak lagi.

Dari situlah Sunghoon tertarik dengan kopi dan ingin belajar lebih dalam tentang kopi.

Setiap keluarganya liburan keluar negeri, ia selalu mencoba kopi dari cafe-cafe ternama dan membeli biji kopi dari tiap daerah dan toko yang berbeda

Melihat ketertarikan sang putra terhadap kopi, sang ayah mendaftarkan dirinya di sekolah barista, yang tentunya di terima dengan baik oleh Sunghoon.

Sejak masuk sekolah barista itu, Sunghoon rajin mengikuti perlombaan barista, awalnya hasilnya memang kurang baik, Sunghoon sering kali gugup dan menjadi salah dalam penakaran bahan, apalagi untuk kontes latte art, Sunghoon selalu gagal.

Namun, kunci dari kesuksesan adalah proses.

Semakin sering berlatih dan mengikuti lomba, Sunghoon beberapa kali menang dan menjadi lebih di kenal. Namanya sendiri juga semakin di kenal sejak memenangkan lomba barista di Jepang.

Walaupun meraih juara 3, Sunghoon dikenal sebagai satu-satunya barista muda, yang masih berstatus anak sekolah yang dapat masuk ke perlombaan nasional.

Sunghoon menetapkan fokusnya di bidang ini. Setelah memenangkan lomba tersebut, Sunghoon langsung di kontak oleh pemilik hotel berbintang yang berada di Tokyo, Jepang.

Dengan pertimbangan yang berat, akhirnya keluarga Sunghoon menyetujui kesepakatan kerja tersebut dengan syarat Sunghoon akan mulai bekerja dan pindah ke Jepang setelah lulus sekolah akan tetap melanjutkan kuliah di cyber university.

Dan dari situlah seorang Park Sunghoon bersinar.

_

2 tahun bekerja di Jepang, kehidupan Sunghoon sangat berjalan baik. Walaupun ia jauh dari orang tua dan adik satu-satunya, Jungwon.

Sunghoon menjadi barista yang paling terkenal di Jepang. Tidak sedikit orang-orang kaya yang meminta Sunghoon menjadi barista pribadi mereka.

Ia juga masih aktif mengikuti perlombaan barista di berbagai negara dan mengharumkan nama hotel tempat ia bekerja.

_

Mungkin kalian bertanya, apakah Sunghoon melakukan itu semua dalam keadaan fisiknya yang memiliki kekurangan?

Jawabannya adalah tidak.

Sunghoon terlahir normal dengan kondisi fisik yang sempurna. Ia tumbuh seperti remaja pada usianya.

Namun,

Semua berubah semenjak kepulangannya dari perlombaan barista di Italia.

Terjadi kecelakaan pesawat yang bisa dibilang tidak terlalu parah, namun tetap saja merugikan. Tidak ada korban jiwa, namun hampir seluruh penumpang pesawat mengalami cidera serius.

Sunghoon sendiri mengalami cidera di kaki dan lehernya, namun tidak sampai patah.

Satu lagi, Sunghoon kehilangan indera pendengarannya.

Ya, sejak kecelakaan itu, Sunghoon dinyatakan tuli.

Dan itu menjadi tamparan keras untuk dirinya sendiri, dan seluruh keluarga serta rekan kerjanya.

Break the Silence • jakehoon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang